Penguatan Karakter Toleran dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Whole Language di Madrasah Ibtidaiyah

Hamidulloh Ibda*  -  PGMI STAINU Temanggung, Indonesia

(*) Corresponding Author

This article discusses the dynamics of intolerance from aspects of mind, language, action and solution through strengthening the education of tolerant character in learning Indonesian. Intolerance in practice can be harsh words, hate speech, harassment, until the action of radicalism. Strengthening character education is a mandate that must be implemented in Islamic elementary education. There are seventeen required  implemented characters. Start religious character, honest, tolerant, disciplined, hard working, creative independent, democratic, curiosity, spirit of nationality, love of the homeland, appreciate achievement, communicative, love peace, love reading, caring environment, social care, and responsible. Tolerance became one of the urgent characters strengthened in this era of the fourth industrial revolution. The language of the children represents its character. The more polite, refined, and tolerant of their language, the stronger the character is polite, refined, and tolerant to them, and vice versa. Indonesian language learning with whole language approach can strengthen the tolerant character because it is done intact, integral, not partial from aspects of listening, reading, writing and speaking. The language understanding in this approach is not just textual, but contextual and even intertextual. Indonesian language learning through whole language approach aims to strengthen the character of tolerant, polite, social care and boils down to the attitude of religious tolerance. There are two indicators of religious tolerance, to people of fellow religion, and tolerance to people of different religions.

Keywords: Penguatan Karakter Toleran, Whole Language, Bahasa Indonesia, Madrasah Ibtidaiyah

