RESPON ISLAM TERHADAP PERUBAHAN RELASI MASYARAKAT LOKAL DAN NEGARA DI INDONESIA ERA REFORMASI

Muntoha Muntoha*  -  , Indonesia

(*) Corresponding Author

Abstract

Indonesia as a developing country starts moving from the centralistic country into decentralized state since the change of power generated by a wave of reforms in mid 1998. There are several key issues that came to the surface in connection with this transition, among others, is a horizontal conflict that is lead to the disintegration of the Republic of Indonesia (NKRI). In the face of the country situation, the religion (Islam) with the teaching of ethics is expected to be one important factor for the integration process, especially Islam embraced the majority of the Indonesian population. In the study presented formulation of the problem of how the contribution of Islam in the context of the local communities to build relationships and state in Indonesia after the collapse of the New Order regime more equitably? The result of this study has been revealed that the contribution of Islam through the base organization at least can be categorized  into three, namely NU, Muhammadiyah, HTI, and MMI. As for the contribution of ideas from NU and Muhammadiyah, that the local community and state relations should be seen in terms of the ideology of Pancasila as the noble nation and agreement of the founders of the nation. Then from HTI, to make the relationship with the local society can be run with a harmonious state is the first system to change the leadership of the country into a caliphate. Furthermore, from the MMI, suggesting if the pattern of the relationship between local communities and the state can run well, then the state must be firm by making Islamic law as its legal basis. It is based on the premise that in Islamic law are values as true and when implemented can provide prosperity for humankind.

 Keywords: relasi, Islam, masyarakat lokal, dan kontribusi

  1. Buku
  2. Al-Buny, Djamaludin Ahmad, 1990, Pendidikan Kemuhamadiyahan, Surabaya; PT. Bina Ilmu.
  3. an-Nabhani, Taqiyuddin, 2003, Daulah Islam ,dalam Ihsan Samarah, Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani Meneropong Perjalanan Spiritual dan Dakwahnya, Bogor: Al-Azar Press.
  4. Al-Jawi, M. Shiddiq, 1994, Demokrasi Sistem Kufur: Haram Mengambilnya, Menerapkannya, dan Mempropagandakannya, Bogor : Pustaka Thariqul Izzah.
  5. Awwas, Irfan S., 2003, Dakwah dan Jihad Abu Bakar Baasyir, Yogyakarta: Wihdah Press.
  6. Effendy, Bahtiar, 2011, Islam dan Negara: Transformasi Gagasan dan Praktik Politik Islam di Indonesia, Jakarta: Democracy Project-Yayasan Abad Demokrasi.
  7. Hidayat, Komaruddin, 2003, Agama Masa Depan: Perspektif Filsafat Perennial, Jakrta: PT Gramedia Pustaka Utama,
  8. Hizbut Tahrir, 2006, Struktur Negara Khilafah, Jakarta: HTI Press.
  9. Kuncoro, Mudrajad, 2004, Otonomi Daerah dan Pembangunan Daerah : Reformasi, Perencanaan, Strategis dan Peluang, Jakarta: Penerbit Erlangga.
  10. Maarif, Ahmad Syafi’i, dkk, 1994, Satu Islam; Sebuah Dilema, Jakarta: Mizan.
  11. Haedar Nashir, 2013, Islam Syariat: Reproduksi Salafiyah Ideologis di Indonesia, Jakarta: Penerbit Mizan.
  12. Oesman, Oetojo dan Alfian (Penyunting), 1991, Pancasila Sebagai Ideologi, Jakarta: BP7 Pusat.
  13. Rais, Amien, 1999, Keraifan Dalam Ketegasan: Renungan Indonesia Baru, Yogyakarta: Bigraf Publishing.
  14. Ridwan, Nur Khalik, 2008, NU dan Neoliberalisme, Yogyakarta: LKiS.
  15. Sofan, Moh., 2010, Satu Abad Muhamadiyah; Mengkaji Ulang Arah Pembaruan, Jakarta; Paramadina
  16. Sutrisno, Mudji dan Hendar Putranto, 2004, Hermeneutika Pascakolonial, Yogyakarta: Kanisius.
  17. Tim PW LTN NU Jawa Timur, 2007, Ahkamul Fuqaha, Surabaya: Khalista.
  18. Wahid, Abdurrahman, 1986, NU Memasuki Abad Moderen (Gresik: PCNU Cab. Gresik.
  19. __________________2006, Islamku Islam Anda Islam Kita: Agama Masyarakat Negara Demokrasi, Jakarta: The Wahid Institute.
  20. ___________________, (editor), 2009, Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia, Jakarta; The Wahid Institut.
  21. Zada, Khamani, 2002, Islam Radikal: Pergulatan Ormas-Ormas Islam Garis Keras di Indonesia, Jakarta: Teraju.
  22. Hasil Penelitian, Makalah dan Jurnal
  23. A’la, Abd., 2010, Sikap Muslim Fundamentalis Terhadap NKRI Antara Penolakan dan Penerimaan Setengah Hati, Jurnal UNISIA, Vol. XXXIII No, 73, Juli.
  24. Rahman, Budhy Munawwar, 2014, Memahami Gerakan Islam Syariat, Makalah pada acara bedah buku” Islam Syariat: Reproduksi Salafiyah Ideologis di Indonesia”, Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, Jakarta 27 Pebruari.
  25. Yudoyono, Susilo Bambang, 2006, Menata Kembali Kerangka Kehidupan Bernegara Berdasarkan Pancasila, Pidato Presiden Republik Indonesia Dalam Rangka Memperingati Hari Lahir Pancasila, Jakarta Convention Center, 1 Juni.
  26. Media
  27. Kompas, Edisi 23 Oktober 2002.
  28. O Solihin, HTI dari Parpol Berubah Menjadi Ormas, dalam www.osolihin.wordpress.com, diakses 23 Mei 2015.
  29. Shihab, Habib Rizieq, Jika Syariat Islam Jalan, Maka Jadi Negara Islam, Tashwirul Afkar, Edisi No. 12 Tahun 2002.
  30. Zada, Khamami, Wacana Syariat Islam: Menangkap Potret Gerakan Islam Di Indonesia, Tashwirul Afkar, Edisi No. 12. Tahun 2012
  31. Wawancara
  32. Madani, Malik, Tanya Jawab dan Presentasi, dalam FGD dengan tema Hubungan Agama dan Negara dalam Pandangan Ormas Kegamaan” di PSI UII, 29 Januari 2013.
  33. Prasetyo, Yoyok Tindyo, Tanya Jawab dan Presentasi, dalam FGD dengan tema Hubungan Agama dan Negara dalam Pandangan Ormas Kegamaan” di PSI UII, 29 Januari 2013.
  34. Qodir, Zuly, Tanya Jawab danPresentasi, dalam FGD dengan tema Hubungan Agama dan Negara dalam Pandangan Ormas Kegamaan” di PSI UII, 29 Januari 2013.
  35. Presentasi Ismail Yusanto dalam diskusi dan bedah buku "Pancasila 1 Juni dan Syariat Islam" di Megawati Institute, Rabu, 11 Agustus tahun 2011.
  36. Peraturan Perundang-undangan
  37. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  38. Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
  39. Surat Depdagri Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik, No. 44/D.III.2/VI/2006.

Open Access Copyright (c) 2016 Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional

View My Stats
apps