MEMBACA PERSEPSI MASYARAKAT JAWA DI KOTA JAYAPURA MENGENAI SESERAHAN “KUE JADDAH” DALAM TRADISI PERKAWINAN
DOI:
https://doi.org/10.21580/wa.v12i1.21143Keywords:
Persepsi, Masyarakat Jawa, Seserahan, Kue JaddahAbstract
Melihat pelaksanaan perkawinan dibeberapa daerah di Indonesia menimbulkan praktik adat yang berlaku dimasing-masing daerah. Termasuk pada masyarakat Jawa di Kota Jayapura yang mempunyai banyak sekali ritual-ritual adat yang dilakukan. Sehingga penelitian ini akan melihat tradisi atau ritual masyarakat Jawa tentang pemberian wajib Kue Jaddah bagi calon pengantin laki -laki kepada calon pengantin wanitanya pada saat prosesi seserahan. Tujuan dari penelitian ini sebagai bahan deskripsi menganai kue jaddah, sehingga masayrakat Jawa selalu meminta barang atau benda tersebut saat tradisi seserahan perkawinan. Kemudian bagaimana Islam melihat tradisi tersebut, sehingga dijadikan kegiatan yang turun temurun dilakukan. Sedangkan metode yang akan dilakukan dalam penelitian ini untuk menjawabnya yaitu penelitian dekriptif kualitatif dimana penggalian datanya dilakukan menggunakan pengamatan dan wawancara secara acak. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa seserahan kue jaddah dilakukan oleh calon pengantin laki-laki kepada calon wanita yang akan dinikahinya saat prosesi peminangan atau iring-iringan menuju acara ijab Kabul. Kemudian kue jaddah ini berasal dari bahan beras ketan dengan proses sangat lama sehingga membutuhkan kesabaran untuk memasaknya dan jika dimakan bentuknya lengket. Sehingga masyarakat Jawa mempercayai jika rumah tangga selalu lengket dan sabar dalam menghadapi ujian keluarga, maka Kue jaddah harus di berikan saat tradisi seserahan dilakukan. Sedangkan dalam Islam melihat tradisi seserahan Kue jaddah ini masuk kedalam tradisi yang diperbolehkan (‘Urf Shahih) karena tidak ada unsur kesyirikan dan kue jaddah bukan termasuk makanan yang diharamkan.
Downloads
References
Adib, Muchammad Khairul, and Ahmad Qodim Suseno. “PANDANGAN ISLAM TENTANG PANTANGAN PERKAWINAN DI BULAN MUHARRAM.” Prosiding KONFERENSI ILMIAH MAHASISWA UNISSULA (KIMU) 4 ISSN: 2720 (2020): 1–8.
Amri. “Tradisi Peminangan Dan Walīmat Al-‘Urs Masyarakat Muslim Suku Marind Papua Kabupaten Merauke Perspektif Akulturasi Budaya.” ADHKI: Journal of Islamic Family Law 2, no. 1 (2020): 47–62. https://doi.org/10.37876/adhki.v2i1.36.
———. “TRADISI PEMINANGAN DAN WALĪMAT AL-‘URS MASYARAKAT MUSLIM SUKU MARIND PAPUA KABUPATEN MERAUKE PERSPEKTIF AKULTURASI BUDAYA.” TAHKIM, Jurnal Peradaban Dan Hukum Islam 3, no. 2 (2020): 1–20. https://doi.org/https://doi.org/10.29313/tahkim.v3i2.6563.
Amri, Siti Aminah, Sidanatul Janah, Yopi Yudha Utama, and Dwi Ratna Cinthya Dewi. “Representation of Family Law in the Digital Space: A Study of Discourse Analysis on Instagram Accounts.” Al Istinbath : Jurnal Hukum Islam 8, no. 2 (2023): 507–34. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29240/jhi.v8i2.6578.
Apriantoro, Muhamad Subhi, M Naufal Ibnu Alis, Sendy Septianozakia, and Dadang Setiana. “Comparing KHI and KHES in Marital Property Grant Disputes: An Analysis of Judges’ Views.” Al-Istinbath: Jurnal Hukum Islam 8, no. 1 May (2023): 37–52. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29240/jhi.v8i1.6464.
Bawani, Imam. Radisionalisme Dalam Pendidikan Islam. Surabaya: Al Ikhlas, 1990.
Burke, Peter. Sejarah Dan Teori Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.
Damsar, D. Pengantar Teori Sosiologi (1st Ed.). Jakarta: PT Aditya Andrebina Agung, 2013.
