MEMBANGUN PEMBERDAYAAN EKONOMI DI PESANTREN


(*) Corresponding Author

Pesantren sebagai  bagian integral masyarakat  mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan dan memberdayakan masyarakat dalam segala bidang termasuk dalam bidangan ekonomi. Hal ini merupakan tugas baru bagi pesantren yang sementara ini berkutat dalam bidang ilmu-ilmu keagamaan. Walaupun sifatnya masih sporadis, kurang terkoordinasi, tidak institusional dan belum disertai dengan visi dan misi yang jelas, serta perangkat pendukungnya. Peran ini memang tidak mudah bagi pesantren yang selama ini lebih berkonsentrasi pada bidang keagamaan dari pada bidang sosial kemasyarakatan, terutama dalam bidang ekonomi. Ini merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh pesantren, untuk merubah pola dakwah yang menitikberatkan cara bil lisan menjadi pola dawah bil hal di tengah-tengah masyarakat yang semakin komplek.

Kata kunci : Pemberdayaan, ekonomi dan pesantren.

  1. Abdurrahman Wahid, Prisma Pemikiran Gus Dur, Yogyakarta, LKiS, 1999.
  2. Azyumardi Azra, Jaringan Ulama, Bandung, Mizan, 1997
  3. Amin Haidari, dkk., Masa Depan Pesantren dalam Tantangan Modernitas dan Tantangan Kompleksitas Global, IRD Press, Jakarta, 2004
  4. Antonio, Muh. Syafi’i, Bank Syari’ah dari Teori ke Paraktek, Jakarta, Gema Insani, 2001
  5. Al-Bahi, Manhaj al-Qur’an fi Tawtir al-Mujtama’, Dar al-Fikr, Beirut 1974
  6. Achmad Zaini, Kiai Haji Abdul Wahid Hasyim His Contribution to Muslim Education, Yogyakarta, Titian Ilahi Press, 1998.
  7. Boulding, Keneth E., Beyon Economics, Essay On Society, Relegion ana Ethics, The University of Michigan, Ann Arbor, 1970
  8. Jalaluddin Muhammad ibn Ahmad Al-Mahaalli,dan Jalaluddn Muhammad ibn ‘Abdurrahman ibn Abi Bakar, Tafsir Al-Jalilain, Semarang, Usaha Keluarga, tth,.
  9. Mardi Yatmo Hutomo. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoretik dan Implementasi. Makalah Seminar Sehari Pemberdayaan Masyarakat yang diselenggarakan Bappenas, tanggal 06 Maret 2000 di Jakarta. Di akses dari www.bappenas.go.id. Dikutip pada 10 Agustus 2008.
  10. Prajono, O.S dan Pranarka, A.M.W.. Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan, dan Implementasi, Jakarta: Penerbit CSIS. 1996
  11. M. Dawam Raharjo, Etika Ekonomi Islam,Yogyakarta, Tiara Wacana, 1990
  12. Weber, Max, The Protestan Ethic and Spirit of Capitalism, diterjemahkan oleh Talcott Parsons, Newyork, Charles Scribner’s Son, 1958
  13. Natsir, Nanat Fatah, Etos Kerja Wirausahawan Muslim, Gunung Jati Press, Bandung, 1999.
  14. Musa Asy’arie, Etos Kerja Islam Sebagai Landasan Pengembangan jiwa Kewirausahaan, dalam Moh. Ali Aziz, dkk. (ed.), Pustaka Pesantren, tth.
  15. Yusuf Qardhawi, Daur al-Qiyam wa al-Akhlaq fi al-iqtisad al-Islami, Maktabah Wahbah, Kairo, 1995, hal 24
  16. SahalMahfudz, Nuansa Fiqh Sosial, Yogyakarta, LKiS, 1994.
  17. ( Balitbang kemenag go.id).
  18. Usman, Sunyoto, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Open Access Copyright (c) 2016 Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional

View My Stats
apps