KEHIDUPAN SUFISTIK PADA PONDOK PESANTREN BIBAḤRI ‘ASFARAḤ SANANREJO, TUREN, MALANG

Musthofa Musthofa*  -  Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Madiun, Jawa Timur, Indonesia

(*) Corresponding Author
Abstract: The article will explore the sufi’s life at the Islamic boarding school (pesantren) Bibaḥri ‘Asfarah Sanarejo, Turen, Malang. The focus of study is the practies and how they practice to become a sufi, how their circumstance of mind when practicing, and how their circumstance of mind after practicing. The santri who never studying at the Pesantren can be divided three categories: al-Fussāq, al-Fusyl, and al-Abriyā’. The method used to a sufi’s life are mapped in two kinds of practices namely inward (bāṭiniya) and outward (lahiriya) practices. The inward practices include ṣalawat (prayer for the Prophet Muhammad pbuh), istighāṡah (mass prayer), asmā’ al-ḥusnā (reciting name of God), Yāsīn recital. The outward practices include spiritual traveling, cleaning the pesantren environment, installing paving and ornaments, making bricks, taking care of animal, becoming a sectary and treasures of the pesantren. Those inward practices are called riyāḍah (the spiritual excercise). The soul circumstances (aḥwāl) while performing those practices could be described that they feel muḥāsabah (introspective), wuṣūl (pure), happy, excited, khauf (fearful), and rajā’ (hopeful). Asbtrak: Artikel ini akan memaparkan kehidupan sufistik di Pondok Pesantren Bibaḥri ‘Asfarah Sanarejo, Turen, Malang. Fokus bahasan adalah amalan-amalan dan tata cara para santri dalam mengamalkan ajaran tasawuf sehingga mereka layak disebut sufi, keadaan jiwa selama dan setelah mereka mengamal ajaran tasawuf. Santri yang belum mondok dibagi dalam tiga kelompok: al-Fussāq, al-Fusyl, dan al-Abriyā’. Jalan yang santri tempuh menuju kehidupan sebagai sufi, antara lain, melalui pengamalan-pengamalan yang dipetakan menjadi dua jenis: pengamalan bersifat lahiriah dan batiniah. Yang termasuk pengamalan batiniah adalah pengamalan ṣalawat, istighāṡah, asmā’ al-ḥusnā, membaca surat Yāsīn; sedangkan pengamalan lahiriahnya adalah musafir, membersihkan lingkungan pondok, memasang paving dan ornament, mencetak bata, memelihara binatang, sekretaris, dan bendahara pondok. Pengamalan lahiriah ini disebut riyāḍah. Keadaan-keadaan jiwa mereka (aḥwāl) mengamalkan ajaran tasawuf akan merasakan pengalaman-pengalaman spiritual (spiritual experience) seperti muḥāsabah, wuṣūl, senang, gembira, khauf, dan rajā’. Di lain pihak, para santri yang telah mengamalkan ajaran tasawuf tersebut akan mengalami perubahan yang baru seperti merasa senang, gembira, beriman, ṣaddiq, tenteram, wuṣūl, yakin, tawaḍu’, zuhud, dan ikhlas. Keywords: al-Fussāq, al-Fusyl, al-Abriyā’, tasawuf, dan sufi.
  1. Abi Syuja’, Ahmad bin al-Husain al-Syahīr, Syaraḥ al-‘Alāmat al-Syaikh Muhammad bin Qāsīm al-Gazī Fatḥu al-Qarīb al-Majīd, Bandung: Syirkah al-Ma‘ārif lil-Ṭab‘i wa al-Naṣr, tth.
  2. Aḥmad bin Hanbal, Zuhud, terj. Kathur Suhardi, Jakarta: Darul Falah, 1421 H.
  3. Faruqi, Isma’il R., dan Lois Lamya al-Faruqi, Atlas Budaya Islam: Menjelajah Khazanah Peradaban Gemilang, Bandung: Penerbit Mizan, 2003.
  4. Ghazali, Abu Hamid, 9 Risalah al-Ghazali, diterjemahkan oleh Irwan Kurniawan, dari Majmū‘ah Rasā‘il al-Imām al-Ghazālī, Jilid 2-6, Bandung: Pustaka Hidayah, 2010.
