STRATEGI REGULASI EMOSI DAN PERILAKU KOPING RELIGIUS NARAPIDANA WANITA DALAM MASA PEMBINAAN Studi Kasus: Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas II A Bulu Semarang

Authors

  • Erlina Anggraini ALUMNI JURUSAN TASAWUF DAN PSIKOTERAPI FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) WALISONGO SEMARANG

DOI:

https://doi.org/10.21580/teo.2015.26.2.435

Abstract

Abstract: This article aims to elaborate emotion regulation strategies and religious coping of inmates in Clas II A women’s prison of Bulu Semarang. Staying at detention center or prison definitely makes someone stress and automatically influences to their social life, health-physics, and psychic. Moreover for new inmates (unrecidivist), the effect can be worse. The new athmosphere of the jail can make them feel meaningless, useless, bore, and give up. It means they get both of physics and psychology punishment. Therefore the inmates should be able to control their emotion and be adaptive in their ‘new live’. This ability is called emotion regulation. Surely, the good ability will help them to face many kinds of stressors in their life. This study describes emotion regulation strategies and religious coping of women inmates. because as known in most of the society, the women are more sensitive than the men. The method of this research is qualitative. The Informants of this study are inmates of Clas II A women’s prison of Bulu Semarang which taken by random system. The researcher finds that the inmates will be easier to face stressors if they have good-emotion regulation. such as having positive thinking and controlling their attitude and feeling. But if they con not regulate their emotion well, they will be easy to feel anxiety, depression and distress. They are also will be more more aggresive. Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk mengelaborai strategi regulasi emosi dan koping religius narapidana wanita dalam masa pembinaan. Hidup dalam rutan, penjara atau lembaga pemasyarakatan (Lapas) pasti menimbulkan berbagai tekanan yang akan berdampak pada kehidupan sosial, keadaan fisik dan juga psikis narapidana, apalagi bagi narapidana baru (bukan residivis). Dampak fisik dan psikologis yang dialami oleh narapidana dapat membuat mereka merasa tidak bermakna (meaningless) yang ditandai dengan perasaan hampa, gersang, bosan, dan putus asa. Konflik batin seperti perasaan sedih, menyesal, khawatir, tertekan, merasa terbatasi, rindu keluarga, jenuh dan perasaan tidak mengenakkan lainnya muncul dalam diri mereka. Ini artinya bagi sebagian besar narapidana, penjara bukan saja hukuman fisik (serba terbatas) melainkan juga hukuman psikologis. Untuk itu narapidana harus memiliki kemampuan untuk bisa mengontrol emosi mereka agar tetap efektif dan adaptif dalam tekanan, kemampuan ini disebut regulasi emosi. Kemampuan regulasi emosi yang baik tentu akan sangat membantu narapidana dalam menghadapi masa-masa yang sulit dan penuh tekanan dalam masa pembinaan. Keywords: coping religious, narapidana, stressor, hukuman psikologis, hukuman fisik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Kumayi, Sulaiman, Diktat Perkuliahan Metodologi Penelitian Kualitatif, IAIN Walisongo Semarang, 2014.

Angganantyo, Wendio, Coping Religius pada Karyawan Muslim Ditinjau dari Tipe Kepribadian, Jurnal Psikologi: Universitas Muham-madiyah Malang Vol. 2 no. 01, 2014.

Anggraini, Baiq Dwi Suci, Religious Coping dengan Stres pada Mahasiswa, Jurnal Psikologi: Uni-versitas Muhammadiyah Malang Vol. 02 no. 01, 2014.

Anggreiny, Nila, Rational Behaviour Therapy (REBT) untuk Meningkatkan Regulasi Emosi pada Remaja Korban Kekerasan Seksual, Tesis: Psikologi Profesi Kekhusus-an Klinis Anak Universitas Sumatera Utara, 2014.

Arikunto, Suharsimi, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Rineka Cipta, 1989.

______, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Astuti, Nur Widi, Analisis Tingkat Kriminalitas di Kota Semarang dengan Pendekatan Ekonomi Ta-hun 2010-2012, Skripsi: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang, 2014.

Brosur Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wanita Semarang

Daradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1970.

Dirdjosisworo, Sejarah dan Azaz-Azaz Penologi (Pemasyarakatan), Ban-dung: Armico, 1984.

