FENOMENA CYBER MOSQUE DALAM RITUAL SALAT JUMAT DI MASA PANDEMI COVID-19

Muhammad Ridha Basri*  -  Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

(*) Corresponding Author

Penelitian ini mengkaji tentang praktik salat jumat online bersama KH Wawan Gunawan Abdul Wahid selama masa pandemi Covid-19. Kajian ini menggunakan metode etnografi virtual dalam mencermati ritual keagamaan berupa salat jumat online yang termediatisasi melalui Zoom Clouds Meeting secara real time. Hasil penelitian ini menemukan bahwa teknologi media telah menjadi alat untuk memediasi suatu ritual keagamaan. Terjadi dekonstruksi atau pergeseran makna tempat salat atau masjid, serta makna keterhubungan antarjamaah dengan imam. Pelaksanaan salat jumat online dilandasi dengan pemahaman bahwa telah terjadi kesatuan tempat imam dan makmum yang difasilitasi oleh bit-bit teknologi media. Pelaku menilai bahwa selama makmum masih dapat mendengar suara imam dengan jelas, maka itu memenuhi syarat untuk sahnya pelaksanaan salat jumat berjamaah di masa darurat. Pengalaman salat di ruang virtual ini antara lain melahirkan perasaan menyata (sense of the real) dan perasaan mengomunitas (sense of the community) di antara para jamaah yang terpencar di beberapa tempat.

