RESPONS NABI TERHADAP TRADISI JAHILIYYAH: Studi Reportase Hadis Nabi

Abdul Sattar*  -  Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

Abstract: This writing aims to study about the dialogue between norm and culture; in this case dialogue between Muhammad as Messenger of God with his people at that time. As we knew that all societies, including Arabic people, absolutely had their own specific tradition. When Muhammad comes to them and offering new norm, ideology and believe, it will appear the dialogue between these two traditions. The question is what is Muhammad do to respond that tradition? This article is based on library research relating to the hadith literature dealing with Muh}ammad’s respond to the tradition of Arabic people. To make the research easier, the word “al-jāhiliyyah” will be used as an entry point to look for jāhiliyyah tradition. The are four important things can be noted to explain the response of Muh}ammad to the tradition of jāhiliyyah. The first, total accommodation. The second, total refuse or total correction. The third, particular accommodation. The fourth, synchronization and modification.

Abstrak: Penelitian ini bermaksud mengkaji tentang dialog agama dan budaya; dalam hal ini dialog antara Nabi Muhammad dengan budaya masyarakat Arab jahiliyyah saat itu. Sebuah masyarakat, termasuk masyarakat Arab sebelum kedatangan Islam, bukanlah masyarakat yang steril dari pengaruh agama, adat istiadat, akhlak serta peraturan-peraturan hidup yang telah ada di kalangan mereka. Begitu Islam datang dengan segala norma yang ada di dalamnya, maka Islam menjadi filter bagi budaya, adat istiadat dan keyakinan yang sudah ada di kalangan masyarakat Aran pra Islam. Pertanyaannya adalah bagaimana respon Muh}ammad saw terhadap tradisi itu? Kajian ini didasarkan pada penelitian literatur  ḥadīth yang berisi respon Nabi terhadap tradisi masyarakat Arab saat itu. Untuk memudahkan pembahasan ini, kata “al-jāhiliyyah” digunakan sebagai entri point guna melacak hadis-hadis yang berkenaan dengan tema kajian ini. Ada empat temuan penting yang bisa dicatat berkenaan dengan respon Nabi terhadap tradisi jāhiliyyah. Pertama, tradisi yang secara utuh diakomodasi (total accomodation). Kedua, tradisi yang secara total ditolak atau total dikoreksi (total refuse or total correction). Ketiga, tradisi yang sebagiannya diadopsi tetapi sebagian yang lain ditolak  (particular accomodation). Keempat, tradisi yang secara prinsip tetap dilestarikan dengan sedikit modifikasi di sana-sini (sincronization and modification). 

Keywords: jahiliyyah; tradisi; respons Nabi; adopsi; akomodasi

  1. Abduh, Muḥammad, Tafsīr al-Qurān al-ḥakīm al-Masyhūr bi al-Tafsīr al-Manār, Beirūt: Dār al-Fikr, t.th., Jilid IV.
  2. AG, Muhaimin, Islam Dalam Bingkai Budaya Lokal: Potret Dari Cirebon, Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 2001.
  3. Amstrong, Karen, Sejarah Islam: Telaah Ringkas-Komprehensif Perkembangan Islam Sepanjang Zaman, terj. Yuliani Liputo, Bandung: Mizan, 2014.
  4. al-‘Asqalānī, Ibnu Ḥajar, Fatḥ al-Bārī, Beirūt: Dār al-Fikr, t.th.
  5. al-Buti, Muḥammad Sa’īd Ramaḍān, Sirah Nabawiyah, Analisis Ilmiyah Manhajiah, Sejarah Pergerakan Islam di Masa rasulullah, Alih Bahasa Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Jakarta: Robbani Press, 2005.
  6. al-Fauzān, Ṣāliḥ, Sharḥ Masā’il al-Jāhiliyyah, Mesir: Dār al-Baṣīrah, 1997.
  7. http://cintarosul.org/kebiasaan-baik-dalam-masyarakat-jahiliyah/. Diakses pada Minggu 1 Mei 2016.
  8. http://majalahkesehatan.com/apakah-tes-dna/
  9. http://msubhanzamzami.wordpress.com/2010/10/18/kondisi-Arab-pra-Islam-dalam-aspek-sosial-budaya-agama-ekonomi-dan-politik. Diakses pada tanggal 28 April 2016.
  10. https://sabilulilmi.wordpress.com/2013/01/17/jahiliyyah-dalam-al-quran/. Diakses pada Minggu 1 Mei 2016
  11. Izutsu, Toshihiko, Etika Beragama dalam Quran, terj. Mansurudin Djoely, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993.
  12. Karim, Abdul, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 200.
  13. Lukito, Ratno, Pergumulan Antara Hukum Islam dan Adat di Indonesia, Jakarta: Seri INIS XXXV, INIS, 1998.
  14. Mausū’ah al-Ḥadīth al-Sharīf
  15. al-Maktabah al-Shāmilah
  16. Manser, Martin H., Oxford Learner’s Pocket Dictionary, New York: Oxford University Press, 1991.
  17. Mardikanto, Komunikasi Pembangunan, Surakarta: UNS Press. Surakarta, 1993.
  18. Mubarakafūrī, Tuḥfah al-Aḥwaẓi, Beirūt: Dār Iḥyā’ al-Kutub al-‘Ilmiah, t.th.
  19. Mughni, Syafiq A., Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.
  20. Muḥammad Musṭafā Azami, Studies in ḥadith Methodologi and Literature, Indianapolis: Islamic Teaching Centre, 1977.
  21. Nata, Abudin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Rajagrafindo, 2000.
  22. Rogers, E.M. 1983. Diffusions of Inovations, Third Edition, New York: Free Press. 1983.
  23. Shaleh, Qamaruddin dkk, Asbabun Nuzul, Bandung: CV. Diponegoro, 1985.
  24. Shihab, M. Quraish, Tafsīr al-Mishbāḥ: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Quran, Ciputat: Lentera Hati, 2012.
  25. Soekanto, Soerjono, Sosiologi: Suatu Pengantar, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1993.
  26. Suprapto dan Fahrianoor, Komunikasi Penyuluhan dalam Teori dan Praktek, Yogyakarta: Arti Bumi Intaran, 2004.
  27. Ṭabaṭaba’i, Muḥammad Ḥusein al-, al-Mīzān fī Tafsīr al-Qurān, Libanon: Muassasah al-A’lā li al-Maṭbū’āt, 1991, Juz. V.

Open Access Copyright (c) 2017 Jurnal THEOLOGIA
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
 

JURNAL THEOLOGIA

Published by The Faculty of Islamic Theology and Humanities
Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang - Indonesia

 
                                                               
Web
Analytics
View My Stats
apps