Stages of crisis counseling interventions on abortus provocatus performers in pregnancy due to rape
DOI:
https://doi.org/10.21580/jagc.2021.2.2.9184Keywords:
Intervention, crisis counseling, abortus provocatus, Intervensi, konseling krisis, abortus provokatusAbstract
Purpose - The purpose of this study was to discuss the stages of counseling intervention for provocative abortion perpetrators in pregnancy due to rape.
Method - The research method used in this article is library research. The research was conducted by collecting information and data with the help of various materials in the library such as books, previous research results, articles, notes and various journals related to the problem to be solved systematically to collect, process, and conclude data using the method.
Result - A perpetrator of abortus provocatus in pregnancy due to rape is in dire need of crisis counseling in terms of physical, psychological, and mental trauma. The stages of crisis counseling intervention carried out by the counselor are: defining the problem, ensuring the counselee's safety, providing support, examining alternatives, making plans, and getting commitments.
Implications – This research has an impact on knowing the stages of crisis counseling intervention carried out by counselors.
Originality – This research used literature deeply about the stages of counseling intervention for abortus provocatus perpetrators in pregnancy due to rape.
***
Tujuan - Tujuan penelitian ini untuk membahas tahapan intervensi konseling bagi pelaku aborsi provokatif pada kehamilan akibat perkosaan.
Metode - Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah penelitian kepustakaan. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai bahan yang ada di perpustakaan seperti buku, hasil penelitian sebelumnya, artikel, catatan dan berbagai jurnal yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan secara sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpulkan data menggunakan metode.
Hasil - Pelaku abortus provokatus dalam kehamilan karena perkosaan sangat membutuhkan konseling krisis dari segi trauma fisik, psikis, dan mental. Tahapan intervensi konseling krisis yang dilakukan oleh konselor adalah: mendefinisikan masalah, memastikan keselamatan konseli, memberikan dukungan, memeriksa alternatif, membuat rencana, dan mendapatkan komitmen.
Implikasi - Penelitian ini berdampak pada mengetahui tahapan intervensi konseling krisis yang dilakukan oleh konselor.
Originalitas - Penelitian ini menggunakan literatur secara mendalam tentang tahapan intervensi konseling bagi pelaku aborsi provokatif pada kehamilan akibat perkosaan.
Downloads
References
Aisyah, U., & Prameswarie, L. (2020). Konseling Individual bagi Anak Korban Pemerkosaan di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tanggamus. Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam, 8(2), 133-144. https://doi.org/10.15575/irsyad.v8i2.1971
Amanda, A., & Krisnani, H. (2019). Analisis kasus anak perempuan korban pemerkosaan inses. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 2(1), 120-136. https://doi.org/10.24198/focus.v2i1.23129
Cahill, E. P., & Doyle, A. (2021). Trauma-informed abortion care. Current Opinion in Obstetrics and Gynecology, 33(6), 453-457.
Cholil, M. (2013). Psikologi keluarga Islam: Berwawasan gender. UIN-Maliki Press.
Dahlan. (2011). Ensiklopedi Hukum Islam. In IQTISHADIA: Jurnal Ekonomi & Perbankan Syariah. 3(2).
Daryanto, A. (2020). Pengaturan mengenai pengecualian dalam tindakan aborsi ditinjau dari rancangan kitab undang-undang hukum pidana. Jurnal Education and Development, 8(1), 82-82. https://doi.org/10.37081/ed.v8i1.1506
Hawkey, A. J., Ussher, J. M., Liamputtong, P., Marjadi, B., Sekar, J. A., Perz, J., ... & Dune, T. (2021). Trans Women’s Responses to Sexual Violence: Vigilance, Resilience, and Need for Support. Archives of sexual behavior, 50(7), 3201-3222. https://doi.org/10.1007/s10508-021-01965-2
James, R. K., & Gilliland, B. E. (2016). Crisis intervention strategies. Cengage Learning.
Kementerian Kesehatan RI. (2009). UU RI No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/UU_36_2009_Kesehatan.pdf.
Lockard, A. J., Scofield, B. E., Janis, R., Pérez-Rojas, A. E., Stauffer, A., Bartholomew, T. T., ... & Locke, B. D. (2021). Initial distress, changes in distress, and reasons for ending therapy in clients affected by sexual trauma. Journal of College Student Psychotherapy, 1-19. https://doi.org/10.1080/87568225.2021.1907640
Marzali, A. (2017). Menulis Kajian Literatur. ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia, 1(2). https://doi.org/10.31947/etnosia.v1i2.1613
Muhammad, K. F. (2020). Aspek Hukum Tentang Abortus Provocatus Therapeuticus Di Indonesia. Jurnal Penelitian IPTEKS, 5(1). https://doi.org/10.32528/ipteks.v5i1.3027
Pinastikasari, N. (2009). Penatalaksanaan Kegawat Daruratan Psikiatri. Psikovidya, 13(1).
Rahayu, S. M. (2017). Konseling Krisis: Sebuah Pendekatan dalam Mereduksi Masalah Traumatik pada Anak dan Remaja. Jurnal Pendidikan (Teori Dan Praktik), 2(1). https://doi.org/10.26740/jp.v2n1.p65-69
Rahmat, H. K., & Alawiyah, D. (2020). Konseling Traumatik: Sebuah Strategi Guna Mereduksi Dampak Psikologis Korban Bencana Alam. Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani, 6(1), 34-44. https://doi.org/10.47435/mimbar.v6i1.372
Republik Indonesia. (2014). PP No. 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/5502/pp-no-61-tahun-2014
Rochayati, S. (2018). Legalitas tindakan abortus provocatus oleh korban perkosaan. Solusi, 16(1), 75-85. https://doi.org/10.36546/solusi.v16i1.99
Stybel, L. J. (1994). Crisis Intervention Strategies. American Journal of Psychotherapy, 48(1). https://doi.org/10.1176/appi.psychotherapy.1994.48.1.165a
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sulistyaningsih, E., & Faturochman, M. A. (2002). Dampak sosial psikologis perkosaan. Buletin Psikologi, 10(1).
World Health Organization. (2021). Abortion. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/abortion
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles. Authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission from the journal with an acknowledgment of initial publication to this journal.