  1. Aeni, Ani Nur, “Pendidikan Karakter untuk Siswa SD dalam Perspektif Islam”, Jurnal Mimbar Sekolah, Volume 1 Nomor 1, April 2014.
  2. Amany, Tsamara, “Ini Dia 6 Ormas Yang Harus Dibubarkan Pemerintah,” Artikel, 17 Januari 2016,redaksiindonesia.com/read/ini-dia-6-ormas-yang-harus-dibubarkan-pemerintah.html diakses pada 19 Juli 2018.
  3. Arifin, Bustanul, “Implikasi Prinsip Tasamuh (Toleransi) Dalam Interaksi Antar Umat Beragama”, Jurnal Fikri, Vol. 1, No. 2, Desember 2016.
  4. Aunillah, Nurla Isna, 2011, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah, Jogjakarta: Laksana.
  5. Austin, John Langshaw, 1975, How to Do Things with Words, Second Edition, Cambridge, Mass: Harvard University Press.
  6. Aziz, EA, “Gaya Ki Sunda Menyatakan ‘Tidak’: Sebuah Telaah Sosiolinguistik Terhadap Variabel Sosial yang Mempengaruhi Realisasi Kesantunan dalam Pertuturan Menolak oleh Orang Sunda,” Makalah Konferensi Internasional Budaya Sunda 1, UPI Bandung, 2001.
  7. Brown, H.D, 1997, Principle of Language Learning and Teaching, London: Prentice Hall International Limited.
  8. Chamidi, Agus Salim dan Murtopo, Bahrun Ali, “Manajemen Pendidikan Karakter Mabadi Khaira Ummah di SMK Maarif 2 Gombong,” Jurnal Wahana Akademika, Volume 5 Nomor 1, April 2018.
  9. Dahlan, MD, “Pengembangan Kepribadian Mahasiswa Melalui Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian”, Makalah, 30 Juli 2001.
  10. Departemen Pendidikan Nasional, 1989, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
  11. Effendy, Onong Uchjana, 1993, Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
  12. Farhan, Moh., “Meneladani Nilai-nilai Karakter Komunitas Mahasantri (Studi Pondok Pesantren Asshodiqiyah Semarang),” Jurnal Wahana Akademika, Volume 5 Nomor 1, April 2018.
  13. Firmansyah, “Jumlah Kejadian Bullying dari Tahun ke Tahun,” etd.repository.ugm.ac.id diakses pada 20 Juli 2018.
  14. Froese, V.F. (Ed), 1990, Whole-language: Practice and Theory, Scarborough, ON: Prentice-Hall Canada, Inc.
  15. Gunawan, Hendri, “Toleransi Beragama Menurut Pandangan Hamka dan Nurcholis Madjid,” Skripsi, FAI UMS 2015.
  16. Hariyanto, “Pendekatan Whole Language Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Pengalaman dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia,” Tesis, Program Pascasarjana Fakultas Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2009.
  17. Haryana, Diena, dkk, Seri Pendidikan Orang Tua: Ayo, Bantu Anak Hindari Perundungan, Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  18. Hasan, H.M. Nur, “Model Pembelajaran Berbasis Pondok Pesantren dalam Membentuk Karakter Siswa di Pondok Pesantren Raoudhotut Tholibin Rembang Jawa Tengah,” Jurnal Wahana Akademika, Volume 3 Nomor 2, Oktober 2016.
  19. Hidayah, Nurul, “Pendekatan Pembelajaran Bahasa Whole Language,” Jurnal Terampil, Vol. 3, Nomor 3, Desember 2014.
  20. Hornby, A.S, 1986, Oxford Advanced Learners Dictionary of Current English, London: Oxford University Press, Cet. ke-23.
  21. Ibda, Hamidulloh, 2017, Media Pembelajaran Berbasis Wayang (Konsep dan Aplikasi), (Semarang: CV. Pilar Nusantara.
  22. Ibda, Hamidulloh dan Wijayanti, Dian Marta, 2014, Siapkah Saya Menjadi Guru SD Revolusioner?, Depok: Kalam Nusantara.
  23. Judiani, Sri, “Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Melalui Penguatan Pelaksanaan Kurikulum,” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 16, Edisi Khusus III, Oktober 2010.
  24. Kemendikbud, “Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti”, simpuh.kemenag.go.id/regulasi/permendikbud_23_15.pdf diakses pada 20 Juli 2018.
  25. ------------------, “Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah” www.sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id diakses pada 19 Juli 2018.
  26. ------------------, “Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan Formal,” www.websiteedukasi.com diunduh pada 20 Juli 2018.
  27. Lakoff, Robin, 1973, “The Logic of Politeness: Or, Minding Your P’s And Q’s”, in Corum, C. et al. (eds). Papers from the Ninth Regional Meeting of the Chicago Linguistic Society, Chicago: Chicago Linguistic Society.
  28. Leech, Geoffrey Neil, 1983, Principles of Pragmatics, London: Longman.
  29. Martianto, Dwi Astuti, 2002, Pendidikan Karakter: Paradigma Baru dalam Pembentukan Manusia, Yogyakarta: BPFE.
  30. Matraji, Ubaid, “Mewaspadai Wabah Intoleransi di Sekolah”, Kolom, 5 Juli 2017, news.detik.com/kolom/d-3520475/mewaspadai-wabah-intoleransi-di-sekolah Diakses pada 18 Juli 2018.
  31. Megawangi, Ratna, 2007, Semua Berakar pada Karakter, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
