Aplikasi Umbi Suweg (Amorphophallus campanulatus) Sebagai Alternatif Penurun Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus

Lianah Lianah*  -  Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo, Indonesia
Dian Ayuning Tyas  -  Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo, Indonesia
Dian Triastari Armanda  -  Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo, Indonesia
Siti Mukhlishoh Setyawati  -  Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo, Indonesia

(*) Corresponding Author
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbandingan kadar glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus L.) setelah mengonsumsi suweg mentah dan suweg rebus. Eksperimen dilakukan pada 15 ekor tikus putih sehat dengan rerata berat badan 181-183 gram. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan. Setiap kelompok tikus normal diadaptasikan terhadap pakan selama 3 hari dan dipuasakan selama 8-12 jam, kemudian diberi pakan sesuai dengan kelompok perlakuan masing-masing pakan suweg dengan dosis 10 mg/180 g BB suweg rebus, 10 mg/180 g BB suweg mentah, dan 10 mg/180 g BB pakan standar (kontrol).  Kadar glukosa darah diukur dengan glukometer pada menit ke 0, 60 dan 120 setelah pemberian pakan secara oral. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan umbi suweg mentah menunjukkan aktivitas penurunan kadar gula darah lebih tinggi (3,8 mg/dl) dibandingkan umbi suweg rebus (3,6 mg/dl). Kecenderungan ini menunjukkan bahwa secara alami hormon insulin di dalam tubuh tikus sudah bekerja dalam menyeimbangkan kadar gula darah. Suweg mengandung senyawa bioaktif berupa Polisakarida Larut Air (PLA) dan serat pangan yang dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah. Umbi suweg dapat diaplikasikan pada manusia khususnya sebagai terapi diet penurun kadar glukosa darah bagi penderita diabetes mellitus.
  1. Adam, J.M.F. 2000. Klasifikasi dan Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus yang Baru. Endokrin dan Metabolik Bagian Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin. Ujung Pandang.
  2. Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson dalam ITIS Report.
  3. Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson dalam Plants Database dari USDA
  4. Bargumono dan Wongsowijaya, S. 2013. Sembilan Umbi Utama Sebagai Pangan Alternatif Nasional. Leutika Prio. Yogyakarta.
  5. Baynes, J.W. 2003. Role of oxidative stress in diabetic complications, a new perspective on an old paradigm. Diabetes, 48: 1-9.
  6. Brand-Miller, J. Wolever, T.M.S., Colagiuri, S., dan Foster-Powell, K. 2000. Glycemic Index, Carbohydrate and Fat. www.glycemicindex.ca/glycemicindexfoods.pdf. Tanggal akses: 29/01/2011.
  7. Budoyo, S. 2010. Kandungan Karbohidrat dan Pola Pita Isozim Pada Varietas Lokal Ubi Kelapa (Dioscorea alata) di Kabupaten Karanganyar. Tesis Program Studi Biosains, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
  8. De, S., Y.N. Dey, dan A.K. Gosh. 2010. Phytochemical Investigation and Chromatographic Evaluation of the Different Extracts of Tuber of Amorphallus Paeoniifolius (Araceae). International Journal on Pharmaceutical and Biomedical Research (IJPBR), Vol. 1 (5): 150-157.
  9. Dennstedt, A.W. 1818. Schlüssel zum Hortus Indicus Malabaricus, oder dreifaches Register zu diesem Werke p. 13, 21, 38. Weimar: im Verlage des Landes - Ind.- Compt.
  10. Evans, Joseph, dkk. 2002. Oxidative Stress and Stress-Activated Signaling Pathways: A Unifying Hypothesis of Type 2 Diabetes. Endo crine Reviews, 23 (5): 599–622.
  11. Ezeocha, V.C. dan Ojimelukwe, P.C. 2012. The impact of cooking on the proximate composition and anti-nutritional factors of water yam (Dioscorea alata). Journal of Stored Products and Postharvest Research, Vol. 3 (13): 172-176.
