MISTIK SUNAN BONANG

Rokhmah Ulfah*  -  Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author
Abstract: This article will explain the mystical teachings of Sunan Bonang. He is a member of the Board Walisongo, which has a major role in the process of Islamization in Java. In preaching Islam, he is not only a cultural approach, but by creating songs and gending; he is also very closely related to the mystical teachings. In a mystical concept, humans must do the cleaning him self well so that it can unite with God. Mystical of Sunan Bonang can not classified as pantheism, but rather based on the Shari'a. He emphatically stated that there was separation between God and man, not fused together so that it difficult to separate between them. His teachings are very common among Walisogo which is to up hold the Sufism teachings of Ahlu al-Sunnah wa al-Jamā’ah. Abstrak: Artikel ini akan menguraikan ajaran mistik Sunan Bonang. Ia adalah salah satu anggota Dewan Walisongo, yang memiliki peran besar dalam proses islamisasi di Jawa. Iatidak hanya melakukan pendekatan kultural, menciptakan tembang dan gending-gending, tetapi ia juga sangat lekat dengan ajaran mistiknya. Dalam konsep mistiknya, manusia harus melakukan pembersihan diri dengan baik sehingga bisa bersatu dengan Tuhan. Mistik Sunan Bonang bukan tergolong pantheisme, tetapi lebih berdasarkan pada syariat. Ia dengan tegas menyatakan adanya pemisah antara Tuhan dan manusia, bukan lebur menjadi satu sehingga sulit memisahkan antara keduanya. Ajaran seperti ini sudah sangat umum di kalangan Walisogo yang memang memegang teguh ajaran tasawuf Ahlu al-Sunnah wa al-Jamā’ah. Keywords: Mistik, Pantheisme, Syariat, Tuhan, Walisongo.
  1. Azra, Azyumardi, Jaringan Uama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVI dan XVIII, Bandung: Mizan, 2004.
  2. James, William, Pengalaman-pengalaman Religius, terj. Lutfi Anshori, Yogyakarta: Jendela, 2003.
  3. Kartodirdjo, Sarlito, Sejarah Nasional Indonesia, Jakarta: Depdikbud, 1975.
  4. Lombard, Dennys, Nusa Jawa Silang Budaya, Kajian Sejarah Terpadu, Jakarta: Gramedia Pustaka, 1996.
  5. Purbadjaraka, R.Ng, Ajaran Rohani Sunan Bonang, terj. R. Suryadi Pratama, Jakarta: Depdikbud, 1983.
  6. Purwadi, Dakwah Sunan Kalijaga, Penyebaran Agama Islam di Jawa Berbasis Politik,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
  7. Riclekfs, M.C., Sejarah Indonesia Modern, terj. Dharma Hardjowidjono, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1998.
  8. Schimmel, Annemarie, Dimensi Mistik Dalam Mistik, terj. Supardi Djoko Dharmono, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000.
  9. Sofwan, Ridin, dkk, Islamisasi di Jawa, Walisongo Penyebar Islam di Jawa, Menurut penuturan Babad,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
  10. Woodward,Mark R., Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia, Bandung: Pustaka, 2012.
  11. Zoemulder, P.J. ,Manunggaling Kawula Gusti, Pantheisme dan Monisme dalam Sastra Suluk Jawa, Gramedia, Jakarta, 1990

Open Access Copyright (c) 2016 Teologia

 

JURNAL THEOLOGIA

Published by The Faculty of Islamic Theology and Humanities
Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang - Indonesia

 
                                                               
Web
Analytics
View My Stats
apps