Culinary in Petik Sari Tradition: Meanings and Values along Society Empowerment

Ahmad Zainuri*  -  Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

(*) Corresponding Author

Tradition is a local activity with mystical nuances, a religion that has been around for a long time and flows in people's lives. The purpose of this article is to explain a cultural community tradition with its culinary variety. Community empowerment (rewang) which is represented as a joint movement to build traditions and empower together. In this paper the author uses the socio-religious study method using a phenomenological approach and theoretical framework. This approach is relevant to this study because phenomenology can analyze it to an event that some people might consider normal. However, there are hundreds of meanings that can be expressed in each blade of the Nusantara’s culinary offerings. It is also embedded in the attitude of empowering women, mothers or the entire community so that they can share recipes and cook in a tradition. There is also an educational, spiritual value that will be embedded in every culinary dish of the Nusantara. The theory that I want to use is Auguste Comte’s theory of evolution and Acculturation from Koentowijoyo's point of view. Typical foods in traditions that hold meaning include Jenang, Tumpeng, Takir, and Ingkung Chicken meat. Community empowerment is the key to the preservation of Various traditional culinary delights with their economic, cultural, and historical aspects.

 

Keywords: Tradition, Culinary, Empowered

Keywords: Tradisi, Kuliner, Berdaya

  1. A. Partanto, P. (2001). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.
  2. Arifianto, D., Nurman, & Fitria Dewi, S. (2018). Nilai-Nilai Moral dan Sosial dalam Penyelenggaraan Kenduri Sudah Tuai di Desa Kumun Mudik Kota Sungai Penuh. Journal of Civic Education, 1(3), 246. https://doi.org/10.24036/jce.v1i3.213.
  3. Baehaqie, L. (2014). Jenang Mancawarna sebagai Simbol Multikulturalisme Masyarakat Jawa. Komunitas: Jurnal Research & Learning in Sociology and Anthropology, 6(1), 183. http://dx.doi.org/10.15294/komunitas.v6i1.2952.
  4. Beatty, A. (2011). Variasi Agama di Jawa; Suatu Pendekatan Antropologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  5. Chabibi, M. (2019). Hukum Tiga Tahap Auguste Comte dan Konstribusinya Terhadap Kajian Sosiologi Dakwah. Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam, 3(1), 18. https://doi.org/10.23971/njppi.v3i1.1191.
  6. Fikri Zuhriyah, L. (2011). Metode dan Pendekatan dalam Studi Islam: Pembacaan atas Pemikiran Charles J. Adams. Islamica, 2(1), 34. https://doi.org/10.15642/islamica.2007.2.1.27-45.
  7. Frederick Kamsiadi, B. (2013). Istilah-Istilah yang Digunakan pada Acara Ritual Petik Pari oleh Masyarakat Jawa di Desa Sumberpucung, Kabupaten Malang (Kajian Etnolinguistik). Publika Budaya: Jurnal Ilmu Budaya dan Media, 1(1), 67.
  8. Geertz, C. (1989). Abangan, Santri, Priyayi, dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Pustaka Jaya.
  9. Geertz, C. (2013). Agama Jawa: Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa. Depok: Komunitas Bambu.
  10. Giri MC, W. (2010). Sajen dan Ritual Orang Jawa. Yogyakarta: Narasi.
  11. Helida, A. (2016). Perhelatan Kenduri Sko sebagai Sebuah Pesan Kebudayaan Masyarakat Kerinci di Taman Nasional Kerinci Seblat. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 29(1), 40. http://dx.doi.org/10.20473/mkp.V29I12016.34-43.
  12. Ibnu Wachid, Moch. (2020). Akulturasi dan Revitalisasi Tradisi Syukuran Ingkungan Malam Jum’at Wage dan Tahlilan Adat Istiadat Hindu Jawa dengan Islam di Musholla al- Barokah Dsn. Kandangan Ds. Sugihwaras Kec. Prambon. Academia.Edu, 2.