  12. Harijono, Teti Estiasih, Wenny Bekti, dan Komang Suwito, 2012. Efek Hipoglikemik Polisakarida Larut Air Gembili (Dioscorea esculenta) yang Diekstrak dengan Berbagai Metode. J. Teknologi dan Industri Pangan, Vol. XXIII No. 1.
  13. Harsono, Maino Dwi. 2012. Efek Hipoglikemik Biskuit Mengandung Polisakarida Larut Air Umbi Gadung dan Umbi Gembili dan Alginat pada Tikus Diabetes. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.
  14. Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid III. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
  15. Jatmiko, Ginanjar Putra. 2013. Karakteristik Fisiko Kimia, Bioaktif, dan Organoleptik Mie dari Umbi Kimpul (Xanthosoma sagittifolium). Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.
  16. Kurniawan, Agung. 2013. Karakteristik Fisiko Kimia, Bioaktif, dan Organoleptik Mie Dari Umbi Garut. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.
  17. Kurnia, K. 2002. Cara Aman Mengkonsumsi Gadung. http://www.pikiranrakyat.com/cekt/1202/22/2002. Tanggal akses: 23/12/2009.
  18. Lako, J., V.C. Trenerry, M. Wahlqvist, N. Wattanapenpaiboon, S. Sotheeswaran, dan R. Premier. 2007. Phytochemical flavonols, carotenoids, and the antioxidant properties of a wide selection of Fijian fruit, vegetables and other readily available foods. doi: 10.1016/j.foodchem.2006.01.031.
  19. Li, C. dan Manddep, U. 2010. Canadian Diabetes Association National Nutrition Committee Clinical Update on Diatery Fibre in Diabetes: Food Sources to Physiological Effect. Canadian Journal of Diabetes 34 (4): 355-361.
  20. Luthana, Y.K. 2009. Asam Lemak Rantai Pendek. http://www.yongkikastanyaluthana.wordpress.com/2009/03/12/asam-lemak-rantai-pendek. Tanggal akses: 23/12/2010.
  21. Mao, X., Y. Wu, K. Wu, M. Liu, J. Zhang, F. Zou, dan J. Ou-Yang. 2007. Astragalus polysaccharide reduces hepatic endoplasmic reticulum stress and restores glucose homeostasis in a diabetic KKAy mouse model. Acta Pharmacol Sin 28 (12): 1947–1956.
  22. Mar’atirrosyidah, R. dan Estiasih, T. 2015. Aktivitas Antioksidan Senyawa Bioaktif Umbi-umbian Lokal Inferior: Kajian Pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri, Vol. 3 (2): 594-601.
  23. Maulida, Deni dan Estiasih, Teti. 2014. Efek Hipoglikemik PLA Umbi Gadung. Jurnal Pangan dan Agroindustri, Vol. 2, No. 3, Hal. 136-140.
  24. Moharib, S.A. dan El-Batran, S.A. 2008. Hypoglycemic Effect of Dietary Fibre in Diabetic Rats. Research Journal of Agriculture and Biological Science, 4 (5): 455-460.
  25. Nainggolan, O dan Adimunca, C. 2005. Diet Sehat Dengan Serat. Cermin Dunia Kedokteran No. 147.
  26. Nielsen, S.S. 1998. Food Analysis Second Edition. Aspen Publishers, Inc. Indiana.
  27. Octa. 2005. Diabetes Mellitus Masalah Kesehatan Masyarakat Yang Serius. http://www.depkes.go.id. Tanggal akses: 11/04/2014.
  28. Permatasari, A. 2008. Uji Efek Penurunan Kadar Glukosa Darah Ekstrak Etanol 70% Buah Jambu Biji pada Kelinci Jantan Lokal. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
  29. Prabowo, Aditya Yoga. 2013. Karakteristik Fisiko Kimia, Bioaktif, dan Organoleptik Mie Dari Umbi Gembili. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.
  30. Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Volume 2. EGC. Jakarta
  31. Rahman, Aulia. 2013. Karakteristik Fisiko Kimia, Bioaktif, Dan Organoleptik Mie Dari Ubi Kelapa. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.
