PINTU-PINTU MENUJU TUHAN Telaah Pemikiran Hamka

Muhammad Yusuf*  -  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia

(*) Corresponding Author
Abstract: Tauḥīd is a teaching that is most influence to galvanize the soul so strong and steadfast. Soul freedom, independence, personal, and loss of fear to face all hardships of life, the courage to face all the difficulties, so that did not differ between the living dead, the origin to seek Allah's pleasure, is the former doctrine of monotheism which rarely peerless in this life struggle manusia. This article will elaborate Hamka’s thought in aspects of divinity, which is how people can come to God with a wide variety of street or door. Hamka stated that to reach God can be reached with a variety of doors: art, philosophy, the question of the nature of life, mysticism, and the way nature. These doors have their own way in the process of finding God. By providing these doors, through which every person will surely have their own experiences with the Lord. Abstrak: Tauḥīd adalah ajaran yang sangat besar pengaruhnya bagi menggembleng jiwa sehingga kuat dan teguh. Kebebasan jiwa, kemerdekaan, pribadi, dan hilangnya rasa takut menghadapi segala kesukaran hidup, keberanian menghadapi segala kesulitan, sehingga tidak berbeda di antara hidup dengan mati, asal untuk mencari rida Allah, adalah bekas ajaran tauḥīd yang jarang taranya dalam perjuangan hidup manusia. Artikel ini berusaha mengelaborasi pemikir¬an Hamka dalam aspek ketuhanan, yakni bagaimana manusia dapat sampai kepada Tuhan dengan berbagai macam jalan atau pintu. Hamka menyatakan bahwa untuk mencapai Tuhan dapat ditempuh dengan berbagai pintu: seni, filsafat, pertanyaan hakikat hidup, tasawuf, dan jalan fitrah. Pintu-pintu ini mempunyai caranya masing-masing dalam proses menemukan Tuhan. Dengan menyediakan pintu-pintu ini, setiap orang yang melaluinya pastilah akan mempunyai pengalaman masing-masing bersama dengan Tuhan tersebut. Keywords: Cinta, seni, fitrah, falsafah, Tuhan, tauhid.
  1. Alfian, M. Alfan, Hamka dan Bahagia: Reaktualisasi Tasauf untuk Zaman Kita, Bekasi: Penjuru Ilmu, 2014.
  2. Hamka, Falsafah Hidup, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1992.
  3. Hamka, Kenang-kenangan Hidup, Jil. II, Jakarta: Bulan Bintang, 1974.
  4. Hamka, Tasauf Moderen, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1990.
  5. Hamka, Pelajaran Agama Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1992.
  6. Hamka, Tafsir Al-Azhar, Juzu’ XXI, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1988.
  7. Ibn Taimiyyah, Iqtiḍa al-Ṣirāṭ al-Mustaqīm, Beirūt: Dār al-Fikr, tth
  8. Iqbal, Muhammad, Pembangunan KembaliAlam Pikiran Islam,Jakarta: Bulan Bintang, 1983.
  9. Kurdī, Syaikh Muḥammad Amīn, Tanwīr al-Qulūb fī Mu`āmalah `Alām al-Ghuyūb, Beirut: Dār al-Kutub al-`Ilmiyyah, 1416 H/1995.
  10. Madjid, Nurcholish, Islam Doktrin dan Peradaban: Sebuah Telaah Kritis tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan dan Kemoderenan, Jakarta: Paramadina, 1992.
  11. Nasution, Harun, Falsafah dan Mistisisme Dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1992.
  12. Rahardjo, M. Dawam, Intelektual, Intelegensia dan Perilaku Politik Bangsa: Risalah Cendekiawan Muslim, Bandung: Mizan, 1993.
  13. Sholah, Hisyam Ibnu, “Hamka dan Pemikiran Tasawufnya”, https://hisyamibnusholah.wordpress.com/2012/02/13/hamka-dan-konsep-pemikiran-tasawwufnya/
  14. Susetyo, Benny, “Buya Hamka: Jejak Pemikiran dan Teladan”, http://www.averroes.or.id/opinion/buya-hamka-jejak-pemikiran-dan-teladan.html
  15. Suyono, Yusuf, Reformasi Teologi: Muhammad Abduh vis-à-vis Muhammad Iqbal, Semarang: RaSAIL, 2008.

Open Access Copyright (c) 2016 Teologia

 

JURNAL THEOLOGIA

Published by The Faculty of Islamic Theology and Humanities
Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang - Indonesia

 
                                                               
Web
Analytics
View My Stats
apps