  13. Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
  14. Kumalasari, R. (2015). Evaluasi Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Pnpm-Mp) Bidang Simpan Pinjam Bagi Kelompok Perempuan (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Tanjungrejo Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember) [Skripsi]. Universitas Jember.
  15. Makin, A. (2016). Keragaman dan Perbedaan: Budaya dan Agama dalam Lintas Sejarah Manusia. Yogyakarta: Suka Press.
  16. Makna Filosofis Arti Cok Bakal Jawa, Sesajen Jawa atau Sesaji dan Arti Ubo Rampe. (2019). [Homepage]. Www.Narasiinspirasi.Com. https://www.narasiinspirasi.com/2019/08/filosofi-cok-bakal-sesajen-sesaji-dan.html.
  17. Novita Lisa, H., & Susilo, Y. (2021). Makna Simbolis Tradisi Nyanggring Ing Desa Tlemang Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan (Tintingan Folklor). Baradha: Jurnal Pengembangan Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa, 17(1), 13.
  18. Noviyani, I. (2019). Pendekatan Studi Islam “Pendekatan Fenomenologi dalam Kajian Islam. At-Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 3(1), 44. https://doi.org/10.3454/at-tadbir.v3i1.3412.
  19. Rizkiawan, I., & Wahini, M. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Masyarakat Tentang Makna Sesajen pada Upacara Bersih Desa. Jurnal Boga, 5(2), 13.
  20. Rozali, M. (2020). Metodologi Studi Islam dalam Perspektif Multidisiplin Keilmuan. Depok: Rajawali Buana Pustaka.
  21. Sejarah-dan-filosofi-ayam-ingkung-lauk-utama-tumpeng-dalam-adat-jawa,. (2020). [Homepage]. Www.Fimela.Com. https://www.fimela.com/lifestyle- relationship/read/3870155/sejarah-dan-filosofi-ayam-ingkung-lauk-utama-tumpeng-dalam-adat-jawa.
  22. Setyowati, A., & Hanif, M. (2013). Peran Perempuan dalam Tradisi Upacara Bersih Desa: Studi Kasus di Desa Kiringan Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan [Makalah]. IKIP PGRI.
  23. Sholikhin, M. (2010). Ritual dan Tradisi Islam Jawa. Yogyakarta: Narasi.
  24. Siwi Purwaning Tyas, A. (2017). Identifikasi Kuliner Lokal Indonesia dalam Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Pariwisata Terapan, 1(1), 3. https://doi.org/10.22146/jpt.24970.
  25. Suyono, R. P. (2007). Dunia Mistik Orang Jawa. LKiS.
  26. Syam, N. (2007). Madzhab-Madzhab Antropologi. LKiS.
  27. Sztompka, P. (1997). Kebudayaan Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup. Hasanuddin University Press.
  28. Thohir, A., & Sahidin, A. (2019). , Filsafat Sejarah Profetik, Spekulatif dan Kritis. Jakarta: Prenada Media Group.
  29. Van Paursen, C. A. (1998). Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
  30. Wahab, F. (2017). Nilai-Nilai Pendidikan Islam yang Terdapat di Dalam Simbol-Simbol Sesaji pada Upacara Selametan di Desa Sayutan Kecamatan Parang Kabupaten Magetan [Skripsi]. Universitas Muhammadiyah.
  31. Wintala A, S. (2019). Sejarah Agama Jawa. Yogyakarta: Araska.
  32. Wiranoto. (2018). Cok Bakal Sesaji Jawa. Surabaya: CV Jakad Publishing.
  33. Yuliani, E. (2010). Makna Tradisi “Selamatan Petik Pari” Sebagai Wujud Nilai-Nilai Religius Masyarakat Desa Petungsewu Kecamatan Wagir Kabupaten Malang [Skripsi]. Univeritas Negeri Malang.
  34. Zein Ed- Dally, M. (2019). Makanan Tumpeng dalam Tradisi Bancakan (Studi Gastronomi Pada Masyarakat Jawa Islam) [Skripsi]. UIN Sunan Ampel.

Open Access Copyright (c) 2021 Prosperity: Journal of Society and Empowerment
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Prosperity: Journal of Society and Empowerment
Published by Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia
Jalan Prof Hamka, Kampus 3 Tambakaji Ngaliyan
Semarang 50185, Indonesia

Phone: +6285733036860
https://fakdakom.walisongo.ac.id/
Email: prosperity@walisongo.ac.id

 
apps