TAFSIRAN KIAI PESANTREN TERHADAP BAIT-BAIT ALFIYAH IBN MALIK DAN TRANSFORMASI NILAI MORAL SANTRI: Kajian Intertekstualitas dan Analisis Wacana Kritis
DOI:
https://doi.org/10.21580/ihya.19.2.2510Keywords:
Alfiyah Ibn Malik, kiai, pesantren, moral educationAbstract
One of the most phenomenal grammatical books in Indonesian pesantren is Kitab Alfiyah Ibn Malik. The book was arranged in the form of poetry, which consists of 1002 poems. This book is studied with rote methods. Many santri are able to memorize a thousand poems. Uniquely, many kiai who often make that poem as a proposition of other sciences such as fiqh, tasawuf, and morals. This study focuses on the phenomenon of interpretation of the grammatical poems among Arab scholars and Islamic scholars in Indonesia. Besides this study also observes patterns and mechanisms interpreting Alfiyah poems as a linguistic study and constructing moral values santri in boarding school. This study used intertextual method and critical discourse analysis. The data are analyzed by Norman Fairlough’s content analysis and critical discourse. This study found that the book Alfiyah Ibn Malik taught in the boarding school not only memorized by the students but also interpreted by the kiai to the philosophical meaning. The interpretation of the kiai on Alfiyah's poems is very broadly encompassing religious values i.e. honesty, discipline, hard work, independence, creativity, democracy, homeland love, social concern, and responsibility.
Salah satu buku gramatikal yang sangat fenomenal di pesantren Indonesia adalah kitab Alfiyah Ibn Malik. Kitab ini disusun dalam bentuk syair, yang terdiri dari 1002 sajak. Di pesantren Indonesia, kitab ini dikaji dengan motode hafalan. Banyak para santri yang mampu menghafal seribu sajak itu. Uniknya, banyak para kiai yang seringkali menjadikan sajak-sajak itu sebagai dalil dari ilmu-ilmu lain seperti fiqh, tasawuf, dan akhlak. Kajian ini mengamati fenomena tafsiran sajak-sajak gramatikal itu di kalangan ulama Arab dan kiai pesantren di Indonesia. Selain itu kajian ini juga mengamati pola dan mekanisme menafsirkan sajak-sajak Alfiyah sebagai kajian kebahasaan dan penanaman nilai-nilai moral santri di pondok pesantren. Metode yang digunakan meliputi metode intertekstual dan analisis wacana kritis. Adapun teknik analisis data yang yang digunakan adalah content analysis (analisis isi) dan analsis wacana (critical discourse) Norman Fairlough. Dari hasil peneltian ini ditemukan bahwa kitab Alfiyah Ibnu Malik yang diajarkan di pondok pesantren tidak hanya dihapal oleh para santri tapi juga ditafsirkan oleh para kiai kepada makna filosofis. Penafsiran para kiai atas sajak-sajak Alfiyah ini sangat luas mencakup nilai-nilai agama, kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, kemandirian, kreativitas, demokrasi, cinta tanah air, kepedulian sosial dan tanggung jawab.
Downloads
References
Abdullah, Muhammad bin. Alfiyah Ibnu Malik Fi Al-Nahw Wa Al-Sarf. Semarang: Pustaka al-‘Alawiyyah.
Afify, Ahmad. 2003. Al-Mandzumah Al-Nahwiyyah Al-Manshbah Li Al-Khalil Bin Ahmad Al-Farahidy. Cairo: al-Dar al-Manshuriyyah al-Baniyah.
Al-Azhary, Khalid Abdullah Abdullah. 2009. Tamrinu Al-Thulab Fi Shinaati Al-I’rab. Cairo: al-Maktabah al-’Ashriyah.
Al-Khuli, Amin. 1961. Manahij Tajdid Fi Al-Nahw Wa Al-Balaghah Wa Al-Tafsir Wa Al-Adab. Kairo: Dar al-Ma’rifah.
Amertawengrum, Indiyah Prana. 2010. “Teks Dan Intelektualitas.” Jurnal Magistra XXII(73).
Bruinessen, Martin Van. 2015. Kitab Kuning, Pesantren Dan Tarekat. Yogyakarta: Gading Publishing.
Dhofier, Zamakhsyari. 1985. Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.
Effendy, Ahmad Fuad. 2012. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.
Hakim, Arif Rahman. 2013. “Mempermudah Pembelajaran Ilmu Nahwu Pada Abad 20.” Jurnal Al Maqayis 01(01).
Hakim, Taufiq. 2016. Kyai Sholeh Darat Dan Dinamika Politik Di Nusantara XIX-XX. Yogyakarta: Institute of Nation Development Studies (INDeS).
Hamid, Muhammad Muhyidin Abdul. Syarah Ibn ‘Aqil ‘Ala Alfiyah Ibn Malik. Surabaya: al-Hidayah.
In’amuzzahidin, Moh. 2013. “Ahwal Al-Qulub Dalam Kitab Minhaj Al-Atqiya’ Karya Kiai Saleh Darat.” Jurnal Teologia 24(02).
Irsyadi, Kamran As’at. 2010. “Naskah Fath Gafir Al-Khatiyyah ‘ala Al-Kawakib Al-Jaliyyah Fi Nazm Al-Ajurrumiyyah Karya Syaikh Nawawi Al-Bantani (1230-1314 H/ 1815-1897 M): Dirasat Wa Tahqiq.” UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Machsun, Toha. 2013. “Toha Identitas Dalam Sastra Pesantren Di Jawa Timur.” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 19(03).
Mas’ud, Abdurrahman. 2013. Kyai Tanpa Pesantren (Potret Kyai Kudus). Yogyakarta: Gama Media.
Matsna, Moh. 2016. Kajian Semantik Arab: Klasik Dan Kontemporer. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Misbah, M. 2006. “Taufiqul Hakim ‘Amtsilati’ Dan Pengajaran Nahwu-Sharaf.” Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan 11(03).
Muhammad, Syathir Ahmad. 1983. Al-Mujaz Fi Nasy’ah an-Nawy. Kairo: Maktabah al-Kulliyah, al-Azhariyyah.
Nasution, Sakholid. 2015. Pemikiran Nahwu Syauqi Dhayf: Solusi Alternatif Mengatasi Problematika Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.
Pransiska, Toni. 2015. “Konsep I’rab Dalam Ilmu Nahwu (Sebuah Kajian Epistemologis).” Al-Mahara Jurnal Pendidikan Bahasa Arab 01(01).
Sehri, Ahmad. 2010. “Metode Pengajaran Nahwu Dalam Pengajaran Bahasa Arab.” Hunafa Jurnal Studia Islamika 07(01).
Zakiyah. 2012. “Kitab Al-Sani Al-Mathalib: Interkoneksi Nahwi Dan Tasawuf.” Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 20(02).
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles. Authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission from the journal with an acknowledgment of initial publication to this journal.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.