Radikalisme Versus Pendidikan Agama Menggali Akar Radikalisme Dari Kekerasan Terhadap Anak Atas Nama Pendidikan Agama

Muhammad Thohir*  -  UIN Sunan Ampel Surabaya, Indonesia

(*) Corresponding Author

Education is not only limited to the pragmatic purposes for achieving various desired profession but also substantially, it aims to make a person more valuable in his life. Meanwhile, religion that considered as a greate and absolute value system was delivered particularly in different ways from the value itself. So, it will become the seeds of radicalism in the public interaction. This paper is the result of a conceptual development study that aimed to unravel the roots of radicalism by describing the children abuse facts in the process of religious education in Indonesia, both in family or school. The study explained the details of various aspects of the causes of the violent practices and analyzed it in religious, social and the educational management psychology perspectives

 

Abstrak

Pendidikan tidak hanya terbatas pada tujuan pragmatis untuk mencapai berbagai profesi yang diinginkan, tetapi juga secara substansial, bertujuan untuk membuat seseorang lebih berharga dalam hidupnya. Sementara itu, agama yang dianggap sebagai sistem nilai yang besar dan mutlak disampaikan terutama dengan cara yang berbeda dari nilai itu sendiri. Jadi, itu akan menjadi benih-benih radikalisme dalam interaksi masyarakat. Tulisan ini merupakan hasil studi pengembangan konseptual yang bertujuan untuk mengungkap akar radikalisme dengan meng-gambarkan anak-anak penyalahgunaan fakta dalam proses pendidikan agama di Indonesia, baik dalam keluarga atau sekolah. Studi ini menjelaskan rincian ber-bagai aspek penyebab praktik kekerasan dan dianalisis dalam perspektif psikologi agama, sosial dan manajemen pendidikan.

Keywords: Religious Education; Violance; Radicalism; Pendidikan Agama; Kekerasan; Radikalisme

  1. Azra, Azyumardi. 2011, Akar Radikalisme Keagamaan: Peran Aparat Negara, Pemimpin Agama dan Guru untuk Keru-kunan Umat Beragama, hal:2. Makalah dipresentasikan pada Workshop Memperkuat Toleransi melalui Institusi Sekolah Bogor, 14 – 15 Mei 2011.
  2. Bottoms, Bette L. and Michael Nielsen and Rebecca Murray, Hen-rietta Filipas, 2003. “Religion-related Child Physical Abuse: Characteristics and Psychological Outcomes”, Journal of Aggression, Maltreatment, and Trauma. Janet Mullins (Ed.), New York: Binghamton Press.
  3. Bottoms, Bette L. Philip R. Shaver, Gail S. Goodmans, dan Jian Jian Qin, 1995 “In the Name of God: A Profile Religion-Related Child Abuse”, dalam Journal of Social Issues, Vol. 5, No, 2.
  4. Gunarso, Singgih D. 1985, Psikologi Anak Bermasalah, Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  5. Hurlock, Elizabeth B, 1995, Perkembangan Anak, alih bahasa: Tjandrasa dan Zarkasih, (Jakarta: Erlangga.
  6. Jatmika, Sidik, 2009, Pengantin Bom: Sebuah Novel Sosio-Krimi-nologi, Yogyakarta, Liberplus.
  7. Ma’luf, Louis, 1986, Al-Munjid fi al-lughah wa al-A’lam, Beirut: Dar al Masyriq.
  8. Munip, Abdul., 2012, “Menangkal Radikalisme Agama Di Seko-lah”, dalam: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. I, No. 2.
  9. Satiadarma, Monty P. 2004, “Anak-anak Terlantar”, dalam Singgih D Gunarsa (Ed)., Dari Anak Sampai Usia Lanjut: Bunga Rampai Psikologi Perkembangan, Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  10. Shihab, M. Quraish, 1997Wawasan Al-Quran: Tafsir Maudhu’i atas Perbagai Persoalan Umat, Bandung: Mizan Press.

Open Access Copyright (c) 2016 Nadwa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 INDEXED BY

Journal Terindex di CrossrefJournal Terindex di LeidenJournal Terindex di MorarefJournal Terindex di Google ScholarJournal Terindex di GarudaJournal Terindex di Base

View My Stats
apps