Analysis of Victimhood in the Aceh Conflict Post the Establishment of the Aceh Truth and Reconciliation Commission
DOI:
https://doi.org/10.21580/walrev.2025.7.1.26960Abstract
This article analyzes the armed conflict in Aceh that has left deep wounds, especially for victims who have been marginalized from the attention of law and state policy. From a victimology perspective, victims of the Aceh conflict not only experience physical and economic suffering, but also psychological and social trauma. The Aceh Peace and Reconciliation Commission (KKR Aceh) is responsible for developing a more humane approach to conflict resolution. This research uses a normative legal research method, focusing on qualitative analysis of sequential data such as laws and regulations, decision-making, and legal authority. This research method involves library research, using relevant literature, books, and documents, to provide theoretical and critical analysis. To analyzes the conditions of victims of the Aceh conflict from a victimology perspective, by highlighting the forms of physical, psychological, economic, and social suffering experienced by victims and examining the effectiveness and role of the Aceh Truth and Reconciliation Commission (KKR) in fulfilling the rights of victims of the conflict. This research is expected to contribute to the development of more humanistic legal thinking and encourage the effective implementation of transitional justice in Indonesia. Normative legal research methods, focusing on qualitative analysis of sequential data such as legislation, decision-making, and legal authority. This research method involves library research, using relevant literature, books, and documents, to provide theoretical and critical analysis.
Artikel ini menganalisis tentang konflik bersenjata di Aceh telah meninggalkan penderitaan mendalam, terutama bagi para korban yang selama ini terpinggirkan dari perhatian hukum dan kebijakan negara. Dalam perspektif viktimologi, korban konflik Aceh tidak hanya mengalami penderitaan fisik dan ekonomi, tetapi juga trauma psikologis dan sosial. Komisi Perdamaian Rekonsiliasi Aceh bertanggung jawab untuk mengembangkan pendekatan penyelesaian konflik yang lebih manusiawi. Penelitian ini menerapkan metode penelitian hukum normatif, dengan memusatkan pada analisis kualitatif data berurutan sesuai perundang-undangan, pengambilan keputusan, dan kewenangan hukum. Metode penelitian ini melibatkan penelitian kepustakaan, dengan menggunakan literatur, buku, dan dokumen yang relevan, untuk memberikan analisis teoritis dan kritis. Penelitian ini menganalisis kondisi korban konflik Aceh dari perspektif viktimologi, dengan menyoroti bentuk penderitaan fisik, psikologis, ekonomi, dan sosial yang dialami korban dan menelaah efektivitas dan tugas Komisi Kebenaran Rekonsiliasi Aceh dalam memenuhi hak-hak korban konflik. Pengkajian ini diperlukan untuk kontribusi terhadap ekspansi pemikiran hukum yang lebih humanis serta mendorong implementasi keadilan transisional secara efektif di Indonesia. Aceh mengalami fase konflik bersenjata antara GAM dan pemerintah Indonesia (1976–2005), yang mengakibatkan dampak buruk bagi masyarakat, termasuk pelanggaran hak asasi manusia dan kehancuran sosial ekonomi. Hukum pidana nasional dianggap tidak efektif dalam mengatasi penderitaan korban, sehingga diperlukan pendekatan keadilan transisi melewati Komisi Kebenaran Rekonsiliasi Aceh.
Keywords: Human Rights; Aceh Reconciliation Truth Commission; Victimology.