Keywords: Salat Jumat, Masjid Virtual, Etnografi Virtual

  1. Akmaliah, Wahyudi, dan Ahmad Najib Burhani. “Digital Islam in Indonesia: The Shift of Ritual and Religiosity during Covid-19.” ISEAS-Yusof Ishak Institute, 12 Agustus 2021. https://www.iseas.edu.sg/articles-commentaries/iseas-perspective/2021-107-digital-islam-in-indonesia-the-shift-of-ritual-and-religiosity-during-covid-19-by-wahyudi-akmaliah-and-ahmad-najib-burhani/.
  2. Aldridge, Alan. Religion in the Contemporary World. Cambridge: Polity, 2008.
  3. Al-Suyuthi, Jalaluddin. Hasyiyah al-Suyuthi ‘ala Sunan al-Nasa’i. Vol. Juz 2, t.t.
  4. Amirudin. Antropologi Media: Agama dan Produksi Budaya di Layar Kaca. Semarang: Undip Press, 2018.
  5. Berger, Peter L., ed. The desecularization of the world : resurgent religion and world politics. Washington DC: Ethics and Public Policy Center, 1999.
  6. Boland, B.J. The Struggle of Islam in Modern Indonesia. Leiden: Springer Netherlands, 1982.
  7. Bunt, Gary R. Hastag Islam: How Cyber-Islamic Environments are Transforming Religious Authority. Chapel Hill: The University of North Carolina Press, 2018.
  8. Campbell, Heidi A., dan Stephen Garner. Networked Theology: Negotiating Faith in Digital Culture. Michigan: Baker Academic, 2016.
  9. Carey, James W. Communication as Culture: Essays on Media and Society. London and New York: Routledge, 2009.
  10. Cui, Xi. “Mediatized Rituals: Understanding the Media in the Age of Deep Mediatization.” International Journal of Communication 13, no. 0 (9 September 2019): 14.
  11. Darraz, Muhammad Abdullah. “Memelihara Jiwa dan Agama melalui Jumatan Online.” IBTimes.ID (blog), 10 Juli 2020. https://ibtimes.id/memelihara-jiwa-dan-agama-melalui-jumatan-online/.
  12. Davis, Charles. Religion and The Making Society: Essays in Social Theology. Cambridge: Cambridge University Press, 1994.
  13. Durkheim, Emile. The Elementary Forms of Religious Life. New York: The Free Press, 1995.
  14. Fealy, Greg. “Consuming Islam: Commodified Religion and Aspirational Pietism in Contemporary Indonesia.” Dalam Expressing Islam: Religious Life and Politics in Indonesia, disunting oleh Greg Fealy dan Sally White. Singapore: ISEAS, 2008.
  15. Grimes, Ronald L. Rite out of Place: Ritual, Media, and the Arts. Oxford: Oxford University Press, 2006.
  16. Habermas, Jürgen, Sara Lennox, dan Frank Lennox. “The Public Sphere: An Encyclopedia Article (1964).” New German Critique, no. 3 (1974): 49–55. https://doi.org/10.2307/487737.
  17. Handajani, Suzie. “Corona dan Hierarki Informasi.” Dalam Pengetahuan Budaya dalam Khazanah Wabah, disunting oleh Agus Suwignyo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2020.
  18. Handayani, Rivi, Heddy Shri Ahimsa-Putra, dan Christian Budiman. “Digitalisasi Ideologi: Mediatisasi Hegemoni Ritual Rambu Solo Di Media Sosial.” Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi 4, no. 1 (14 Juni 2020): 1–24. https://doi.org/10.15575/cjik.v4i1.8493.
  19. Hew, Wai Weng. “The Art of Dakwah: Social Media, Visual Persuasion and the Islamist Propagation of Felix Siauw.” Indonesia and the Malay World 46 (2 Januari 2018): 61–79. https://doi.org/10.1080/13639811.2018.1416757.
  20. Hine, Christine. Virtual Ethnography. London: SAGE Publications, 2000.
  21. Hjarvard, Stig. The Mediatization of Culture and Society. New York: Routledge, 2013.
  22. Hosen, Nadirsyah. “Online Fatwa in Indonesia: From Fatwa Shopping to Googling a Kiai.” Dalam Expressing Islam Religious Life and Politics in Indonesia, 159–73. Singapore: ISEAS Publishing, 2008. https://doi.org/10.1355/9789812308528-013.
  23. Jubba, Hasse. Kontestasi Identitas Agama: Lokalitas Spiritual Di Indonesia. Yogyakarta: The Phinishi Press, 2019.
  24. Keenan, Thomas, dan Wendy Hui Kyong Chun, ed. New media, old media: a history and theory reader. New York: Routledge, 2006.
  25. Kirsh, Steven J. Media and Youth : a Developmental Perspective. Hoboken: Wiley-Blackwell, 2010.
