Dzikir as a therapy in sufistic counseling

Ade Sucipto*  -  Universitas Negeri Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

Supp. File(s): Research Instrument

This paper was aimed to provide knowledge that Dzikir can be used as an alternative therapy in sufistic counseling. Sufis have the view that all the problems faced by all individuals come from an uneasy heart or mind, so the first process of giving assistance to be done is to organize the heart or mind. Dzikir as a therapy in sufistic counseling is interesting to be studied further by using a grounded theory in qualitative research method. The results show that dhikr therapy is one of the sufistic counseling techniques that can be used to heal an uneasy heart or mind. Dzikir will make the counselee closer to the creator, namely Allah. In addition, dhikr makes the counselee aware of the essence of himself as a creature of God so that the powers of the soul emerge that will help the counselee overcome problems at hand.

 

Tulisan ini bertujuan  untuk memberikan pengetahuan bahwa berdzikir dapat dijadikan salah satu alternatif terapi dalam konseling sufistik. Para sufi mempunyai pandangan bahwa semua masalah yang dihadapi oleh semua individu berasal dari hati atau batin yang tidak tenang, sehingga proses pemberian bantuan yang pertama harus dilakukan adalah menata hati atau batin. Dzikir sebagai terapi dalam konseling sufistik menarik untuk dikaji lebih lanjut dengan menggunakan metode penelitian kualitatif jenis grounded theory. Hasilnya menunjukkan bahwa terapi dzikir merupakan salah satu teknik konseling sufistik yang dapat digunakan untuk menyembuhkan hati atau batin yang tidak tenang. Berdzikir akan menjadikan konseli lebih dekat dengan sang pencipta yaitu Allah. Selain itu berdzikir menjadikan konseli dapat menyadari esensi diri sebagai mahluk Allah, sehingga muncul kekuatan-kekuatan dari jiwa yang akan membantu konseli mengatasi maslaah masalah yang sedang dihadapi.

Supplement Files

Keywords: dzikir; therapy; sufistic counseling; dzikir; terapi; konseling sufistik

  1. Abdurrahman, Gusti. (2010). Terapi Sufistik untuk Penyembuhan Gangguan Kejiwaan. Yogyakarta: AswajaPressindo.
  2. Adiansah, Wandi dkk. (2019). Person in Environment Remaja Pada Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Pekerja Sosial. Vol. 2 No 1. DOI : https://doi.org/10.24198/focus.v2i1.23118.
  3. An-Najar, Amir. (2004). Psikoterapi Sufistik dalam Kehidupan Modern. ter. Ija Suntana. Jakarta: MizanPublika
  4. Egan, T, Marshall. (2002). Grounded Theory Research And Theory Building. Advences is Developing Human Resources, Vol.4, no.3. DOI: https://doi.org/10.1177/1523422302043004.
  5. Goddard, A. (2004). Budgetary Practices Andaccountability Habitus: A Grounded Theory, Acountng. Auditing, & Accountability Journal. Vol 17(4) . DOI: https://doi.org/10.1108/09513570410554551.
  6. Hidayanti, Ema dan Amin, Syukur. (2018). Religious Coping Strategies Of HIV / AIDS Women And Its Relevance With The Implementation Of Sufistic Counseling In Health Services. Konseling Religi, Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam, Vol. 9 No. 2. DOI: 10.21043/kr.v9i2.4634.
  7. Hidayanti, Ema. (2017). Nilai-nilai Sufistik dalam Pelayanan Kesehatan : Studi terhadap Husnul Khatimah Care (Hu Care) di Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul Yogyakarta. Konseling Religi Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, Vol. 8, No.1, Juni. DOI: 10.21043/kr.v8i1.2256.
  8. Khasali, R. (2018). Strawberry Generation. Jakarta: Mizan
  9. Lubis, Syaiful Akhyar Lubis. (2007). Konseling Islam Kyai Dan Pesantren. Yogyakarta : elSAQ Press.
  10. Solihin, M. (2004). Penyembuhan Penyakit kejiwaan Perspektif Tasawuf. Bandung. Pustaka Setia.
  11. Mubasyaroh. (2017). Pendekatan Psikoterapi islam dan konseling sufistik dalam menangani masalah kejiwaan. Konseling Religi: Jurnal Bimbingan Konseling Islam. Vol. 8, No. 1.
  12. Nawawi, Ismail. (2008). Risalah Pembersih Jiwa: Terapi Prilaku Lahir & Batin Dalam Perspektif Tasawuf. Surabaya: Karya Agung Surabaya
  13. Rahman, Dimas Kania Rahman. (2017). Gestalt Profetik (G-Pro) Best Practice Pendekatan Bimbingan Dan Konseling Sufistik. Konseling Religi: Jurnal Bimbingan Konseling Islam. Vol. 8, No. 1. DOI: 10.21043/kr.v8i1.2216.
  14. Saifullah, S., Hasbullah, H., & Hasbi, M. R. (2018). Terapi Sufistik dalam Pengobatan di Pekanbaru Riau. Al-Ulum, 18(2), 341-364. DOI: https://doi.org/10.30603/au.v18i2.496.
  15. Syukur. M. Amin. (2012). Sufi Healing; Terapi dengan Metode Tasawuf . Jakarta: Erlangga.
  16. Thohir, U. F. (2017). Tasawuf Sebagai Solusi bagi Problematika Kemodernan: Studi Pemikiran Tasawuf M. Amin Syukur. Asy-Syari’ah: Jurnal Hukum Islam, 3(2), 176-202. Retrieved from: https://www.ejournal.inzah.ac.id/index.php/assyariah/article/view/260.
  17. Yusuf and Nurihsan. (2008). Landasan Bimbingan Dan Konseling. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Open Access Copyright (c) 2020 Advanced Guidance and Counseling
License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
View My Stats
apps