Downloads
References
Abdurrahman, Ali, and Mei Susanto. 2016. “Urgensi Pembentukan Undang-Undang Komisi Kebenaran Dan Rekonsiliasi di Indonesia Dalam Upaya Penuntasan Pelanggaran HAM Berat Di Masa Lalu.” Padjadjaran Jurnal Ilmu Hukum (Journal of Law) 3 (3): 509–30. https://dx.doi.org/10.22304/pjih.v3.n3.a4
Adiningrum, Styella Fitriana, Dwi Hapsari Retnaningrum, and Rani Hendriana. 2022. “Perlindungan Hukum terhadap Perempuan Korban Incest dari Perspektif Viktimologi.” Soedirman Law Review 4 (2): 133-142. https://doi.org/10.20884/1.slr.2022.4.2.192
Akbar, Khairil. 2017. “Politik Hukum Pembentukan Komisi Kebenaran Dan Rekonsiliasi Aceh.” Lex Renaissance 2 (2): 195-212. https://dx.doi.org/10.20885/jlr.vol2.iss2.art11
Ariefulloh, Ariefulloh, Hibnu Nugroho, Angkasa Angkasa, and Riris Ardhanariswari. 2023. “Restorative Justice-Based Criminal Case Resolution in Salatiga, Indonesia: Islamic Law Perspective and Legal Objectives.” Ijtihad: Jurnal Wacana Hukum Islam Dan Kemanusiaan 23 (1): 19–36. https://dx.doi.org/10.18326/IJTIHAD.V23I1.19-36
Arifin, Andi. 2023. “Peran Hakim Dalam Mewujudkan Negara Hukum Indonesia.” IJOLARES: Indonesian Journal of Law Research 1 (1): 6–10. https://dx.doi.org/10.60153/ijolares.v1i1.2
Asia Justice And Rights. 2024. Sebuah Kotak Pandora Damai Aceh. Jakarta: AJAR.
Budiyono, Budiyono, Setya Wahyudi, and Dwi Hapsari Retnaningrum. 2024. “Kompatibilitas Restorative Justice dengan Nilai-Nilai Pancasila dalam Sistem Peradilan Pidana Anak.” Pancasila: Jurnal Keindonesiaan 4 (1): 38–47. https://doi.org/10.52738/pjk.v4i1.444
Dimyati, Khudzaifah, and Angkasa Angkasa. 2019. “Victimological Approaches to Crime of Rape in Indonesian Criminal Justice System.” Hasanuddin Law Review 4 (3): 366–76. https://dx.doi.org/10.20956/halrev.v4i3.1292
Farid, Achmad Mitftah, Hibnu Nugroho, and Dwi Hapsari Retnaningrum. 2020. “Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Terhadap Perilaku Hakim Oleh Mahkamah Agung.” Soedirman Law Review 2 (1): 97-108. https://doi.org/10.20884/1.slr.2020.2.1.7
Handitya, Binov, Rian Sacipto. 2019. “Penanggulangan dan Pencegahan HIV dan Aids secara Terintegrasi, Tepat, Kolaboratif dan Berkesinambungan (Tetap Kober) di Kabupaten Semarang.” Adil Indonesia Jurnal 1 (1): 51–60. https://doi.org/10.35473/aij.v1i1.142
Hendriana, Rani, Agus Raharjo, Kuat Puji Prayitno, Setya Wahyudi, and Dwi Hapsari Retnaningrum. 2024. “Development of a Restitution Model Based on Justice and Legal Certainty for Crime Victims in Indonesia.” Pakistan Journal of Criminology 16 (3): 1409-1425.
Mezak, Meray Hendrik. 2006. “Jenis, Metode dan Pendekatan dalam Penelitian Hukum.” Law Review 2 (3): 85-97.
