PROGRAM DINAMIK UNTUK PENDISTRIBUSIAN KOMODITI KERUPUK ‘9 BERLIAN’ WATES

Siti Maslihah*  -  UIN Walisongo Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

Distribution is one aspect of marketing. Distribution is an activity that bridges between producers and consumers. If the product fails in distribution then the consumer has the opportunity to switch to another similar product. Profits earned by a manufacturer is influenced by several factors, one of which is the distribution. An area may not necessarily generate maximum profits if distribution power is propagated in the region. Profit analysis based on the distribution of distributor power needs to be done appropriately, such an analysis technique is called a dynamic program.

The purpose of this study is to determine the number of salespeople from small business '9 Berlian' crackers in Wates, amounting to 9 people distributor / sales. Its operational area is Semarang with details of the Boja-Cups, Ngaliyan-Mangkang, Central Semarang and East Semarang. The result of research based on the average selling of crackers 9 Berlian during the last three months shows the exact distribution that is in the Cangkiran-Boja region as many as 5 sales people, Ngaliyan-Mangkang area as much as none, Central Semarang area as many as 4 sales and East Semarang no . There is a 7.26% difference in the benefit of using a dynamic program of sales placements as usual (2 2 2 3).

==================================================

Distribusi merupakan salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi merupakan kegiatan yang menjembatani antara produsen dengan konsumen. Jika produk tersebut gagal dalam pendistribusian maka konsumen berpeluang untuk beralih ke produk lain yang sejenis. Keuntungan yang didapatkan oleh seorang produsen dipengaruhi oleh beberapa factor, salah satunya adalah pendistribusian. Suatu wilayah belum tentu menghasilkan keuntungan yang maksimum jika tenaga distribusi diperbanyak di wilayah tersebut. Analisis keuntungan berdasarkan pembagian tenaga distributor perlu dilakukan secara tepat, teknik analisis seperti ini disebut program dinamik.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan banyaknya tenaga penjual dari usaha kecil kerupuk ‘9 Berlian’ di Wates yang berjumlah 9 orang distributor/ sales. Wilayah operasinya yaitu Semarang dengan rincian  Cangkiran-Boja, Ngaliyan-Mangkang, Semarang Tengah dan Semarang Timur. Hasil penelitian berdasarkan rata-rata penjualan kerupuk 9 Berlian selama tiga bulan terakhir menunjukkan pendistribusian yang tepat yaitu di wilayah Cangkiran-Boja sebanyak 5 orang sales, wilayah Ngaliyan-Mangkang sebanyak tidak ada, wilayah Semarang Tengah sebanyak 4 orang sales dan wilayah Semarang Timur tidak ada. Terdapat selisih keuntungan sebesar 7.26% lebih baik menggunakan program dinamik dari penempatan sales seperti biasa (2 2 2 3).

Keywords: Optimation;distribution;dynamic programme;crackers 9 Berlian

  1. Celik Y, and Ulker E. A Marriage In Honey Bee Optimisation Approach To The Asymmetric Traveling Salesman Problem. International Journal of Innovative Computing, Information and Control (ICIC International). 2012; (08):4123-4132.
  2. Eiselt, H.A., C-L Sanblom. 2007. Linear Programming and its Applications. Berlin: Springer.
  3. Hotniar Siringoringo. (2005). Seri Teknik Riset Operasional. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  4. Taha HA. Riset Operasi. Jakarta: Binarupa Aksara; 1996.
  5. Roland Ganda Simanjuntak. Aplikasi Program Dinamik Untuk Mengoptimalkan Biaya Total Pada pengendalian produksi Minyak Sawit dan inti Sawit (studi kasus: PTPN IV (Persero) PKS Sawit Langkat) di muat dalam jurnal Saintia Matematika Vol 1 No 5 (2013), pp. 419-433.

Open Access Copyright (c) 2018 At-Taqaddum
License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
At-Taqaddum
Published by Lembaga Penjaminan Mutu
Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang
Jl. Walisongo No.3-5 Semarang 50185, Indonesia
Phone: +62 857-1999-1679
Website: https://lpm.walisongo.ac.id/
Email: attaqaddum@walisongo.ac.id 
 
 
apps