IBN MISKAWAIH Filsafat al-Nafs dan al-Akhlāq

Safii Safii*  -  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author
Abstract: Ibn Miskawayh known not only in philosophy but also in other fields of scientific disciplines, such as history and Arabic literature. Even through one of his master piece, entitled Tahżīb al-Akhlāq wa Tatkhīr al-A’rāq name is becoming increasingly popular in many parts of the world. On this occasion the author deems it necessary to show the figure of Ibn Miskawayh by stressing his thoughts on the study of the study of nafs philosophy and morals. According to Ibn Miskawayh explained that between the soul and the sense that one is.That is the soul and intellectin his view can not be distinguished. Even sense to him it is one of the power of the forces that existin the soul and is a manifestation of the existence of the soul it self. Thus it can be said that there a son bagi¬nya is one proof for the existence of the soul. Abstrak: Ibn Miskawaih dikenal tidak hanya dalam bidang filsafatnya melainkan juga dalam bidang disiplin keilmuan lainnya, seperti sejarah dan sastra Arab. Bahkan melalui salah satu master piece-nya yang berjudul Tahżīb al-Akhlāq wa Tatkhīr al-A’rāq namanya menjadi semakin populer di berbagai belahan dunia. Dalam kesempatan ini penulis memandang perlu untuk menampilkan sosok Ibn Miskawaih ter¬sebut dengan stressing kajian pada telaah pemikirannya tentang filsafat al-nafs dan al-akhlak-nya. Menurut Ibn Miskawaih menerangkan bahwa antara jiwa dan akal itu satu adanya. Artinya jiwa dan akal dalam pandangan¬nya tidaklah dibedakan.Bahkan akal baginya justru merupakan salah satu daya dari daya-daya yang ada dalam jiwa dan merupakan manifestasi dari adanya jiwa itu sendiri. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa akal bagi¬nya me¬rupakan salah satu bukti bagi adanya jiwa. Keywords: akhlak, filsafat, Yunani, al-nafs, al-akhlāq
  1. Amin, Ahmad, Etika/Ilmu Akhlak,terj. Farid Ma’ruf, Jakarta: Bulan Bintang, 1986.
  2. Daudy, Ahmad, KuliahFilsafat Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1986.
  3. Madkur, Ibrahim, Filsafat Islam Metode dan Penerapan, terj. Yudian Wahyudi dan Ahmad Hakim al-Mudzakir,Jil. I, Jakarta: Rajawali, 1991.
  4. Munawir, Ahmad Warson, al-Munawir Kamus Arab Indonesia, Yogyakarta: al-Munawir, 1984.
  5. Mūsā, Muḥammad Yūsuf, Falsafah al-Akhlāq fī al-Islām,Kairo: Muassasah al-Khariji, 1963.
  6. Nasution, Harun, FalsafatdanMistisismedalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1973.
  7. Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama (PPPTA), Pengantar Filsafat Islam, Banda Aceh: IAIN Jami’ah Arraniri, 1983.
  8. Ṣubḥī, Aḥmad Maḥmūd al-Falsafat al-Akhlāqiyah fī al-Fikri al-Islām,Mesir: Dār al-Ma’ārif, 1119 H.
  9. Sudarsono, Etika Islam tentang Kenakalan Remaja, Jakarta: Bina Aksara, 1989.
  10. Syarif, M.M., Para Filosof Muslim,terj. Ilyas Hasan, Bandung: Mizan, 1992.
  11. Yunasril Ali, PerkembanganPemikiran Filsafat dalam Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Open Access Copyright (c) 2016 Teologia

 

JURNAL THEOLOGIA

Published by The Faculty of Islamic Theology and Humanities
Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang - Indonesia

 
                                                               
Web
Analytics
View My Stats
apps