Corporate Responsibility for Hazardous Waste Pollution Based on Environmental Regulations

Authors

  • Asyfa Prasasti Faculty of Law, Sahid University, Indonesia , Indonesia
  • Wahyu Nugroho Faculty of Law, Sahid University of Jakarta, Indonesia
  • Hartinie Abd Aziz Faculty of Law and International Relations, University of Sultan Zainal Abidin, Malaysia https://orcid.org/0000-0002-8534-6005

DOI:

https://doi.org/10.21580/walrev.2025.7.1.25865

Abstract

Industrial development has significantly contributed to national economic growth; however, it has simultaneously posed serious ecological risks due to inadequate management of hazardous and toxic waste. Although a robust legal framework exists—primarily through Law No. 32 of 2009 on Environmental Protection and Management and Government Regulation No. 101 of 2014 on Hazardous and Toxic Waste Management—the weak enforcement of corporate accountability mechanisms in practice has further complicated this issue. Accordingly, this article examines corporate legal responsibility for environmental pollution caused by hazardous and toxic waste within the framework of Indonesia’s environmental law. Employing a juridical-empirical method through statutory, conceptual, and case study approaches, the research analyzes the application of legal doctrines such as the polluter pays principle, strict liability, vicarious liability, and identification theory in enforcing corporate accountability for environmental pollution. The findings reveal that most companies have failed to comply with waste management standards due to weak supervision, regulatory ambiguity, and inconsistent sanctions, resulting in recurring environmental violations. Only a small number of corporations have been effectively held accountable under civil, administrative, or criminal law. Therefore, strengthening regulatory harmonization, improving the effectiveness of law enforcement, and integrating corporate responsibility principles are urgent measures for achieving sustainable industrial governance. Ultimately, a transparent and stringent accountability framework serves as a key instrument for upholding the polluter pays principle while safeguarding public health and environmental sustainability.

Pembangunan industri telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, namun di sisi lain menimbulkan risiko ekologis yang serius akibat lemahnya pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun. Meskipun telah terdapat landasan hukum yang kuat, khususnya melalui Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, lemahnya penegakan mekanisme pertanggungjawaban korporasi dalam praktik justru mempersulit permasalahan tersebut. Oleh karena itu, artikel ini mengkaji tanggung jawab hukum korporasi atas pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah bahan berbahaya dan beracun dalam kerangka hukum lingkungan di Indonesia. Dengan menggunakan metode yuridis-empiris melalui pendekatan perundang-undangan, konseptual, dan studi kasus, penelitian ini menganalisis penerapan doktrin hukum seperti polluter pays principle, strict liability, vicarious liability, dan identification theory dalam penegakan tanggung jawab korporasi terhadap pencemaran lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan belum mematuhi standar pengelolaan limbah karena lemahnya pengawasan, ketidakjelasan regulasi, dan ketidakkonsistenan sanksi, sehingga pelanggaran lingkungan terus berulang. Hanya sebagian kecil korporasi yang berhasil dimintai pertanggungjawaban secara perdata, administratif, maupun pidana. Dengan demikian, penguatan harmonisasi regulasi, peningkatan efektivitas penegakan hukum, serta integrasi prinsip tanggung jawab korporasi menjadi langkah mendesak dalam mewujudkan tata kelola industri yang berkelanjutan. Pada akhirnya, kerangka pertanggungjawaban yang transparan dan tegas menjadi instrumen penting untuk menegakkan polluter pays principle sekaligus melindungi kesehatan masyarakat dan keberlanjutan ekosistem.

Keywords: Corporate Responsibility; Hazardous Waste; Environmental Law; Strict Liability.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Carwan, and Sari Indah Lestari. 2023. “Pertanggungjawaban Pidana Korporasi dan Pengurusnya dalam Penegakan Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Limbah B3.” Syntax Idea 5 (11): 2130–45. https://doi.org/10.46799/syntax-idea.v5i11.2720.

Darma, Malvin Edi, and Ahmad Redi. 2018. “Penerapan Asas Polluter Pay Principle dan Strict Liability terhadap Pelaku Pembakaran Hutan.” Jurnal Hukum Adigama 1 (1): 1657. https://doi.org/10.24912/adigama.v1i1.2236.

Dinata, Kadek Indra Prayoga, and Kadek Julia Mahadewi. 2023. “Application of the Principle of Absolute Responsibility Juridically to Companies that Pollute Rivers with Company’s B3 Waste.” Jurnal Hukum Sehasen 9 (2): 133–50. https://doi.org/10.37676/jhs.v9i2.4917.

Fauzi, Abdul Ropik, Wahyu Nugroho, and Fahririn. 2023. “Penegakan Hukum Administrasi Lingkungan Hidup terhadap Pencemaran Pembuangan Limbah Kulit.” Journal Iuris Scientia 1 (2): 93–109. https://doi.org/10.62263/jis.v1i2.25.

Kurniawan, Kukuh Dwi, and Dwi Ratna Indri Hapsari. 2022. “Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Menurut Vicarious Liability Theory.” Jurnal Hukum Ius Quia Iustum 29 (2): 324–46. https://doi.org/10.20885/iustum.vol29.iss2.art5.

