Professionalism of Islamic spiritual guide

Susana Aditiya Wangsanata*  -  Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Indonesia
Widodo Supriyono  -  Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Indonesia
Ali Murtadho  -  Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

Supp. File(s): Research Instrument common.other Research Instrument

Purpose - The aim of this research was to recognize radically (deeply) the professionalism of Islamic spiritual guides.

Method - This research used descriptive qualitative with the determination of informants using the model of snowball. The data analysis in this study used Creswell's theory of analysis ranging from data reduction, display, and to conclutions.

Result - The results of this study indicate that a professional Islamic spiritual guide needs to meet three indicators in order to carry out counseling process optimally. The indicators of professionalism are relevant educational qualifications, expertise or qualified credibility, and finally the presence of payment commensurate with the quality of work. Meanwhile, the professionalism of Islamic spiritual guidance services is to pay attention to the time and material given to counselees so that they can display or provide Islamic spiritual guidance services professionally.

Implications - The implication of this research is to improve performance professionally by absorbing the experts or specialists in the field of Islamic spiritual guidance.

Originality - The originality of this study is that it is the first research model to apply the correlation research method with the LESKAP pattern.

 

Tujuan - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara radikal (mendalam) profesionalisme pembimbing spiritual Islam.

Metode - Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan penentuan informan menggunakan model snowball. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teori analisis Creswell mulai dari reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan.

Hasil - Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seorang pembimbing spiritual Islam profesional perlu memenuhi tiga indikator agar dapat melaksanakan proses penyuluhan secara optimal. Indikator profesionalisme diantaranya, kualifikasi pendidikan yang relevan, keahlian atau kredibilitas yang mumpuni, dan terakhir adanya perhatian yang sepadan dengan kualitas pekerjaan. Sedangkan profesionalisme layanan bimbingan spiritual Islam adalah dengan memperhatikan waktu dan materi yang diberikan kepada konselor sehingga dapat menampilkan atau memberikan layanan bimbingan spiritual Islam secara profesional.

Implikasi - Implikasi dari penelitian ini adalah untuk memberikan saran dalam hal meningkatkan kinerja secara profesional dengan menyerap tenaga ahli atau spesialis di bidang pembinaan spiritual Islam.

Originalitas - Keaslian penelitian ini adalah model penelitian yang pertama kali menerapkan metode penelitian korelasi dengan pola LESKAP.

Supplement Files

Keywords: Professionalism; Islamic spiritual guide; hospital; profesionalisme; rohaniwan islam, rumah sakit

  1. Aisyah, N. (2014). Profesionalitas dakwah kontemporer. Jurnal Dakwah Tabligh, 15(2), 233-244.
  2. Barker, P. & Poppy, B. (2005). Spirituality and mental health breakthrough. Brigham Young University, Department of Counseling Psychology and Special Education, Provo, UT, US.
  3. Basit, A., & Wachid, A. (2006). Wacana dakwah kontemporer. STAIN Purwokerto Press.
  4. Bolung, G. R., Tewal, B., & Sepang, J. (2018). Pengaruh profesionalisme dan keterampilan terhadap kepuasaan kerja serta dampaknya terhadap kinerja pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah provinsi Sulawesi Utara. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 6(4). DOI: https://doi.org/10.35794/emba.v6i4.21298.
  5. Darwanti, D., Handoyo, H., & Kamaluddin, R. (2007). Bimbingan rohani dan pengaruhnya terhadap penurunan tingkat kecemasan pada ibu primigravida dengan persalinan kala I Di RSU Banyumas. Soedirman Journal of Nursing, 2(1).48-54. http://www.jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/98.
  6. Fatwa of National Syari’ah Council – Indonesian Ulama Assembly, 2016.
  7. Faqih, A. R. (2001). Bimbingan dan konseling dalam Islam. Yogyakarta: UII Press
  8. Hidayanti, E. (2015). Dasar-dasar bimbingan rohani Islam. Semarang: CV Karya Abadi Jaya.
  9. Hidayanti, E. (2014). Dakwah pada setting rumah sakit: (studi deskriptif terhadap sistem pelayanan bimbingan konseling islam bagi pasien rawat inap di rsi sultan agung semarang). Konseling Religi Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 5(2), 223-244. doi: http://dx.doi.org/10.21043/kr.v5i2.1049.
  10. Marlianti, M. (2017). Studi tentang profesionalisme aparatur dalam pelaksanaan good governance di Kec. Linggang Bigung, Kab. Kutai Barat. Jurnal Paradigma (JP), 2(1), 155-173. http://dx.doi.org/10.30872/jp.v2i1.350.
  11. Manzilati, A. (2017). Metodologi penelitian kualitatif: Paradigma, Metode, dan Aplikasi. Universitas Brawijaya Press.
  12. Marisah. (2018). Urgensi bimbingan rohani islam bagi pasien rawat inap. Journal of Islamic Guidance and Counseling, 2(2). https://doi.org/10.30631/jigc.v2i2.21.
  13. Martak, M. N. (2015). Analisis pengaruh profesionalisme dan komitmen organisasi terhadap prestasi kerja melalui kepuasan kerja pada auditor kantor akuntan publik di Surabaya. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Airlangga (JEBA).Journal of Economics and Business Airlangga, 25(1). https://e-journal.unair.ac.id/JEBA/article/view/4354.
  14. Ministry of Religion. 2006. Al-Aliyy (Al-Qur’an and its translation). Bandung: Diponegoro.
  15. Muhson, A. (2004). Meningkatkan profesionalisme guru: Sebuah harapan. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 1(2). https://doi.org/10.21831/jep.v1i2.665.
  16. Pakpahan, E. S. (2014). Pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai (Studi pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang). Jurnal Administrasi Publik, 2(1), 116-121.
  17. Putra, K. (2018). Pengaruh profesionalisme dan iklim kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara kantor cabang Malang. Jurnal Aplikasi Manajemen dan Inovasi Bisnis (JAMIN)., 1(1), 61-74. http://dx.doi.org/10.47201/jamin.v1i1.6.
  18. Suwinardi, S. (2017). Profesionalisme dalam bekerja. Orbith: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa dan Sosial, 13(2). http://dx.doi.org/10.32497/orbith.v13i2.965.
  19. Riyadi, A . (2019). Standarisasi layanan bimbingan konseling Islam bagi pasien di rumah sakit Roemani Muhammadiyah Semarang (perspektif Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Dissertation PhD. Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
  20. Rusdin. (2017). Pendidikan dan pelatihan sebagai sarana peningkatan kompetensi guru di SMP Negeri 02 Linggang Bigung. Jurnal Administrative Reform. 5(4). http://dx.doi.org/10.30872/jar.v5i4.885.
  21. Sambas, S. (2014). Konseling Islam: Profesi dan tantangannya perspektif Qur’an-Sunnah, dalam kajian dakwah multiperspektif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  22. Muhyiddin, A., Muhtadi, A. S., Hamad, I., Mufid, A. S. I., Sambas, S., Sarbini, A., ... & Safeí, A. A. (2014). Kajian dakwah multiperspektif teori, metodologi, problem dan aplikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  23. Sulistio. (2013). Dukungan sosial terhadap wacana sertifikat da’i ditinjau dari altruisme dan profesioanlisme dakwah (studi pada para mubaligh di Kota Semarang). Research Reports, Institute for Research and Community Service of IAIN Walisongo Semarang.

Open Access Copyright (c) 2020 Journal of Advanced Guidance and Counseling
License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
View My Stats
apps