  32. Rahmawati, A. 2010. Efek Hipoglikemik Ekstrak Kasar Polisakarida Larut Air Non-Pati Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennst.) yang Diperoleh dari Berbagai Metode Ekstraksi pada Tikus Hiperglikemia. Tesis. Universitas Brawijaya. Malang.
  33. Rheede. 1692. Hortus Indicus Malabaricus : continens regni Malabarici apud Indos cereberrimi onmis generis plantas rariores ... XI: 37, tab. 19. Amstelaedami :sumptibus Johannis van Someren, et Joannis van Dyck.
  34. Ridal, S. 2003. Karakterisasi Sifat Fisiko Kimia Tepung dan Pati Talas (Colocasia esculenta) dan Kimpul (Xanthoshoma sp) dan Uji Penerimaan Alfa Amylase terhadap Patinya. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
  35. Saputro, Prasetyo Sonny dan Estiasih, Teti. 2015. Pengaruh Polisakarida Larut Air (PLA) dan Serat Pangan Umbi-Umbian Terhadap Glukosa Darah: Kajian Pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri, Vol. 3 No. 2, Hal. 756-762.
  36. Setiawan, dkk. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
  37. Silalahi, J. dan Hutagalung N. 2008. Komponen-Komponen Bioaktif dalam Makanan dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan. Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara. Medan.
  38. Simon, Harvey. 2011. Type 1 Diabetes Causes - Islets of Langerhans. http://www.healthcentral.com/diabetes/type-I-diabetes-000009_2-145.html. Tanggal akses: 3/02/2014.
  39. Skyler, J.S. 2004. Determination of carboxylic acids and inorganic anions in wines by ion-exchange chromatography. J. Med. Chem. 47: 4113-4117.
  40. Steffen, C. 2010. Diabetes and Insulin. Pharmacy Technician Program. Milwaukee Area. USA.
  41. Sukamdani, H. 2012. Peningkatan Kualitas Flakes Ganyong (Canna edulis Ker.) dan Bekatul Menggunakan Variasi Sayuran. Skripsi. Program Studi Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.
  42. Sumunar, Siwi Ratna. 2013. Karakteristik Fisiko Kimia, Bioaktif, Dan Organoleptik Mie Dari Umbi Gadung. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang
  43. Sunarsih, E.S., Djatmika, dan Utomo, R.S. 2007. Pengaruh Pemberian Infusa Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennst.) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Diabetes yang Diinduksi Aloksan. Majalah Farmasi Indonesia 18 (1): 29-33.
  44. Suprapti, L. 2003. Tepung Ubi Jalar: Pembuatan dan Pemanfaatannya. Kanisius. Yogyakarta.
  45. Tandra, H. 2008. Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui tentang Diabetes. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
  46. Tensiska. 2008. Serat Makanan. Jurusan Teknologi Industri Pangan, Fakultas Industri Pertanian, Universitas Padjajaran. Bandung.
  47. Tjokroprawiro A. 1986. Diabetes Melitus Aspek Klinik dan Epidemiologi. Airlangga University Press. Surabaya.
  48. Tjokroprawiro A. 1980. Prevalensi Diabetes Melitus Dewasa di Kodya Surabaya. Lembaga Penelitian Universitas Airlangga. Surabaya.
  49. Torsdottir, I., M. Alpsten, G. Holm, F.A. Sandberg, dan J. Ta-Lli. 1991. A Small Dose of Soluble Alginate-Fiber Affects Postprandial Glycemia and Gastric Emptying In Humans With Diabetes. J. Nutr. 121: 795-799.
  50. Torsdottir, I. et al. 2001. A Small Dose of Soluble Alginate-Fiber Affects Postprandial Glycemia and Gastric Emptying in Humans with Diabetes. Departement of Clinical Nutritions. Sweden
  51. Wulandari, Shinta. 2010. Pengaruh Pemberian Cuka Apel Dan Cuka Salak Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Wistar Jantan Yang Diberi Diet Tinggi Gula. Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Malang.

Open Access Copyright (c) 2018 Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
apps