PENATAAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DI SURAKARTA

Muhammad Fajar Pramono*  -  , Peru

(*) Corresponding Author

Abstract

Always talking about controlling street vendors ( PKL) like tangle and even there is always resistance. Such events occur in almost all regions in Indonesia. They differ in Surakarta voluntarily move to a location that has been prepared by the Government. The purpose of this study is expected to evaluate the response of vendors to process structuring and development of street vendors conducted by the City Government of Surakarta, especially during Joko Widodo-Rudy (2005-2012), so that it can be done peacefully. This study uses a quantitative approach using surveyexplanatory. To analyze the factors of interpersonal communication and democratic leadership style factors Surakarta City Government on the effectiveness of communication by using multiple
regression analysis. Sample as many as 243 respondents using systematic random sampling. First results showed that the success of the process of structuring and development of street vendors in Surakarta in PKL assessment not only in the context of the process, but also in the sense of the results. Second, the results showed a factor of interpersonal communication and democratic leadership style factors jointly affect significantly on the effectiveness of Surakarta City Government communication in the process of structuring and development of street vendors. However, if both factors are seen individually that research shows that the democratic leadership style factors Surakarta City Government contributes more than a factor of interpersonal communication on the effectiveness of Surakarta City Government communication. Third, the results showed that the effectiveness of communication with Surakarta City Government Development productivity showed a positive relationship. 

Keywords: Development Communication, Management and Development of street vendors and government
Surakarta City

