PEMBIASAAN SEBAGAI BASIS PENANAMAN NILAI-NILAI AKHLAK REMAJA

Abdul Rohman*  - 

(*) Corresponding Author

Untuk membentuk manusia yang memiliki moral baik (good moral person) bukanlah sesuatu yang tiba-tiba. Ia memerlukan suatu proses panjang yang memerlukan tahap-tahap, ia membutuhkan suatu kondisi yang memungkinkan seorang individu berperilaku sebagai sosok yang memiliki moral yang diharapkan (moral action). Karenanya, ia memerlukan suatu pembiasaan (habituation) yang dalam pembiasaan itu secara implisit terdapat adanya keteladanan (modelling). Karena itu diperlukan kerjasama secara integratif dari semua komponen baik di sekolah, keluarga maupun masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mampu membiasakan perilaku anak. Secara formal, dalam proses pembelajaran bisa dipertimbangkan beberapa model pembelajaran yang bisa dipilih sesuai dengan situasi yang melingkupinya, yaitu: model konsiderasi, pembentukan rasional, klarifikasi nilai, pengembangan moral kognitif, model non-direktif.

Keywords: Akhlak, Moral; Internalisasi; Pembiasaan; Modelling

  1. Azizy, A. Qodry. 2002. Pendidikan (Agama) untuk Membangun Etika Sosial: Mendidik Anak Sukses Masa Depan. Pandai dan Bermanfaat. Semarang: Aneka Ilmu.
  2. Azra, Azyumardi. 2002. Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan Demokratisasi. Jakarta: Kompas.
  3. Bertens, Kees. 2002. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  4. Gerungan, W.A. 1998. Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.
  5. Hadjar, Ibnu. “Evaluasi Hasil Belajar Afektif Pendidikan Agama: Problem Konseptual dan Pengukuran”. Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Ilmu Evaluasi Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo 4 Maret 2006.
  6. Keraf, Sony. 1991. Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius.
  7. Krathwohl, David R. 1973. Taxonomy of Educational Objective Book II: Affective Domain. London: Longman Group.
  8. Lickona, Thomas. 1992. Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibilty. New York: Bantam Book.
  9. Mas’ud, Abdurrahman. 2002. Menggagas Format Pendidikan Non Dikotomik: Humanisme Religius sebagai Paradigma Pendidikan Islam. Yogyakarta: Gama Media.
  10. Mubarak, Zakky. dkk . 2008. Manusia, Akhlak, Budi Pekerti dan Masyarakat. Depok: Lembaga Penerbit FE UI.
  11. Mudhofir, Ali et al. 1996. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty.
  12. Noddings, Neil. 2010. “Moral Education and Caring” dalam Journal Theory and Research in Education.
  13. Oladipo, S.E.. 2009. “Moral Education of the Child: Whose Responsibility?”.
  14. Rachman, Maman. 2001. “Reposisi, Re-Evaluasi dan Redefinisi Pendidikan Nilai bagi Generasi Muda Bangsa”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Balitbang Depdiknas, Nomor 028.
  15. Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: kalam Mulia.
  16. Suryabrata, Sumadi. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
  17. Umi Latifah, Siti. 2011. “Polapola Metode keteladanan untuk Penanaman Akhlak Peserta Didik di SD negeri Pengkol Godean Sleman Yogyakarta”. hasil penelitian Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.
  18. Velasques, Manuel G.. 2005. Etika Bisnis, Konsep dan Kasus Business Ethics, Concepts and Cases, terj. Ana Purwaningsih dkk. Yogyakarta: Kanisius.
  19. Zubaedi. 2009. “Memperkuat Dimensi Pendidikan Moral: Kata Pengantar” dalam Mawardi Lubis. Evaluasi Pendidikan Nilai. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Open Access Copyright (c) 2016 Nadwa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 INDEXED BY

Journal Terindex di CrossrefJournal Terindex di LeidenJournal Terindex di MorarefJournal Terindex di Google ScholarJournal Terindex di GarudaJournal Terindex di Base

View My Stats
apps