Ethnobotani of Suweg (Amorphophallus Paeoniifolius (Dennst.) Nicolson) in Darupono Village, Kendal District

Putri Cahya Dinalhaq*    -  Universitas Islam Negeri Walisongo, Indonesia
Baiq Farhatul Wahidah  -  Universitas Islam Negeri Walisongo
Miswari Miswari  -  Universitas Islam Negeri Walisongo

(*) Corresponding Author

Suweg (Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson) merupakan tumbuhan liar yang tumbuh dan dimanfaatkan oleh masyarakat desa Darupono. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tanaman suweg di Desa Darupono, organ tanaman suweg apa saja yang dimanfaatkan, dan potensi tanaman suweg, serta mengetahui cara budidaya tanaman suweg di Desa Darupono. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif eksploratif dengan menggunakan metode survei, wawancara semi terstruktur, dan menggunakan data pendukung yaitu kuesioner. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik acak sederhana dan snowball sampling. Penelitian yang dilakukan di Desa Darupono menunjukkan bahwa tanaman suweg memiliki beberapa potensi antara lain mencegah diabetes, antibakteri, dan antikanker, serta dapat diolah menjadi tepung suweg dan bahan dasar pembuatan mie. Tanaman suweg dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Darupono sebagai bahan pangan yaitu dengan cara dikukus, direbus, digoreng, dan diolah menjadi emping, com, pote dan sayur daun oblok-oblok suweg . Selain itu, suweg juga digunakan untuk upacara adat tujuh bulanan atau dalam bahasa Jawa disebut mitoni. Masyarakat Desa Darupono membudidayakan suweg dengan menanam umbi-umbian. Tahapan budidaya suweg adalah penyiapan lahan, penyiapan benih, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan.

