The Existence of Dayah Salafi in Producing Da'i in Aceh Besar Regency, Aceh Province

Rahmatul Akbar*    -  Prodi Manajemen Dakwah, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia

(*) Corresponding Author

This article describes the existence of dayah salafi in producing da'i. The aspect that is seen in this study is the contribution of dayah salafi in producing da'i and their obstacles. This study also describes how the modifications in dayah education as an effort to maintain its existence in this modern era. The study found that the contribution of dayah salafi in producing da'i was so great. The aspect that was prepared by dayah was to build the basis of Islamic scholarship and explore it in depth and practice it in life. The santri in dayah were also educated to be able to speak in public as an initiative carried out in building and preparing da'i cadres who are capable to be in society. The biggest obstacle aspects were the economic sector and the policy side of the local government which could sometimes intervene dayah. In addition, dayah must also be able to add some other knowledge, such as the study of da'wah science, fiqh ikhtilaf and also political science. This addition also provided greater space for the alumni of dayah to be able to take part in society in bringing a better change in carrying out the function of da'wah in a complete and good manner.

***

Artikel ini menguraikan tentang eksistensi dayah salafi dalam melahirkan da’i. Aspek yang dilihat dalam kajian ini adalah kontribusi dayah salafi dalam melahirkan da’i serta kendalanya. Kajian ini juga menguraikan juga bagaimana sisi modifikasi dalam pendidikan dayah sebagai usaha dalam menjaga eksistensinya di era modern ini. Hasil kajian ditemukan bahwa begitu besar kontribusi dayah salafi dalam melahirkan da’i. Sisi yang disiapkan dayah adalah membangun dasar keilmuan Islam dan mendalaminya secara mendalam serta mempraktikkan dalam kehidupan. Santri di dayah juga dididik untuk dapat berbicara di depan publik sebagai inisiatif yang dilakukan dalam membangun dan mempersiapkan kader-kader da’i yang mampu terjun langsung di tengah masyarakat. Aspek kendala terbesar adalah bidang ekonomi serta sisi kebijakan pemerintah daerah yang terkadang dapat menempatkan dayah terintervensi dengan kebijakan yang dibuat pemerintah. Selain itu, dayah juga harus dapat menambahkan beberapa ilmu lainseperti kajian ilmu dakwah, fikih ikhtilaf dan juga ilmu politik. Penambahan ini juga memberi ruang gerak yang lebih besar bagi alumni dayah untuk dapat berkiprah dalam masyarakat dalam membawa perubahan kearah yang lebih baik dalam menjalankan fungsi dakwah secara komplit dan baik.

Keyword: existence, Dayah Salafi, competence of da’i’.

  1. A.R., Muhammad. Potret Aceh Pasca Tsunami, Banda Aceh: Ar-Raniri.
  2. Abdullah, Taufiq. 1996. Islam dan Masyarakat Pantulan Sejarah Indonesia. Jakarta: LP3ES.
  3. Adan, Hasanuddin Yusuf.2003. Tamaddun dan Sejarah Etnografi Kekerasan di Aceh. Jogjakarta: Prismasophie Press.
  4. Al-Qahthani, Sa’id. 2005.MenjadiDa’i yang Sukses. Jakarta: Qisthi Press.
  5. Al-Qu’udi, Sa’ad Abdullah Sa’ad. 2012. Fiqh Maqasidi Ad-Da’wati Ilallahi Ta’ala Wa Asaruhu Fi Hayati Ad-Da’iyati. Saudi Arabia: Daru Athlas Al-Hadharai.
  6. Amiruddin, M. Hasbi. 2003. Ulama DayahPengawal Agama mayarakat Aceh, Lhokseumawe: Nadiya Foundation.
  7. ………. 2006. Aceh dan Serambi Mekkah. Banda Aceh: Yayasan PENA.
  8. ………. 2008. Menatap Masa Depan Dayah di Aceh. Banda Aceh: Yayasan PENA.
  9. Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, EdisiKetiga, Cet. III. Jakarta: Balai Pustaka.
  10. Hasjmy, A. 1994. Dustur Dakwah Menurut Al-Quran, Cet. III. Jakarta: PT. Bulan Bintang.
  11. Ilyas, Mukhlisuddin. 2012. Pendidikan Dayah di Aceh: Mulai Hilang Identitas, Yogjakarta: Pale Indonesia Media.
  12. Interview with Mr. Wahidi Ahmad, Istiqamatuddin Babul Muarrif Dayah Leader, January 26, 2014, at the Istiqamatuddin Babul Muarrif Dayah office
  13. Interview with Tgk Muallem, one of the teachers at the Mahyal Ulum Al-Aziziyah dayah, January 06, 2014 at the Mahyal Ulum Al-Aziziyah dayah office.
  14. Ismail, A. Ilyas and Prio Hotman. 2011. Filsafat Dakwah; Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media.
  15. Malim, Misbach and Solihin, Avid. 2010. Dinamika dan Strategi Da’wah. Jakarta: Media Dakwah.
  16. Muhibuddin. 2012. Khazanah Pendidikan Islam Indonesia. Banda Aceh: Ar-Raniry Press.
  17. Thahiry, Muslim dkk. 2007. Wacana Pemikiran Santri Dayah Aceh, Banda Aceh: Wacana Press.
  18. Yunus, Mahmud. 1989. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: PT Hidakarya Agung.
  19. Zada, Khamami, et.al. (2006). Dakwah Transformatif, Jakarta: PP lakpesdam NU.
  20. Zulkhairi, Teuku. N.D. Sejarah dan Peran Dayah di Era Modern: Sebuah Telaah Kritis dan Konstruktif dalam Perspektif Kurikulum. Banda Aceh: BPPD.

Munazzama: Journal of Islamic Management and Pilgrimage
Published by Department of Islamic Management and Pilgrimage (MD-MHU)
Faculty of Da'wa and Communication UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +62 857-4001-1198 (Kurnia Muhajarah)
Website: https://fakdakom.walisongo.ac.id/

ISSN: 2808-7577  (Print)
ISSN: 2808-7496  (electronic/online version)


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

 
apps