Nandini, Rizkyana Tri, Anita Trisiana, and Dina Yeti Utami. 2021. “Relevansi HAM Dalam Perspektif Hukum di Indonesia.” Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori Dan Praktik Pendidikan PKN 8 (1): 40–48. https://dx.doi.org/10.36706/jbti.v8i1.13362
Nasution, Aulia Rosa. 2018. “Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Berat Melalui Pengadilan Nasional dan Internasional serta Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.” Jurnal Mercatoria 11 (1): 90–126. https://dx.doi.org/10.31289/mercatoria.v11i1.1509
Nata, Reyhan Rezki, and Jadmiko Anam Husodo. 2023. “Membentuk Kembali Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi di Indonesia.” Res Publica: Jurnal Hukum Kebijakan Publik 7 (1): 74–83. https://dx.doi.org/10.20961/respublica.v7i1.47646
Oktobrian, Dwiki, Rani Hendriana, Dwi Hapsari Retnaningrum, and Muhammad Lukman Nurhuda. 2023. “Pengawasan Pelaksanaan Kesepakatan Mediasi Penal Dalam Penerapan Restorative Justice Pada Tahapan Penyidikan.” Litigasi 24 (1): 14–39. https://dx.doi.org/10.23969/litigasi.v24i1.6208
Pasha, Zahlul. 2017. “Problematika Independensi Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh.” Justitia et Pax 33 (1). https://dx.doi.org/10.24002/jep.v33i1.1373
Pratiwi, Eka Auliana. 2019. “Campur Tangan Asing Di Indonesia: Crisis Management Initiative Dalam Penyelesaian Konflik Aceh (2005-2012).” Historia: Jurnal Pendidik Dan Peneliti Sejarah 2 (2): 83–90. https://dx.doi.org/10.17509/historia.v2i2.15630
Pringgar, Rizaldy Fatha, and Bambang Sujatmiko. 2020. “Penelitian Kepustakaan (Library Research) Modul Pembelajaran Berbasis Augmented Reality pada Pembelajaran Siswa.” IT-Edu: Jurnal Information Technology and Education 5 (01): 317–29. https://doi.org/10.26740/it-edu.v5i1.37489
Puspitasari, Yunia Dwi, and W Miftakhul Ulum. 2020. “Studi Kepustakaan Siswa Hiperaktif dalam Pembelajaran di Sekolah.” Jurnal Didika: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar 6 (2): 304–13. https://dx.doi.org/10.29408/didika.v6i2.2507
Retnaningrum, Dwi Hapsari, Husnu Abadi, Hwian Christianto, Johanes Widijantoro, Joeni Arianto Kurniawan, Lince Magriasti, Manunggal K Wardaya, Niken Savitri, and Sudarsono Sudarsono. 2014. Aturan Hukum Dan Hak Asasi Manusia. Bandar Lampung: ndepth Publishing.
Rifa’i, Iman Jalaludin. 2023. Ruang Lingkup Metode Penelitian Hukum. Sabda Kurnia Pustaka.
Rosidi, Ahamad, M Zainuddin, and Ismi Arifiana. 2024. “Metode dalam Penelitian Hukum Normatif dan Sosiologis (Field Research).” Journal Law and Government 2 (1): 46–58. https://doi.org/10.31764/jlag.v2i1.21606
Sari, Milya, and Asmendri Asmendri. 2020. “Penelitian Kepustakaan (Library Research) Dalam Penelitian Pendidikan IPA.” Natural Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA 6 (1): 41–53.
Sinaga, Sarimonang Beny, Agus Raharjo, Angkasa Angkasa, and Riris Ardhanariswari. 2023. “Enhancing Restorative Justice Regulation for Criminal Cases’ Legal Certainty: Exploring Ideal Concepts.” Migration Letters 20 (5): 889–902.
Sriwidodo, Lukman Dwi Hadi Putra. 2020. “Pertanggungjawaban Negara Dalam Penyelesaian Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia Yang Berat Di Aceh Melalui Mekanisme Komisi Kebenaran Dan Rekonsiliasi Aceh.” Universitas Airlangga.
Syuib, Muhammad, and Desi Hasnawati. 2022. “Implementasi Qanun Aceh Nomor 17 Tahun 2013 tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh Pasca 15 Tahun MoU Helsinki.” Legitimasi: Jurnal Hukum Pidana Dan Politik Hukum 11 (1): 117–34. https://dx.doi.org/10.22373/legitimasi.v11i1.13463
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles. Authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission from the journal with an acknowledgment of initial publication to this journal.