  26. Laksono, Agung, Diyan Effendi, Eka Machfutra, Hario Megatsari, dan Pulung Siswantara. Pro-Kontra Diskursus Rokok dalam Media Sosial YouTube. Kanisius, 2014.
  27. Mann, Chris, dan Fiona Stewart. Internet Communication and Qualitative Research: A Handbook for Researching Online. New Technologies for Social Research. London: SAGE Publications, 2002.
  28. Mas’udi, Wawan, dan Poppy S. Winanti, ed. Tata Kelola Penanganan Covid-19 Di Indonesia: Kajian Awal. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2020.
  29. Muhammadiyah, Suara. “Fatwa Tarjih Hukum Shalat Jum‘at Online | Suara Muhammadiyah.” Diakses 16 Februari 2021. https://www.suaramuhammadiyah.id/2021/02/16/fatwa-tarjih-hukum-shalat-jumat-online/.
  30. Mujiburrahman. Agama, Media dan Imajinasi: Pandangan Sufisme dan Ilmu Sosial Kontemporer. Banjarmasin: Antasari Press, t.t.
  31. Muttaqin, Ahmad, Wawan Gunawan, dan Azaki Khoirudin. “Zoomatan: Kontroversi, Akomodasi, dan Moderasi Layanan Ibadah Jum’at Dalam Jaringan di Masa Wabah (Studi Autonetnografi Sholat Jum’at Online Melalui Aplikasi Zoom di Indonesia).” Yogyakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2021.
  32. Nordholt, Henk Schulte. “Modernity and cultural citizenship in the Netherlands Indies: An illustrated hypothesis.” Journal of Southeast Asian Studies 42, no. 3 (2011): 435–57.
  33. Norris, Pippa, dan Ronald Inglehart. Sacred and Secular Religion and Politics Worldwide. Cambridge: Cambridge University Press, 2011.
  34. Nugroho, Fahmi Hasan, dan Muhammad Syarif Hidayat. “Argumentasi Fatwa Dar Al-Ifta Al-Mashriyyah Tentang Shalat Jum’at Dalam Jaringan (Daring).” Khazanah Hukum 3, no. 2 (7 April 2021): 47–58. https://doi.org/10.15575/kh.v3i2.11924.
  35. Pals, Daniel L. Seven Theories of Religion. Diterjemahkan oleh Inyiak Ridwan Muzir dan M. Syukri. Yogyakarta: IRCiSoD, 2018.
  36. Piliang, Yasraf Amir. Bayang-Bayang Tuhan: Agama dan Imajinasi. Bandung: Mizan, 2011.
  37. Pratama, Bayu Indra. Etnografi Dunia Maya Internet. Malang: UB Press, 2017.
  38. Rahmawan, Hatib. Wawancara dengan salah satu takmir Jumatan Online di Yogyakarta, 13 April 2021.
  39. Rheingold, Howard. The Virtual Community. London: Secker & Warburg, 1994.
  40. Robertson, Roland, dan Joann Chirico. “Humanity, Globalization, and Worldwide Religious Resurgence: A Theoretical Exploration.” Sociological Analysis 46 (21 September 1985): 219. https://doi.org/10.2307/3710691.
  41. Rusyd, Ibnu. Bidayatul Mujtahid. Diterjemahkan oleh Abu Usamah Fakhtur Rokhman. Vol. Jilid I. Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.
  42. Saddhono, Kundharu. “Bentuk Dan Fungsi Kode Dalam Wacana Khotbah Jumat (studi Kasus Di Kota Surakarta).” Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra 11, no. 1 (19 Juni 2012): 71–92. https://doi.org/10.14421/ajbs.2012.11104.
  43. Sindhunata. “Monster yang Memperlambat Modernitas.” Majalah Basis, 2021.
  44. Siregar, Edmiraldo Nanda Nopan. “Praktik Salat Jumat Online di Indonesia.” kumparan. Diakses 24 April 2021. https://kumparan.com/kumparannews/praktik-salat-jumat-online-di-indonesia-1uvr0MIjMt3.
  45. Sooksawasdi Na Ayudhya, Syriam, dan Thijs Kuiken. “Reverse Zoonosis of COVID-19: Lessons From the 2009 Influenza Pandemic.” Veterinary Pathology 58, no. 2 (1 Maret 2021): 234–42. https://doi.org/10.1177/0300985820979843.
  46. Sumiala, Johanna. Media and Ritual: Death, Community and Everyday Life. London and New York: Routledge, 2013.
  47. Wahid, Ustadz Wawan Gunawan Abdul. “Sekali Lagi, Tidak Ada Masalah Shalat Jumat Secara Online.” IBTimes.ID (blog), 4 Mei 2020. https://ibtimes.id/sekali-lagi-tidak-ada-masalah-shalat-jumat-secara-online/.
  48. Wahid, Wawan Gunawan Abdul. “Mungkinkah Shalat Jum’at Berjamaah Secara Online?” IBTimes.ID (blog), 12 April 2020. https://ibtimes.id/mungkinkah-shalat-jumat-berjamaah-secara-online/.
  49. Zuhaili, Wahbah al-. Fiqih Islām wa Adillatuhu. Diterjemahkan oleh Abdul Hayyie al-Kattani. Vol. Jilid I dan II. Jakarta: Gema Insani, 2011.

Open Access Copyright (c) 2022 Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional

View My Stats
apps