  5. Glaser, Barney G., dan Anselm L. Strauss, Penemuan Teori Grounded: Beberapa Strategi Penelitian Kualitatif, alihbahasa oleh Abd. Syukur Ibrahim, Machrus Syamsuddin, dari The Discover of Grounded Theory, Surabaya-Indonesia: Usaha Nasional, tth.
  6. Haeri, Syaikh Fadhlalla, Jenjang-jenjang Sufisme, diterjemahkan oleh Ibnu Burdah dan Shohifullah, dari The Elements of Sufism, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2000.
  7. Idrus, Muhammad, Metode Penelitian Ilmu Sosial, Edisi Kedua, Yogyakarta: Penerbit Erlangga, 2009.
  8. Javad Nurbakhsy, Psikologi Sufi, diterjemahkan oleh Arief Rakhmat, dari Psychology of Sufism Del wa Nafs, Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2001.
  9. Jilly, al-Syekh Abdul al-Karim bin Ibrahim, Insān Kāmil Fī Ma‘rifat al-Awākhiri Wa al-Awāil Juz 1, 2, Lebanon-Beirut: Daru al-Fikri, tth.
  10. Kalābāżi, Abi Bakar Isḥak bin Muḥammad, Al-Ta‘aruf, Limaźahi Ahli al-Tasawwuf, Beirut, Lebanon: Dar al-Kutub al-‘Ilmiah, 1413 H.
  11. Maraghi, Ahmad Musṭafa, Tafsīr al-Māragī Juz 21, Semarang: Ṭaha Putra, tth.
  12. Morisson, Teori Komunikasi Individu Hingga Masa, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013.
  13. Muhaya, Abdul, “Spiritual Bangunan Studi Tentang Makna Spiritual Arsitektur Pondok Pesantren Salafiyah Biḥaru Bahri ‘Asaili Faḍāilir Raḥmah,” Laporan Hasil Penelitian di IAIN Walisongo, Semarang, 10 September, Semarang: LP2M IAIN Walisongo, 2013.
  14. Mulaibāry, Al-Syekh Zainu al-Dīn ‘Abdu al-‘Azīs ibnu Zainu al-Dīn, Irsyādu al-‘Ibād, Semarang: Maktabah Wamaṭba’ah Karya Putra, tth.
  15. Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Belajar Mengajar, Jakarta: Delia Press, 2004.
  16. O’dea, Thomas F., Sosiologi Agama: Suatu Pengantar Awal, diterjemahkan oleh Tim Penerjemah Yasogama, dari The Sociology of Religion, Jakarta: CV. Rajawali, 1981.
  17. Pengurus Pondok Pesantren Salafiyah Biḥāru Baḥri ‘Asaili Faḍāilir Raḥmah, Sejarah Hidup/Biografi/Manaqib Hadratus Syeikh KH. Aḥmad Baḥru Mafladuddin Ṣaleh al-Maḥbub Raḥmat Alam Romo Kyai Aḥmad, Malang: Pondok Pesantren Salafiyah Biḥāru Baḥri ‘Asaili Faḍāilir Raḥmah, 2010.
  18. Qusyairi al-Naisaburi, Abul Qasim Abdul Karim Hawazin Risalah Qusyairiyah: Sum-ber Kajian Ilmu Tasawuf, ditahqiq oleh Ma’ruf Zariq & Ali Abdul Hamid Balthajy, dari Ar-Risalatul Qusyairiyah Fi ‘Ilmit Tashawwuf, Jakarta: Pustaka Amani, 2002.
  19. Ratna, Nyoman Kutha, Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu-ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
  20. Samidi, “Kajian Kitab al-Hikam di Pondok Pesantren Biharu Bahri ‘Asaili Faḍāilir Rahmah Turen Kab. Malang Jawa Timur,” Laporan Penelitian, Semarang: Kementrian Agama Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2010.
  21. Strauss, Anselm, dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data, terj. Muhammad Shodiq & Imam Muttaqien, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
  22. Syarifuddin, Amir, Uṣul Fiqh Jilid 2, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.
  23. Syarraf, Muḥammad Jalāl, Dirāsāt Fi al-Tasawwūf al-Islāmiyyi, Beirut: Dar al-Naḍrah al-Arabiyyah, 1404 H.
  24. Syukur, Amin, Tasawuf Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
  25. Wahjosumedjo, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta: Ghia Indonesia, 1984.

Open Access Copyright (c) 2016 Teologia

 

JURNAL THEOLOGIA

Published by The Faculty of Islamic Theology and Humanities
Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang - Indonesia

 
                                                               
Web
Analytics
View My Stats
apps