UTOPIA KHILĀFAH ISLĀMIYYAH: Studi Tafsir Politik Mohammed Arkoun

Authors

  • Muhammad Rikza Muqtada Istitut Agama Islam Negeri Salatiga

DOI:

https://doi.org/10.21580/teo.2017.28.1.1410

Keywords:

al-Qur’an, politisasi tafsir, khilāfah Islāmiyah

Abstract

Abstract: This paper aims to study Muhammed Arkoun’s political interpretation thought about the ideal state. He shows that each political contestation often uses religion as a legitimation of political interest. Many of discourses in Qur’an, such as old narratives of Qur’an (amtsal al-Qur’an), is often presented to modify the existing political conditions. Moreover, some of the terms of Quranic discourse, like as ‘Muslim’ or ‘Kafir’ (infidel), is always in a binary position to create sharp differences between the militant and the opposition. The Qur'anic discourses, intentionally or not, since the time of revealing of the Qur’an has been dragged into the political territory as well the theological territory, so it is able to change the profane history into the sacred story with the great power of sacralization. Although the Qur’an is within the dialectic area, some of Islamist always reduces the meaning of Qur’an to support their agenda in realizing the Islamic State (Khilafah Islamiyah). For Arkoun, that desire is a utopian politics idea and nothing more than an interpretation of religious texts. There is no agreement among the people about the ideal state concept. Therefore, Arkoun offers the concept of ideal state is if religious authorities and political authorities apply their function professionally yet integrated.

Abstrak: Tulisan ini menggagas pemikiran tafsir politik Muhammed Arkoun tentang negara ideal. M. Arkoun menggambarkan bahwa dalam setiap kontestasi politik sering menyeret agama sebagai legitimasi pemangku kepentingan. Wacana-wacana dalam al-Qur’an seperti teladan-teladan kuno (amthāl al-Qur’an) sering dihadirkan untuk memodifikasi kondisi politik yang ada. Selain itu, beberapa istilah dalam wacana al-Qur’an, seperti ‘Muslim’ dan ‘kafir’, diposisikan biner untuk menciptakan perbedaan tajam antara kelompok militan dan oposan. Wacana-wacana qur’ani tersebut, dengan sengaja atau tidak, sejak masa turunnya ayat telah diseret masuk ke dalam wilayah politik sekaligus wilayah teologis, sehingga mampu mengubah sejarah yang profan menjadi kisah sakral dengan kekuasaan sakralisasi yang besar. Meskipun al-Qur’an berada dalam ruang dialektis yang bebas, oleh sebagian kelompok Islamis pemaknaan al-Qur’an direduksi dan dibawa untuk mendukung agenda mewujudkan Islamic State (negara Islam). Bagi Arkoun, keinginan tersebut merupakan gagasan politik yang utopis dan tak lebih dari sebuah interpretasi atas teks agama. Tidak ada kesepakatan di kalangan umat mengenai konsep negara ideal. Karena itu, Arkoun menawarkan konsep negara ideal adalah jika otoritas keagamaan dan otoritas politik berlaku sesuai dengan fungsinya namun tetap terintegrasi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arkoun, Mohammed, Kajian Kontemporer al-Qur’an, diterjemahkan dari buku Lectures du Coran, terj. Hidayatullah, Bandung: Pustaka, 1998.

________, Rethinking Islam, terj. Yudian W. Asmin, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.

________, al-Fikr al-Islāmy, Naqd wa Ijtihād, terj. Hasyim Shalih, Beirut: Dar al-Saqi, 1992.

________, Ma’arik min Ajli al-Ansanah fi al-Siyaqat al-Islamiyyah, Beirut: Dār al-Saqi, 2001.

________, Tārikhiyah al-Fikr al-‘Arabiy al-Islāmī, terj. Hasyim Shalih, Beirut: Markaz al-Inma’ al-Qoumi, 1986.

Azhar, Muhammad, “Relasi Agama dan Negara dalam Perspektif Mohammed Arkoun”, dalam Hermenia - Jurnal Kajian Islam Interdisipliner, PPs UIN Sunan Kalijaga, Vol. 6, No. 1, Januari-Juni 2007.

Baidhowi, Antropologi al-Qur’an, Yogyakarta: LKIS, 2009.

el-Fadl, Khaled Abou, Atas Nama Tuhan: Dari Fikih Otoriter ke Fikih Otoritatif, diterjemahkan dari Speaking in God’s Name: Islamic Law, Authority and Women, Jakarta: Serambi, 2003.

Harb, Ali, Kritik Nalar al-Qur’an, Yogyakarta: LKiS, 2003.

http://www.filsafatpemikiranmuhammadarkoun.com.

Salihu, Abdul Kadir Hussain, Hermeneutika al-Qur'an menurut Muhammad Arkoun: Sebuah Kritik, dalam ISLAMIA: Majalah Pemikiran Dan Peradaban Islam, Thn I No 2, Juni-Agustus 2004.

Soekarba, Siti Rohmah, The Critique Of Arab Thought: Mohammed Arkoun’s Deconstruction Method, dalam Makara, Sosial Humaniora, Vol. 10,No. 2, Desember 2006.

Toshihiko Izutsu, Ethico-Religious Concept in the Qur’an, Montreal, 1996.

Wahid, Abdurrahman (ed), Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia, Jakarta: The Wahid Institute, 2009.

Downloads

Published

2017-09-14