  1. Bibiliografi
  2. Alisjahbana. (2003). Urban Hidden Economy- Peran Tersembunyi Sektor Informal Perkotaan. Surabaya: Lembaga Penelitian ITS.
  3. Anwari, WMK, (2012),“Penggusuran PKL dan Politik Pemerintahan Kota”, dalam http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0312/04/opini. (diakses 16 Juli 2012)
  4. Badri, M., (2008), “Komunikasi Inovasi dalam Perspektif Komunikasi Pembangunan”, Makalah Forum Dosen, 9 September.
  5. Berlo, D.K. (1960). $ e Process of Communication An Introduction to $ eory and Practice. New York: Rinchart and Winston, Inc.
  6. Breman, J. (1991). Sistem Tenaga Kerja Dualistis: Suatu Kritik Terhadap
  7. Konsep Sektor Informal, disunting oleh Manning, dalam Urbanisasi,
  8. Pengangguran, dan Sektor Informal di Kota. PPSK Universitas Gadjah Mada Kerjasama dengan Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
  9. Bulan, Wahidah R., (2013). Local Reform di Kota Solo Pada Era Kepemimpinan Jokowi (Tahun 2005-2012) – Tindakan Agen Mempengaruhi Struktur dan Relasi Multi Aktor pada Kasus
  10. Penataan PKL dan Pemukiman Bantaran Bengawan Solo. Disertasi. Dalam rangka untuk memperoleh gelar Doktor. Program Studi Sosiologi. FISIP, UI. Cresswell, J. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran. Yogjakarta, Pustaka Pelajar, 2010, Cet. I Devito JA.(1995). $ e Interpersonal Communication Book, 7th Ed., Hunter College of ! e City
  11. University of New York.
  12. Dewan Riset Nasional dan Bappenas,(1995), Pengembangan Sektor Informasi Pedagang Kaki
  13. Lima di Perkotaan, Dewan Riset Nasional dan BappenasBekerjasama dengan Puslitbang
  14. Ekonomi dan Pembangunan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
  15. Dilla, S. (2007). Komunikasi Pembangunan: Pendekatan Terpadu. Simbiosa. Bandung.
  16. Gonzalez, Hernando. (1993). Beberapa Mitos Komunikasi dan Pembangunan. Terdapat dalam
  17. Jahi, Amri (Penyunting). Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negaranegara Dunia Ketiga: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  18. Goran, H. (1986). Communication and Social Change in Developing Nations: A Critical View.
  19. ! e Iowa State University Press/Ames.
  20. Handayani, S. (2008), “Memahami Pelaku Sektor Informal Perkotaan: Penataan Pedagang Kaki
  21. Lima Tanpa Kekerasan”, Jurnal AKATIGA Bandung, Oktober.
  22. Hart, K. (1991). Sektor Informal dan Struktur Pekerjaan di Kota. disunting oleh Manning,
  23. dalam Urbanisasi, Pengangguran,dan Sektor Informal di Kota. PPSK Universitas Gadjah
  24. Mada Kerjasama dengan Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
  25. Laporan Sosial Indonesia (1998). Kemiskinan, Pengangguran dan Setengah Pengangguran. BPS. Jakarta.
  26. Malik, Dedy Djamaluddin, (1991). Komunikasi Pembangunan : Bandung, Perspek-Depedensia.
  27. Manning, Chris dan Tadjuddin Noer E$ endi, (1996), Urbanisasi,Pengangguran, dan Sektor Informal di Kota. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
  28. McGee, T. G., (1971), $ e Urbanization Process in $ e $ ird World: Exploration in Search of a Theory. London: G. Bell & Sons.
  29. McQuail, Denis. 2000. Mass Communication $ eory. Fourth ed. London: Sage Publications Inc.
  30. Moleong, Lexy J. (2011). MetodePenelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  31. Muhadjir, N., (2000), Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogjakarta: Rake Sarasin.
  32. Mulyana, D., (2000). Ilmu Komunikasi-Suatu Pengantar.PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
  33. Musharyo, B., (2008), “Kebijakan Fleksibilisasi Pasar Kerja dan Proses Informalisasi Ketenagakerjaan”, dalam Jurnal Forum Pendamping Buruh Nasional (FPBN) edisi 8, Sept - Maret.
  34. Nazir, M., (1999), Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, Cet. IV.
  35. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta Nomor 8 Tahun 1995 tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima ( PKL).
  36. Perda Kota Surakarta No. 7 Tahun 2009 Tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah; Perda No. 3 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan PKL Kota Surakarta.
  37. Priyono, Amy (1996). Sektor Informal,Ulet dan Lentur, dalam Forum Ekonomi, Tahun V.No.36.
  38. Pye, Lucien E. (Editor) (1963). Communications and Political Development. Princeton: Princeton University Press.
  39. Rachbini, Didik, J dan Abdul Hamid,(1994), Ekonomi Informal Perkotaan Gejala Involusi Gelombang Kedua, LP3ES, Jakarta.
  40. Robert K. Yin. (2002). Case Study Research. Design and Methods. Edisi ketiga. Applied social research method series Volume 5. Sage Publications. California. ISBN 0-7619-2553-8.
  41. Rogers, E.M. (1989). Perspektif Baru dalam Komunikasi Pembangunan: Suatu Tinjauan.
  42. In: EM Rogers, ed. Komunikasi dan Pembangunan: M Perspektif Kritis. Terjemahan dari Communication and Development. LP3ES. Jakarta
  43. Rogers, E.M., (2003). Di" usion of Innovations: Fifth Edition. Free Press. New York.
  44. Roucek, J.S., and Warren, R.S. (1963). Sociology An Introduction. New Jersey: Little" eld, Adams & Co, Paterson.
  45. Sajogyo, ed. (1997). Menciptakan Visi: Mendukung Pengembangan Kelompok Swadaya Mandiri dalam Gerakan Nasional PPK. Puspa Swara. Jakarta Sarjono, Y. (2006). Pergulatan Pedagang Kaki Lima di Perkotaan – Pendekatan Kualitatif. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
  46. Schramm, W. (1964).Peranan dan Bantuan Mass Media dalam Pembangunan Nasional.Terjemahan: Mass Media and National Development. In: E Depari, C MacAndrews, eds. 1991. Peranan
  47. Komunikasi Massa dalam Pembangunan: Suatu Kumpulan Karangan. Gadjah Mada Univ. Pr. Yogyakarta
  48. Sethuraman,”Sektor Informal di Negara Sedang Berkembang”,
  49. dalam Chris Manning dan Tadjudin Noer E$ endi,(1985),“Urbanisasi, Pengangguran, dan Sektor Informal di Kota, Jakarta: PT Gramedia.
  50. SK Walikota Surakarta No. 2 Tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Perda No. 8 Tahun 1995;
  51. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Kota Surakarta No. 6 Tahun 2008 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta.
  52. Sudiro. (2006). Pedagang Kaki Lima ( PKL) ota Wonosari dan pelaksanaan Perda Kabupaten Gunungkidul Nomor 12 Tahun 2003. Dalam rangka menempuh gelar Magister Sosiologi (Kebijakan dan Kesejahteraan Sosial) UGM.
  53. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfa Beta.
  54. Supriatna, T. (2000), Strategi Pembangunan dan Kemiskinan. Jakarta: Rineka Cipta.
  55. Tim Penyusun. (2006). Kajian Hukum Tentang Pedagang Kaki Lima ( PKL) di Kota Surakarta.
  56. Surakarta: Bagian Hukum dan HAM Sekretariat Daerah, Pemkot Surakarta, Tahun Anggaran 2006.
  57. Tim Survei dan Pemetaan. (2007). Pedagang Kaki Lima di Kota Surakarta. Surakarta: Kantor PengelolaanPedagang Kaki Lima – Pemkot Surakarta, Tahun Anggaran 2007.
  58. Todaro, Michael P. (2000), Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Edisi Ketujuh, terjemahan, Tiara Wacana,Yogyakarta.
  59. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Open Access Copyright (c) 2016 Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional

View My Stats
apps