Elfiky, Ibrahim, Terapi Berpikir Postif, Jakarta: Penerbit Zaman, 2014.

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012.

Fitri, Ahyani Radhiani. Regulasi Emosi Odapus (Orang dengan Lupus atau Systemic Lupus Erythematosus). Jurnal Psikologi: UIN Sultan Syarif Kasim Riau Volume 8 Nomor 1, 2012.

Gross, J. J. The Emerging Field of Emotion Regulation: An Integrative, Review of General Psychology Vol. 2 no. 3, 1998.

______, Emotion Regulation: Past, Present, Future, Cognition and Emotion Vol. 13 no. 5, 1999.

Gross, J.J. and R.A. Thompson. Emotion Regulation: Conceptual Foundation, Handbook of Emotion Regulation, New York, 2006.

Hamzah, A., Kamus Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986.

Harris, J. Irrene et.al. Religious Distress and Coping with Stressful Life Event, Journal Of Clinical Psychology: Wiley Online Library Vol. 68, tt.

Hurlock, Elizabeth B., Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga, t.th.

Idrus, Muhammad, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009.

Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996.

Kalat, James W. & M. N. Shiota., Emotion, USA: Thomson Higher Education, 2007.

Kartini, Kartono, Patologi Sosial: Jilid 1, Jakarta: Rajawali Pers, 1992.

KUHAP & KUHP, Buku Perundang-Undangan Cetakan ke-4, Jakarta: Sinar Grafika, 2002.

Kuhsari, Ishaq Husaini, Al-Qur’an dan Tekanan Jiwa, Jakarta: Sadra Press, 2012.

Kurniasih, Wulan & Wiwien Dinar Pratisti, Regulasi Emosi Remaja yang Diasuh Secara Otoriter oleh Orangtuanya, Jurnal Psikologi: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Moris, A.S. et. al., The Role of the Family Context in the Development of Emotion Regulation, Journal of Social Development vol. 16 (2), tpn, 2007.

Ndoen, Leonie Fitriani, Pengungkapan Diri Pada Mantan Narapidana, Jurnal Psikologi: Universitas Gunadharma, 2012.

Nurhastuti, Indri, Coping Stres pada Narapidana Wanita Ditinjau dari Dukungan Sosial Keluarga, Skripsi: Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 2003.

Nurrahma, Evy, Perbedaan Self Esteem pada Narapidana Baru dan Residivis di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Malang, Jurnal Psikologi: Universitas Brawijaya Malang, tth.

Pasudewi, Cantika Yeniar, Resiliensi Remaja Binaan BAPAS Ditinjau dari Coping Stres, Jurnal Psikologi Sosial dan Industri, tpn, 2012.

Pemerintah Prop. Daerah Tingkat I Jawa Tengah. 1994. PP. Republik Indonesia no. 10 tahun 1993, Tentang Pelaksanaa UU no. 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya, Proyek Pembinaan Kepurbakalaan, Kesejarahan dan Permusiuman di Jawa Tengah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Bina Pemasyarakatan

Prastiti, Wiwien Dinar, Peran Orangtua dalam Perkembangan Kemampuan Regulasi Emosi Anak: Model Teoritis, Universitas Muhammadi-yah Surakarta Fakultas Psikologi, 2013.

Rahmawati, Dian, Meningkatkan Kemampuan Regulasi Emosi de-ngan Menggunakan Menulis Cata-tan Harian pada Mahasiswa Psikologi UNS yang Sedang Mengerjakan Skripsi, Skripsi: Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2013.

Setyowati, Rini, Keefektifan Pelatihan Ketrampilan Pelatihan Regulasi Emosi Terhadap Penurunan Stres pada Ibu yang Memiliki Anak Attention Deficit dan Hyperactive Disorder, Skripsi: Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010.

Shihab, M. Quraish, Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Ciputat: Lentera Hati, 2000.

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995.

Suyono, Pengaruh Gendhing terhadap distres yang dialami oleh siswa underachiever, Tesis: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011.

Utami, Muhana Sofiati, Religiusitas, Koping Religius, dan Kesejahteraan Subjektif, Jurnal Psikologi: Universitas Gadjah Mada Vol. 39 no. 1, 2012.

Downloads