Striking a Balance: Exploring Harmony in Indonesian Criminal Law and Islamic Jurisprudence

Yayan Muhammad Royani*  -  Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung, Indonesia
Hee Cheol Park  -  Kangwon National University, Chuncheon, Korea, Republic of

(*) Corresponding Author

The long-established the Indonesian Criminal Code follows a liberal individual's tradition of Dutch criminal law that has always changed. The old criminal code is based on classical and neo-classical thinking, emphasising systematic criminal law structures and legal certainty. The basis of balance in the new criminal code is a response to a base that does not reflect the nation's values. For example, Pancasila is included as a foundation, including the value of the most exquisite element of divinity in its formulation. With the value of divinity, it is necessary to review from the perspective of religious teachings, including Islam. Islamic criminal law reflects the spirit of balance in the criminal provisions of hudud, qisas, and takzir. This article uses a comparative approach and a type of normative research. The results of the article show that the relevance of the primary balance in the new criminal code and Islamic Criminal Law is seen in several aspects, such as the relevancy of the pillar values of the balance in Pancasila, the relevancy of the fundamental balance of the mono-dualistic; the significance of the idea of a balance between the protection of victims and the individualization of criminals; and the fundamental relevance to the balance between formal and material criteria.

Hukum pidana Indonesia yang sudah lama digunakan mengikuti tradisi individu bebas dari hukum pidana Belanda yang selalu berubah. Hukum Pidana lama didasarkan pada pemikiran klasik dan neo-klasik, menekankan struktur hukum pidana yang sistematis dan kepastian hukum. Dasar keseimbangan dalam Hukum Pidana baru adalah respons terhadap basis yang tidak mencerminkan nilai-nilai bangsa. Misalnya, Pancasila dimasukkan sebagai fondasi, termasuk nilai unsur ilahi yang paling indah dalam formulasinya. Dengan nilai ilahi, perlu untuk meninjau dari perspektif ajaran-ajaran agama, termasuk Islam. Hukum pidana Islam mencerminkan semangat keseimbangan dalam ketentuan pidana hudud, qisas, dan takzir. Artikel ini menggunakan pendekatan komparatif dan jenis penelitian normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relevansi keseimbangan primer dalam kode kriminal baru dan hukum pidana Islam terlihat dalam beberapa aspek, seperti relevansi nilai-nilai pilar keseimbangannya di Pancasila, relevansi ekuilibrasi fundamental mono-dualistik; pentingnya gagasan kestabilan antara perlindungan korban dan individualisasi penjahat; dan relevansi fundamental untuk kesequilibrasi kriteria formil dan materiil.

