Penguasaan Konsep dan Retensi melalui Pogil (Process Oriented Guided Inquiry Learning) Bermuatan Multiple Level Representation

Khulliyah Khulliyah*  -  Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia
Andi Fadlan  -  Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo, Indonesia

(*) Corresponding Author
Rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi hidrolisis khususnya pada level mikroskopik dan proses pembelajaran yang masih menggunakan metode pembelajaran konvesional di MA Uswatun Hasanah. Melalui model POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning) bermuatan Multiple Level Representation diharapkan dapat mengetahui tingkat penguasaan konsep dan retensi peserta didik MA Uswatun Hasanah pada materi hidrolis. Data penelitian diperoleh dengan metode dokumentasi untuk mendapatkan daftar nama-nama peserta didik kelas XI jurusan IPA MA Uswatun Hasanah dan metode tes untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari nilai pre-test, post-test, dan retest. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui model POGIL bermuatan Multiple Level Representation dapat meningkatkan tingkat penguasaan konsep dan retensi peserta didik kelas XI IPA MA Uswatun Hasanah. Terdapat 30% peserta didik mengalami peningkatan penguasaan konsep kategori tinggi, 40% pada kategori sedang, dan 30% pada kategori rendah. Adapun tingkat retensi peserta didik adalah 92,7% yang tergolong tinggi. 

Keywords: hidrolisis; model POGIL; multiple level representation; penguasaan konsep; retensi

  1. Afidah, N. (2014). Efektivitas Pembelajaran POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning) Pada Tatanama Senyawa dan Isomer Alkana, Alkena, dan Alkuna di Kelas X MA Kartayuda Blora, Skripsi, Semarang: IAIN Walisongo, hlm. 97-98.
  2. Chandrasegaran, L., Treagust, D.F and Mocerino, M. (2007). The Development of A Two-Tier Multiple-Choice Diagnostic Instrument for Evaluating Secondary School Students’ Ability to Describe and Explain Chemical Reactions Using Multiple Levels of Representation, Journal of RSC, Australia: Curtin University of Technology, hlm. 304
  3. Chang, R. (2005). Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti, Jakarta: Erlangga, hlm.6
  4. Darmawan, D. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hlm. 242.
  5. Hanson, D. (2006). Instructor’s guide to processoriented-guided-inquiry learning. Lisle, IL: Pacific Crest.
  6. Johnstone, A.H. (2000). Teaching of Chemistry-Logical or Psychological? Chemistry Education Research and Practice, 1(1), 9. https://doi.org/10.1039/a9rp90001b
  7. Purba, M. (2002). Kimia Untuk SMA Kelas XI, Jakarta: Erlangga, hlm. 88.
  8. Seager, S.L. dan Michael R.S. (2008). Chemistry for Today: General, Organic, and Biochemistry, USA: Thomson Learning, hlm. 291.
  9. Suryabrata, S. (2011). Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hlm. 92.
  10. Widyaningsih, S.Y. (2012). Model MFI Dan POGIL Ditinjau dari Aktivitas Belajar dan Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar, Vol. 1, No. 3, hlm. 268

Open Access Copyright (c) 2019 Journal of Educational Chemistry (JEC)
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Journal of Educational Chemistry (JEC)
Published by Chemistry Education Department of Science and Technology Faculty, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia
Jl Prof. Dr. Hamka Km. 01 Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: 6285640307383
Website: http://fst.walisongo.ac.id/
Email: jec@walisongo.ac.id

ISSN: 2715-3029 (Print)
ISSN: 2685-4880 (Online)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

Get a feed by atom here, RRS2 here and OAI Links here

 
apps