Symbiosis of Mutualism in the Transformation of Islamic Law into National Law in Indonesia

Ja'far Baehaqi*  -  Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

The transformation of Islamic law into national law in Indonesia became a trend after the issuance of the Marriage Law and the Religious Courts Law. The transformation of Islamic law is not synonymous with Islamization. If Islamization can occur unilaterally by Islamic law, then this is not the case with transformation. Transformation needs to involve national law as a legal system that overshadows and legitimizes it. Thus there is a dialectical relationship, namely the relationship and interaction between Islamic law and national law in harmony or conflict followed by a settlement in the form of assimilation, accommodation/amalgamation or adaptation. This study finds that philosophically the transformation of Islamic law into national law is closely related to the intersection of the two, namely the transformation of enforcement and regulatory authorities, institutionalization of Islamic law, internal uniformity (unification), Islamization of national law, construction of state law based on non-state law, and legal instrumentalization in national development.

Transformasi hukum Islam ke dalam hukum nasional di Indonesia menjadi kecenderungan setelah lahirnya UU Perkawinan dan UU Peradilan Agama. Transformasi hukum Islam tidak identik dengan islamisasi. Jika Islamisasi bisa terjadi secara sepihak hukum Islam, maka tidak demikian halnya dengan transformasi. Transformasi perlu melibatkan hukum nasional sebagai sistem hukum yang menaungi dan melegitimasinya. Dengan demikian terjadi hubungan dialektika, yaitu hubungan dan interaksi antara hukum Islam dan hukum nasional secara harmonis atau konflik yang diikuti penyelesaian dalam bentuk asimilasi, akomodasi/amalgamasi atau adaptasi. Kajian ini menemukan bahwa secara filosofis transformasi hukum Islam ke dalam hukum nasional erat kaitannya dengan persinggungan keduanya, yaitu transformasi penegakan dan otoritas pengatur, pelembagaan hukum Islam, penyeragaman secara internal (unifikasi), Islamisasi hukum nasional, konstruksi hukum negara berbasis hukum non negara, dan instrumentalisasi hukum dalam pembangunan nasional

Keywords: Legal transformation; legal institutionalization; legal unification

  1. Al-Mawardi, A. al-H. (n.d.). al-Ahkam al-Sulthaniyyah wa al-Wilayat al-Diniyyah. In Kairo: al-Maktabah al-Taufiqiyyah. Dar al-Fikr.
  2. Ali, M. D. (1999). Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia (cetakan ke). PT RajaGrafindo Persada.
  3. Azhar Basyir, A. (1983). Hukum Adat Bagi Umat Islam. Nurcahya.
  4. Azizy, A. Q. (2004). Hukum Nasional Eklektisisme Hukum Islam Dan Hukum Umum (M. Zain (ed.); Revisi). Teraju.
  5. Azizy, A. Q. A. (1999). Hukum Islam di Tengah Pluralisme Politik dan Budaya. Seminar yang Diselenggarakan oleh HMJ Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  6. Fanani, M. (2008). Membumikan Hukum Langit: Nasionalisasi Hukum Islam dan Islamisasi Hukum Nasional Pasca Reformasi. Tiara Wacana.
  7. Fanani, M. (2010). Fiqh Madani; Konstruksi Hukum Islam di Dunia Modern. Lkis Pelangi Aksara.
  8. Hartono, S. (2006). Bhinneka Tunggal Ika sebagai Asas Hukum bagi Pembangunan Hukum Nasional. Citra Aditya Bakti.
  9. Hazairin. (1981). Demokrasi Pancasila. Bina Aksara.
  10. Hefni, W. (2022). Pemikiran Hukum Nasional A. Qodri Azizy: Eklektisisme Hukum Islam dan Hukum Umum. Undang: Jurnal Hukum, 5(2), 481–511.
  11. Jazuni. (2005). Legislasi Hukum Islam di Indonesia. PT Citra Aditya Bakti.
  12. Kara, M. H. (2005). Bank Syariah di Indonesia: Analisis Kebijakan Pemerintah Indonesia terhadap Perbankan Syariah. UII Press.
  13. Khisni, A. (2011). Transformasi Hukum Islam Ke Dalam Hukum Nasional (Studi Ijtihad Hakim Peradllan Agama Tentang Pengembangan Hukum Kewarisan Dalam Kompilasi Hukum Islam Dan Kontribusinya Terhadap Hukum Nasional). Unissula Press.
  14. Lubis, S. (2003). Pembangunan Hukum Nasional (Seminar Pembangunan Hukum Nasional VIII Diselenggarakan Oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia RI Di Denpasar, 14-18 Juli 2003).
  15. Lukito, R. (2008). Hukum Sakral dan Hukum Sekuler: Studi tentang Konflik dan Resolusi dalam Sistem Hukum Indonesia. Pustaka Alvabet.
  16. Mu’allim, A., & Yusdani. (2004). Ijtihad dan Legislasi Muslim Kontemporer. UII Press.
  17. Muslim, M. (2006). Fiqh Ekonomi dan Positivisasinya di Indonesia. Lembaga Kajian Islam dan Masyarakat/LKIM IAIN Mataram.
  18. Radhie, T. M. (1997). Pembangunan Hukum Nasional dalam Perspektif Kebijakan. In Identitas Hukum Nasional. Universitas Islam Indonesia.
  19. Rahardjo, S. (2000). Ilmu Hukum. Citra Aditya Bakti.
  20. Rajagukguk, E. (1983). Hukum dan Masyarakat. Bina Aksara.
  21. Sirajuddin, M., & Zubaedi. (2008). Legislasi Hukum Islam di Indonesia. Pustaka Pelajar.
  22. Suganda, A., & Firmansyah, H. (2022). Transformasi Hukum Islam ke dalam Hukum Nasional. Jurnal At-Tatbiq: Jurnal Ahwal Al-Syakhsiyyah, 7(1), 1–25.
  23. Taimiyah, I. (1969). al-Siyasah al-Syar’iyah fi Ishlah al-Ra’i wa al-Ra’iyah. Dar al-Kitab al-‘Arabi.
  24. Triana, N. (2011). Progresifitas Hakim dalam Dinamika Positivisasi Hukum Islam di Indonesia. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 5(2), 255–268.
  25. Utama, S. M. (2018). Eksistensi Hukum Islam Dalam Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia. Jurnal Wawasan Yuridika, 2(1), 58–68.
  26. Wahid, M., & Rumadi. (2001). Fiqh Madzhab Negara; Kritik Atas Politik Hukum Islam Di Indonesia. Lkis Pelangi Aksara.

Walisongo Law Review (Walrev)
Published by the Department of Law Studies, Faculty of Sharia and Law, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Professor Hamka Road Km. 02 Ngaliyan, Semarang 50185 
Phone: +62 852-2530-0659
Website: https://fsh.walisongo.ac.id/
Email: walrev.journal@walisongo.ac.id

ISSN: 2715-3347 (print)
ISSN: 2722-0400 (online)

This work is licensed under a

Creative Commons License
This work is licensed under a 
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 
apps