KERUSAKAN LINGKUNGAN: EPISTEMOLOGI SAINS ISLAM DAN TANGGUNG JAWAB MANUSIA

Fachruddin Mangunjaya*  -  Pusat Pengkajian Islam (PPI) Universitas Nasional, Indonesia

(*) Corresponding Author
Abstract: This article examines the challenges of environmental degradation and arguing to retun back to the Quran as a search of epistemological foundation of science and a necessary strong foundation in managing the balance of carrying for the earth and environmental crisis. This study also explores the principles of Islamic in view of the environmental approach such as the understanding keywords about the God creation (Ilm-al-Khalq), which can be laid as foundations such as tawḥīd, which encourage the belief that the only the Creator with all power single, the khalifah (caliph) that empasis on man responsibility, mīzān which refers to maintaining a balance and keeping the fitrah as ordered of (human) nature in order to maintain the patterns of life and the integrity of God's creation. Abstrak: Artikel ini menguji tantangan-tantangan degradasi lingkungan dan mengajukan pendapat untuk kembali kepada al-Quran sebagai sebuah cara mencari dasar epistemologi sains dan sebuah dasar yang kuat dalam mengelola keseimbangan bagi bumi dan krisis lingkungan. Studi ini mengeksplorasi prinsip-prinsip Islam dalam memandang terhadap pendekatan lingkungan seperti adanya pemahaman kata-kata kunci tentang ciptaan Tuhan (‘Ilm al-Khalq), yang bisa ditempatkan sebagai dasar-dasar, yang mendorong keimanan sehingga hanya ada Sang Pencipta dengan kekuatan yang tunggal, sang khalifah yang menekankan pada tanggung jawab manusia, mīzān yang merujuk pada mempertahankan keseimbangan pola-pola kehidupan dan integritas makhluk Tuhan. Keywords: Islamic epistemology, science, lingkungan, khalīfah, mīzān.
  1. Bakar, Osman, Tauhid dan Sains: Esai-esai tentang Sejarah dan Filsafat Sains Islam, terj. Yuliani Liputo, Bandung: Pustaka Hidayah, 1994.
  2. Gore, Albert, Our Choice: Rencana untuk Memecahkan Krisis Iklim, terj. P. Handono Hadi, Jakarta: Kanisius, 2010.
  3. Ibn Kaṡīr, Tafsir Ibnu Katsir, Jil. II, V, dan VI, terj. M. Abdul Ghoffar E.M, Jakarta: Pustaka Imam asy-Sayfi’i, 2001.
  4. Khalid, Fazlun, Qur’an Creation and Conservation, Birmingham, UK: Islamic Foundation for Ecology and Environmental Sciences 1999.
  5. Madjid, Nurcholish, Islam Agama Peradaban: Membangun Makna dan Relevansi Doktrin Islam Dalam Sejarah, Jakarta: Paramadina, 1995.
  6. Madjid, Nurcholish, Cita-Cita Politik Islam, Jakarta: Paramadina, 1999.
  7. Mangunjaya, Fachruddin, “Islam and Natural Resources Management”, dalam J.M. McKay (ed), Integration Religion Within Conservation: Islamic Belief and Sumatran Forest Management, UK: Darwin Initiative Case Study, Durrel Insitute of Conservation and Ecology University of Kent, 2013.
  8. Murdiarso, D., “Perubahan Iklim: Dari Obrola Warung Kopi ke Meja Perundingan”, Prisma, April 2012.
  9. Nasr, Seyyed Hossein, “The Problem,” taken from Man and Nature, Chicago: Kazi Publication, 1997.
  10. Rockström, J., et al, “A Safe Operating Space for Humanity”, dalam Nature 461 (24 September 2009).
  11. White Jr, Lynn, “The Historical Root of our ecologic crises”, Science Vol 155 (Number 3767), 10 Maret 1967.
  12. Wikipedia.org/wiki/Maurice_Bucaille
  13. Yahya, Harun, Design in Nature. London: Taha Publisher, 2002.
  14. Yasien, Mohammed, The Definition of Fitrah, London: TA-HA Publishers, 1996.

Open Access Copyright (c) 2016 Teologia

 

JURNAL THEOLOGIA

Published by The Faculty of Islamic Theology and Humanities
Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang - Indonesia

 
                                                               
Web
Analytics
View My Stats
apps