Keywords: Darupono Village; Ethnobotany; Suweg

  1. Agroekoteknologi, K. L. (2013). Budidaya Suweg ( Amorphophallus campanulatus) dengan Naungan Markisa Ungu (Passiflora edulis) dan Penambahan Gibberellin (GA 3) untuk Memaksimalkan Ukuran dan Hasil Produksi sebagai Komoditas Diversifikasi Pangan Unggulan Indonesia. Makalah.
  2. Anies. (2015). Kolesterol Penyakit Jantung Koroner (Solusi Pencegahan dari Segi Kesehatan Masyarakat) (cet1 ed.). Ar Ruzz Media.
  3. Annisah, S. N., & Muhtadi. (2021). Uji Aktivitas Antioksidan Batang dan Daun Tanaman Porang (Amorphophallus muelleri Blume), Suweg (Amorphophallus paeoniifolius), Iles-Iles (Amorphophallus oncophyllus), dan Walur (Amorphophallus campanulatus) serta Profil Fitokimianya. University Research Colloqium , 574–581.
  4. Puspitasary, A., Lianah, K. (2017). Keanekaragaman Jenis Zingiberaceae Di Cagar Alam Pagerwunung, Darupono, Kendal.
  5. Askandar, T. (1986). Diabetes Melitus Aspek Klinik dan Epidemiologi. Airlangga University Press.
  6. Werdhasari, A. (2014). Peran Antioksidan Bagi Kesehatan. Pusat Biomedis Dan Teknologi Dasar Kesehatan Balitbangkes, Kemenkes RI, 2(2), 1–365.
  7. Belščak Cvitanović, A., Durgo, K., Huđek, A., Bačun-Družina, V., & Komes, D. (2018). Overview of polyphenols and their properties. In Polyphenols: Properties, Recovery, and Applications. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-813572-3.00001-4
  8. Bhawani, S. A., Sulaiman, O., Hashim, R., & Mohamad Ibrahim, M. N. (2010). Thin-layer chromatographic analysis of steroids: A review. Tropical Journal of Pharmaceutical Research, 9(3), 301–313. https://doi.org/10.4314/tjpr.v9i3.56293
  9. Budayatin, Waluyo, J., Wahyuni, D., & Dafik. (2021). Antibacterial effects of Pheretima javanica extract and bioactive chemical analysis using Gas Chromatography Mass Spectrum. Journal of Physics: Conference Series, 1751(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1751/1/012055
  10. Burkill, I. . (1996). A Dictionary of the Economic Products of the Malay Peninsula. Ministry of Agriculture and Cooperative.
  11. Dwikandana, I. A. S., Damiati, D., & Suriani, N. M. (2018). Studi Eksperimen Pengolahan Tepung Umbi Suweg. Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, 9(3), 166. https://doi.org/10.23887/jjpkk.v9i3.22143
  12. Earth, G. (2023). Peta Penelitian.
  13. Kasno. (2007). Agribisnis Tanaman Suweg (23rd-29 Mei ed.). Gema Pertapa.
  14. Kemenkes RI. (2015). Buletin Kanker : Situasi Penyakit Kanker. Pusat Data Dan Informasi Kemenkes RI.
  15. Khan, A., Rahman, M., & Islam, M. S. (2007). Antibacterial, antifungal and cytotoxic activities of salviasperanol isolated from Amorphophallus campanulatus. Turkish Journal of Biology, 31(3), 167–172. https://doi.org/10.3109/13880200903019192
  16. Kriswidarti, T. (1980). Suweg (Amorphophallus campanulatus Bl. J.) Kerabat Bunga Bangkai yang Berpotensi Sebagai Sumber Karbohidrat. Buletin Kebun Raya, 4(5), 1717–174.
  17. Lianah, L., Tyas, D. A., Armanda, D. T., & Setyawati, S. M. (2018). Aplikasi Umbi Suweg (Amorphophallus campanulatus) Sebagai Alternatif Penurun Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus. Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology, 1(1), 1. https://doi.org/10.21580/ah.v1i1.2666
  18. Lingga, P. dan M. (2007). Petunjuk Menggunakan Pupuk. Penebar Swadaya.
  19. Mayangsari, N. (2010). Pengaruh Penambahan Larutan Asam dan Garam Sebagai Upaya Reduksi Oksalat pada Tepung Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott). Institut Pertanian Bogor.
  20. Nainggolan, O., C. A. (2005). Diet Sehat dengan Serat. Cermin Dunia Kedokteran, 43--6.
  21. Retnowati, A., Rugayah, Rahajoe, J. S., & Arifiani, D. (2019). Status Keanekaragaman Hayati Indonesia : Kekayaan Jenis Tumbuhan dan Jamur Indonesia. In LIPI Press.
  22. Rubaye, A. F. Al, Mohammed, G. J., & Hameed, I. H. (2018). Characterization of antibacterial and antifungal metabolites produced by macrophomia phaseolus and analysis of its chemical compounds using GC-MS. Indian Journal of Public Health Research and Development, 9(3), 381–387. https://doi.org/10.5958/0976-5506.2018.00240.1
  23. Santosa, E., Lian, C. L., Sugiyama, N., Misra, R. S., Boonkorkaew, P., & Thanomchit, K. (2017). Population structure of elephant foot yams (Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson) in Asia. PLOS ONE, 12(6). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0180000
  24. Chotimah, S., D. T. F. (2013). Reduksi Kalsium Oksalat dengan Perebusan Menggunakan Larutan NaCl dan Penepungan Untuk Meningkatkan Kualitas Sente (Alocasia Macrorrhiza) Sebagai Bahan Pangan. Jurnal Teknologi Kimia Dan Industri, 2(2), 76–83.
  25. Soetomo, G. (1997). Kekalahan Manusia Petani (1st ed.). Kanisius.
  26. Soleh, B. (2011). Pemanfaatan Tepung Suweg (Amorphophallus companulantus) Sebagai Substitusi Tepung Terigu pada Pembuatan Mi Kering. In Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Universitas Sebelas Maret.
  27. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian (Cet 1). Alfa Beta Press.
  28. Syafitri, F. R., Sitawati, & Setyobudi, L. (2014). Study of etnobothany village society based on the needs of human life. Jurnal Produksi Tanaman, 02(02), 172–179.
  29. Utomo, Y. S. dan S. S. A. (1997). Proseding Seminar Teknologi Pangan 1997 Kajian Sifat Fisiko Kimia Pati Umbi-Umbian Selain Umbi Kayu. Balitbang.
  30. Yuzammi, Agung Kurniawan, Ni Putu Sri Asih, I. E. (2017). Amorphophallus Indonesia. Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
  31. Zhang, Z., Wheatley, C. C., & Corke, H. (2002). Biochemical changes during storage of sweet potato roots differing in dry matter content. Postharvest Biology and Technology, 24(3), 317–325. https://doi.org/10.1016/S0925-5214(01)00149-1

Open Access Copyright (c) 2023 Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
apps