Pada saat ini, untuk mengisi lowongan mandor dilakukan seleksi dengan kriteria yang sederhana seperti: lama kerja, loyalitas dan kemampuan memimpin, dan sering kali keputusan promosi jabatan mandor hanya didasarkan oleh faktor subjektifitas seperti hubungan kekerabatan atau pertemanan dengan atasan sehingga seringkali diperoleh mandor yang kualitas kemampuan kerjanya sangat kurang dan hal ini juga berpengaruh dalam produktifitas perkebunan yang kurang maksimal. Disisi lain pengelolaan data lowongan mandor masih dilakukan secara manual, sehingga pembuatan laporan untuk pimpinan membutuhkan waktu yang cukup lama. Permasalahan lainnya adalah belum adanya sistem yang terintergrasi yang baik dalam proses promosi jabatan mandor. Rancangan sistem tersebut dapat menangani permasalahan dalam perusahaan yaitu penilaian dalam memilih mandor yang tepat dan pembuatan laporan penilaian mandor untuk pimpinan bisa dilaporkan dengan cepat dan akurat sehingga tidak membuang waktu terlalu lama.
Borg Walter R, G. D. (1983). Educational Research: An Introduction.
Eko Siswanto, B. A. rohman. (2019). Sistem Informasi Pembayaran Tiket pada The Sea Pantai Cahaya Menggunakan Metode Simple Additive Weighting. Walisongo Journal of Information Technology, 1, 25–34.
Faustino Gomes Cardoso. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset.
Febryantahanuji, Irwan Sembiring, H. D. P. (2018). Pengambilan Keputusan Pegawai Tidak Tetap Menjadi Pegawai Tetap Dengan Decission Tree. JOINED, 1, 26–37.
Kusrini. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Karyawan Untuk Promosi Jabatan. Jurnal Teknologi Technoscientia, 5.
Kusumadewi, S. H. (2006). Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM). Graha Ilmu Yogyakarta.
Kusumo, H. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi Sebagai Peserta Olimpiade Sains Menggunakan Metode Simple Additive Weighting. JTIK, 9(2), 37–45.
Prabu, A. (2004). Performance Management. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.