Keywords: Relevance; Principle of Balance; Criminal Code

  1. Arief, Barda Nawawi. 2008. Kebijakan Hukum Pidana. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  2. Arief, Barda Nawawi. 2014. Perbandingan Hukum Pidana. Jakarta: Rajawali Press.
  3. Arief, Barda Nawawie. 2011. Pembaharuan Hukum Pidana Dalam Perspektif Kajian Perbandingan. Bandung: PT: Citra Aditya Bakti.
  4. Arifin, Muhammad. 2020. “The Efforts of Islamic Criminal Law Integration into Indonesian Law Procedures.” Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences 3(2):975–84. doi: 10.33258/birci.v3i2.925.
  5. Audah, Abdul Qadir. 2007. Ensiklopedi Hukum Pidana Islam. Jakarta: PT. Rehal Publika.
  6. Audah, Abdul Qadir. n.d. Tt. Al Tasyri’ Al Jina’i Muqaaronan Bi Al Qanunu Al Wadl’i. Bairut: Darul Kita al ‘Arabi.
  7. Butt, Simon. 2018. “Religious Conservatism, Islamic Criminal Law and the Judiciary in Indonesia: A Tale of Three Courts.” The Journal of Legal Pluralism and Unofficial Law 50(3):402–34. doi: 10.1080/07329113.2018.1532025.
  8. Fauzi, Ahmad etal tt. 1983. Pancasila Ditijau Dari Segi Sejarah-Segi Yuridis Konstitusional Dan Segi Filosofis. Malang: Lembaga Penerbit Universitas Brawijaya.
  9. Fuad, Zainul, Surya Darma, and Muhibbuthabry Muhibbuthabry. 2022. “Wither Qanun Jinayat ? The Legal and Social Developments of Islamic Criminal Law in Indonesia.” Cogent Social Sciences 8(1). doi: 10.1080/23311886.2022.2053269.
  10. Gunarto, Marcus Priyo. 2012. “Asas Keseimbangan Dalam Konsep Rancangan Undang-Undang Kitab Pidana.” Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada 24(1):82–97. doi: 10.22146/jmh.16143.
  11. Hannani. 2023. “Revisiting Islamic Law in Indonesia’s Legal System Discourse: A Critical Analysis of the Legal and Social Implications.” International Journal of Law and Politics Studies 5(3):13–17. doi: 10.32996/ijlps.2023.5.3.3.
  12. Hiariej, Eddy O. S. 2014. Prinsip-Prinsip Hukum Pidana. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka.
  13. Karimullah, Suud Sarim. 2022. “Pursuing Legal Harmony: Indonesianization of Islamic Law Concept and Its Impact on National Law.” Mazahib 21(2):213–44. doi: 10.21093/mj.v21i2.4800.
  14. Kehakiman, BPHN Departemen. 1980. “Laporan Simposium Pembaharuan Hukum Pidana Nasional.”
  15. Kirchengast, Tyrone. 2006. The Victim in Criminal Law and Justice. New York: Palgrave Macmillan.
  16. Lev, Daniel S. 1990. Hukum Kolonial Dan Asal-Usul Pembentukan Negara Indonesia, Dalam Lev, Daniel, Hukum Dan Politik Di Indonesia, Kesinambungan Dan Perubahan. Jakarta: LP3ES.
  17. Marzuki, Peter Mahmud. 2016. Penelitian Hukum, Edisi Revisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  18. Mas’ud, Muhammad Khalid. 1995. Shatibi’s Philosophy of Islamic Law. Islamabad: Islamic Research Institute International Islamic University.
  19. Misrawi, Zuhairi. 2007. Al-Quran Kitab Toleransi, Inklusivisme, Pluralisme, Dan Multikulturalisme. Jakarta: Ftrah.
  20. Mudzakkir. 2011. “Kedudukan Korban Tindak Pidana Dalam Sisitem Peradilan Pidana Indonesia Berdasarkan KUHP Dan KUHAP”.” Jurnal Ilmu Hukum UII 4(1).
  21. Muhyidin, Muhyidin. 2019. “Maqashid Al-Syari’ah (Tujuan-Tujuan Hukum Islam) Sebagai Pondasi Dasar Pengembangan Hukum.” Gema Keadilan 6(1):13–32. doi: 10.14710/gk.2019.4948.
  22. Nurrahman, Adiansyah, and Eko Soponyono. 2019. “Asas Keseimbangan Dalam Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Sebagai Upaya Pembaharuan Hukum Pidana Yang Berkeadilan”.” Pandecta 13(2):100–106. doi: 10.15294/pandecta.v14i2.17596.
  23. Rahardjo, Satjipto. 2006. Membedah Hukum Progresif. Semarang: Kompas.
  24. Ridwan, Ahmad Hasan. 2016. “Epistimologi Bayani, Irfani Dan Burhani Muhammad Abed Al-Jabiri”.” Afkaruna 12(2):187–221. doi: https://doi.org/10.18196/afkaruna.v12i2.2793.
  25. Rohmah, Siti, and Azka Rasyad Alfatdi. 2022. “From Living Law to National Law: Theoretical Reconstruction of Applying Islamic Law in Indonesia.” Peradaban Journal of Law and Society 1(1). doi: 10.59001/pjls.v1i1.19.
  26. Rokhmad, Abu. 2021. “Institutions and Contributions to Islamic Law in Indonesia’s Legal System.” Walisongo Law Review (Walrev) 3(1):21–44.
  27. Saputra, Hasep, Nurma Yunita, Ainal Mardhiaturrahman, and Wina Purnamasari. 2021. “Interpretations of Verses about Islamic Criminal Law and Its Polemics in Indonesia’s Positive Law.” AJIS: Academic Journal of Islamic Studies 6(1):79. doi: 10.29240/ajis.v6i1.2612.
  28. Soekarno. 1964. Di Bawah Bendera Revolusi, Jilid 1. Jakarta: Panitya.
  29. Soekarno. 1990. Bung Karno Dan Islam: Kumpulan Pidato Tentang Islam 1953-1966. Jakarta: Cv. Haji Masagung.
  30. Suartha, I. Dewa Made. 2015. “Pergeseran Asas Legalitas Formal Ke Formal Dan Material Dalam Pembaruan Hukum Pidana Nasional.” Yustisia Jurnal Hukum 4(1):235–44. doi: 10.20961/yustisia.v4i1.8640.
  31. Yani, Ahmad, and Megawati Barthos. 2020. “Transforming Islamic Law in Indonesia from a Legal Political Perspective.” Al-Ahkam 30(2):159–78. doi: 10.21580/ahkam.2020.30.2.6333.
  32. Zuhaili, Wahbah1989. 1989. Al-Fiqh Al-Islami Wa Adillatuhu. Jiliid VI. Damaskus: Dar al-Fikr.

Walisongo Law Review (Walrev)
Published by the Department of Law Studies, Faculty of Sharia and Law, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Professor Hamka Road Km. 02 Ngaliyan, Semarang 50185 
Phone: +62 852-2530-0659
Website: https://fsh.walisongo.ac.id/
Email: walrev.journal@walisongo.ac.id

ISSN: 2715-3347 (print)
ISSN: 2722-0400 (online)

This work is licensed under a

Creative Commons License
This work is licensed under a 
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 
apps