  32. Misrawi, Zuhairi, 2007, Al-Qur’an Kitab Toleransi, Jakarta : Pustaka Oasis.
  33. Muhtarom, Ali, dkk, 2018, Islam Agama Cinta Damai (Upaya Menepis Radikalisme Beragama), Semarang: CV. Pilar Nusantara.
  34. Munawwir, Ahmad Warson, Kamus al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Pustaka Progresif, Edisi ke-2. Cet. ke-14.
  35. Muthahhari, Terry, “Survei UIN Jakarta: Intoleransi Tumbuh di Banyak Sekolah dan Kampus”, Sosial Budaya, 8 November 2017, tirto.id/survei-uin-jakarta-intoleransi-tumbuh-di-banyak-sekolah-dan-kampus-czQL diakses pada 18 Juli 2018.
  36. Prasetya, Eko, “7 Kampus Negeri Ternama Terpapar Radikalisme, UI dan Undip Termasuk”, Berita, 31 Mei 2018, www.merdeka.com/peristiwa/7-kampus-negeri-ternama-terpapar-radikalisme-ui-dan-undip-termasuk.html diakses pada 19 Juli 2018.
  37. Purwanto, Setyoadi, 2016, Pendidikan Karakter Melalui Seni, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  38. Redmond, Mary Lynn “The Whole Language Approach in the FLES Classroom: Adapting Strategies to Teach Reading and Writing”, Article Foreighn Language Annals, American Council on the Teaching of Foreign Languages (ACTFL), October 1994.
  39. Risnawati, V. Naniek, “Busana Mencerminkan Kepribadian,” Jurnal STIE Semarang, Vol 6, No 1, Edisi Februari 2014.
  40. Rochmi, Muhammad Nur, “Intoleransi Mulai Tumbuh dalam Pendidikan”, Berita, 3 Mei 2017, beritagar.id/artikel/berita/intoleransi-mulai-tumbuh-dalam-pendidikan diakses pada 18 Juli 2018.
  41. Rofiqoh, Herlin Nur, “Model Pembelajaran Membaca Cerpen dengan Menggunakan Pendekatan Whole Languange pada Siswa Kelas Viii Smpn 1 Tarogong tahun Ajaran 2011/2012,” Makalah, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung tahun 2012.
  42. Santosa, Puji, dkk, 2011, Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Cetakan ke-18, Jakarta: Universitas Terbuka.
  43. Sauri, Sofyan, 2006, Pendidikan Berbahasa Santun, Bandung: PT. Genesindo.
  44. Seken, I Ketut, “Penggunaan Peranti Pendukung untuk Melembutkan Ujaran: Sebuah Kasus Kesantunan Bahasa Bali”, Jurnal PRASI, Vol. 8 No. 15, Januari - Juni 2013.
  45. Setkab, “Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)”, setkab.go.id/wp-content/uploads/2017/09/Perpres_Nomor_87_Tahun_2017.pdf diakses pada 20 Juli 2018.
  46. Sholeh, Ahmad, “Pemahaman Konsep Tasamuh (Toleransi) Siswa dalam Ajaran Islam”, Jurnal J-PAI, Vol. 1 No.1 Juli-Desember 2014.
  47. SM, Ismail, “Integrasi Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Melalui Model Pembelajaran Berbasis Beyon Centers and Circle Time (BCCT),” Jurnal Wahana Akademika, Vol. 15. No.1. April 2013.
  48. Solihin, Lianny, “Tindakan Kekerasan pada Anak dalam Keluarga”, Jurnal Pendidikan Penabur, No.03 / Th.III / Desember 2004.
  49. Subana dan Sunarti, 2011, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, Cetakan III, Bandung: CV. Pustaka Setia.
  50. Subyakto, Sri Utari dan Nababan, 1993, Metodologi Pengajaran Bahasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  51. Sudipa, I Nengah, “Psycholinguistics : An Introductory Note,” Essay Majalah, volume 16. English Department 2009, Udayana University.
  52. Suharto, Toto, “Gagasan Pendidikan Muhamamdiyah dan NU sebagai Potret Pendidikan Islam Moderat di Indonesia,” Jurnal Islamica, Volume 9, Nomor 1, September 2014.
  53. Suratinah dan Prakoso, Teguh, 2011, “Pendekatan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD,” dalam Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD cetakan ke-18, Jakarta: Universitas Terbuka.
  54. Susanti, Rini Dwi, “Pembelajaran Apresisasi Sastra di Sekolah Dasar”, Jurnal Elementary, Vol. 3 No. 1, Januari-Juni 2015.
  55. Sutjipto, “Pendidikan Budi Pekerti Pada Kurikulum Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 20, Nomor 4, Desember 2014.
  56. Teja, Mohammad, “Media Sosial: Ujaran Kebencian Dan Persekusi”, Majalah Info Singkat, Vol. IX, No. 11/I/Puslit/Juni/2017.
  57. Tilaar, H.A.R, 2003, Pendidikan dan Kekuasaan: Suatu Tinjauan dari Perspektif Studi Kultural, Magelang: Indonesia Tera.
  58. Tim Viva, “Kasus Bullying Anak Meningkat pada 2017”, www.viva.co.id/berita/nasional/938446-kasus-bullying-anak-meningkat-pada-2017, 23 Juli 2017, diakses pada 20 Juli 2018.
  59. Wahyudi, Amien, “Character Education: Literatur Study Religious Tolerance Character”, Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling, Vol. 1, No. 1, 2017.
  60. Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Open Access Copyright (c) 2019 Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional

View My Stats
apps