Etnobotani Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam.) di Desa Kedungbulus Gembong Pati

Brintan Yonaka Dhea Dani*  -  Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang, Indonesia
Baiq Farhatul Wahidah  -  Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang, Indonesia
Andang Syaifudin  -  Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author
The potential of  Moringa tree related to health properties is still not fully utilized by the people in Pati. Mrs. Muryati, a resident of Kedungbulus Village, Gembong Subdistrict, Pati, was one of the residents who was moved to campaign for the use of Moringa leaves. The purpose of this study was to determine public perceptions about the potential of Moringa plants in the village of Kedungbulus Gembong Pati. This research uses survey methods which include: literature study, field observations, interviews using questionnaires, semistructure interview techniques and using random sampling techniques and purposive sampling. Random sampling sampling from the community taken randomly, while purposive sampling sampling from community leaders such as informants of production houses, village heads, shamans etc. The results obtained from the relationship between community and Moringa plants are explained from interviews with the public perception of  Moringa plants.

Keywords: Ethnobotany; Kedungbulus; kelor; Moringa

  1. Abdiyani, S. 2008. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah Berkhasiat Obat di Dataran Tinggi Dieng Vol. 5. Jakarta : Agromedia Pustaka
  2. Adnyana, M. 2012. Cara Pengobatan Tradisional Baik Dan Benar. Diunduh di http://www.herbaltarupramana.com/artikel-18 tanggal 18 Mei 2019
  3. Aminah, Syarifah. 2015. Kandungan Nut risi dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor (Moringa oleifera). Jakarta : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta
  4. Budhi, Setia. 2015. Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Dusun Semoncol Kecamatan Balai Kabupaten Sanggau. Jurnal Inovasi Kehutanan. Pontianak : Universitas Tanjungpura Pontianak
  5. Ferianita Fahrul, Melati. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Yogjakarta : Gajah Mada University Pers
  6. Hidayat, samsyul dkk. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta : Swadaya grup
  7. Krisnadi, A Dudi. 2015. Kelor Super Nutrisi. Blora : Pusat Informasi dan pengembangan Tanaman Kelor Indonesia
  8. Kurniasih. 2016. Khasiat & Manfaat Daun Kelor Untuk Penyembuhan Berbagai Penyakit. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
  9. Kusuma, Zaky. 2005. Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat. Jakarta: Agromedia Pustaka.
  10. Lamk. 2019. Diunduh di http://plantamor.com/species/search tanggal 21 Juni 2019
  11. Latief, Abdul. 2014. Obat Tradisional. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC
  12. Lismanto. 2016. Diunduh di //www.kedungbulus.com. Diakses tanggal 10 Mei 2019
  13. Louis, Wichita. 2011. Diunduh di htpp://tressforlife.org/our-work/our-intiatives/moringa. tanggal 14 Mei 2019
  14. Mumpuni, K. E.2013. Potensi Pendidikan Keunggulan Lokal Berbasis Karakter dalam Pembelajaran Biologi di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional IX Biologi, Sains Lingkungan dan Pembelajarannya dalam Upaya Peningkatan Daya Saing Bangsa. Surakarta: Pendidikan Biologi UNS. Semarang 25 Juli 2017
  15. Suryadarma. 2008. Diktat Kuliah Etnobotani. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Open Access Copyright (c) 2019 Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
apps