Yunita, Erva, Ratu Wida Widyaningsih Suhandi, Suryani Alawiyah, and Irwan Triadi. 2024. “Analisis Penegakan Hukum Pidana Bagi Pelaku Pencemaran Lingkungan Hidup.” Demokrasi: Jurnal Riset Ilmu Hukum, Sosial dan Politik 1 (3): 102–20. https://doi.org/10.62383/demokrasi.v1i3.257.

Ministry of Environment and Forestry. 2022. “Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal PSLB3 Tahun 2024.” Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Memah, Alisia Revalina, Robert N Warong, and Natalia Lengkong. 2023. “Kajian Yuridis Gugatan Class Action Dalam Hukum Positif di Indonesia.” Lex Privatum 11 (3): 1–9.

Muslim, Muslim. 2021. “Kejahatan Korporasi dan Pertanggungjawaban Pidana Lingkungan Hidup.” EKSEKUSI 3 (2): 82–101. http://dx.doi.org/10.24014/je.v3i2.13048

Nirwana, Muhammad Alfaruq. 2023. “Regulatory Approaches and Strategies for Household Waste Pollution Management in the East River Flood Canal of Semarang City.” Walisongo Law Review (Walrev) 5 (1): 55–72. https://doi.org/10.21580/walrev.2023.5.1.14770.

Nugroho, Wahyu. 2022. Buku Ajar Hukum Lingkungan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam. Yogyakarta: Genta Publishing.

Nurlaily, Novy Yandari, and Agus Supriyo. 2022. “Pertanggungjawaban Korporasi Dalam Kasus Pencemaran Lingkungan Hidup.” Media of Law and Sharia 3 (3): 255–69. https://doi.org/10.18196/mls.v3i3.14384.

Pavitasari, Kirana Kaulika, and Fatma Ulfatun Najicha. 2022. “Pertanggungjawaban Pihak Ketiga Jasa Pengolah Limbah B3 Dalam Mengelola Limbah B3.” TANJUNGPURA LAW JOURNAL 6 (1): 78. https://doi.org/10.26418/tlj.v6i1.47471.

Putra, Rizky Eka Pramana, Andy Usmina Wijaya, Farina Gandryani, and Dwi Elok Indriastuti. 2024. “Pertanggungjawaban Hukum bagi Perusahaan yang Membuang Limbah B3 dalam Tinjauan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.” Jurnal Ilmu Hukum Wijaya Putra 2 (2): 62–74. https://doi.org/https://doi.org/10.38156/jihwp.v2i2.137.

Ridwan. 2023. Dinamika Pembangunan Global. Yogyakarta: Yayasan Sahabat Alam Rafflesia.

Rizkia Diffa Yuliantika, Imamulhadi Imamulhadi, and Supraba Sekarwati. 2022. “Analisis Yuridis terhadap Program Pembangunan Food Estate di Kawasan Hutan Ditinjau dari Eco-Justice.” LITRA: Jurnal Hukum Lingkungan, Tata Ruang, Dan Agraria 2 (1): 41–62. https://doi.org/10.23920/litra.v2i1.1014.

Rizqulloh, Muhammad Zaidan, and Yeni Widowaty. 2023. “Pertanggungjawaban Pidana Pencemaran Lingkungan Hidup Akibat Penggunaan Limbah B3 oleh Korporasi.” Media of Law and Sharia 5 (1): 34–59. https://doi.org/https://doi.org/10.18196/mls.v5i1.41.

Saifudin, Saifudin. 2019. “Sak Uwong Sak Uwit Policy: Environmental Conservation Strategy.” Walisongo Law Review (Walrev) 1 (2): 173. https://doi.org/10.21580/walrev.2019.1.2.4825.

Sari. 2021. “Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Dalam Tindak Pidana Lingkungan Hidup.” Jurnal Penelitan IPTEKS 6 (2): 123–30.

Syahruddin, Erwin, and Siti Fatimah. 2021. Hukum Lingkungan. Makassar: Yayasan Barcode.

Tampubolon, Yohanes Hasiholan, and Dreitsohn Franklyn Purba. 2022. “Kapitalisme Global Sebagai Akar Kerusakan Lingkungan.” Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat 9 (1): 83–104. https://doi.org/10.33550/sd.v9i1.265.

Ukas, and Zuhdi Arman. 2019. “Hukum dan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Wilayah Perbatasan Negara di Kepulauan Riau.” Jurnal Hukum Samudra Keadilan 14 (2): 200–212. https://doi.org/10.33059/jhsk.v14i2.1609.

Yusmiati, Yusmiati, Imamulhadi Imamulhadi, and Supraba Sekarwati. 2023. “Pembinaan terhadap Pelanggar Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009.” LITRA: Jurnal Hukum Lingkungan, Tata Ruang, Dan Agraria 2 (2): 189–214. https://doi.org/10.23920/litra.v2i2.1266.

Downloads

Published

2025-04-30

How to Cite

Asyfa Prasasti, Wahyu Nugroho, & Hartinie Abd Aziz. (2025). Corporate Responsibility for Hazardous Waste Pollution Based on Environmental Regulations. Walisongo Law Review (Walrev), 7(1), 21–35. https://doi.org/10.21580/walrev.2025.7.1.25865

Issue

Section

Articles