Hamidin, Aep S. Buku Pintar Adat Perkawinan Nusantara. Yogyakarta: Diva Press, 2012.
Hermanto, Agus. “Larangan Perkawinan Perspektif Fikih Dan Relevansinya Dengan Hukum Perkawinan Di Indonesia.” Muslim Heritage 2, no. 1 (2017): 125. https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v2i1.1049.
K, Tri Rama. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.
Koentjaraningrat. Sejarah Teori Antropologi II. Edited by Pertama. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press), 1990.
Mipitapo, Yohanes Yansen, Jetty E. T. Mawara, and Titiek Mulianti. “PERKAWINAN ADAT SUKU KAMORO DI TIMIKA PAPUA.” Jurnal Holistik 14, no. 1 (2021): 1–18.
Muflikhuddin, Muhammad, and Erina Rizki Amaliah. “RITUAL SRAH-SRAHAN DALAM ADAT JAWA.” Jurnal Hukum Keluarga Islam El-Qist 2, no. 01 (2019): 57–75.
Nurhakim, Moh. Islam, Tradisi &Reformasi “Pragmatisme”Agama Dalam Pemikiran Hassan Hanafi. Malang: Bayumedia Publishing, 2003.
Poerwardaminta, WJS. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2013.
Pratama, Bayu Ady, and Novita Wahyuningsih. “Pernikahan Adat Jawa Di Desa Nengahan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.” Haluan Sastra Budaya 2, no. 1 (2018): 19. https://doi.org/10.20961/hsb.v2i1.19604.
Radhi Mukmil. “Tradisi Erang-Erang Dalam Proses Perkawinan Masyarakat Bugis Perspektif Al-’Urf (Studi Kasus Desa Balusu, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan).” Universitas Islam negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2023.
Riftiansyah, Rizki, Mohamad Abduh, Moh Rifai, M Asep Saepudin, and Martiyah Martiah. “Tradisi Seserahan Dalam Pelestarian Budaya Dan Kearifan Lokal Menurut Pandangan Islam.” Jurnal Citizenship Virtues 3, no. 1 (2023): 425–41. https://doi.org/10.37640/jcv.v3i1.1720.
Roslaili, Yuni. “Kajian ‘urf Tentang Adat Ranub Kong Haba Dan Akibat Pembatalannya Di Aceh.” Samarah 3, no. 2 (2019): 417–37. https://doi.org/10.22373/sjhk.v3i2.5192.
Saputra, Yahya Andi. Siklus Betawi: Upacara Dan Adat Istiadat. Jakarta: Lembaga Kebudayaan Betawi bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DKI, 2000.
Setyawan, Hari. “Pantangan Pernikahan Adat Jawa Dalam Perspektif Tokoh Masyarakat (Studi Kasus Desa Sobo, Kec. Geyer Kabupaten Grobogan).” Interdisciplinary and Multidisciplinary Studies: Conference Series 1, no. 1 (2023): 86–92.
Siregar, Jenny Sista, and Lulu Hikmayanti Rochelman. “Seserahan Dalam Perkawinan Adat Betawi: Sejarah Dan Makna Simbolis.” Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora 4, no. 1 (2021): 67. http://jayapanguspress.penerbit.org/index.php/ganaya.
Sudirman, Muh., and Mustaring Mustaring. “Penyerahan Penne Anreang Dalam Tradisi Perkawinan Adat Bugis Parepare : Kajian Gender Dan Hukum Islam.” DIKTUM: Jurnal Syariah Dan Hukum 20, no. 2 (2022): 228–42. https://doi.org/10.35905/diktum.v20i2.3351.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2010.
Sunarto, Cartono. “Adat Seserahan Dalam Pernikahan Menurut Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif (Studi Kasus Di Desa Cibeunying Manejang Cilacap).” Hukum Dan Pengkajian Islam 2, no. 01 (2022): 1–14. https://www.hipwee.com/wedding/inilah-makna-sekaligus-doa-yang-tersirat-pada-.
Suroto, Hari. “BABI DALAM BUDAYA PAPUA (Pig in The Papua Culture).” Jurnal Penelitian Arkeologi Papua Dan Papua Barat 6, no. 1 (2017): 37–44. https://doi.org/10.24832/papua.v6i1.41.
Suryadin. “Seserahan Co’i Nika (Biaya Nikah) Pada Masyarakat Manggelewa Dompu Dan Tinjauan Hukum Islam Terhadapnya.” Schemata: Jurnal Pasca Sarjana IAIN Mataram 6, no. 2 (2017): 211–32. https://doi.org/https://doi.org/10.20414/schemata.v6i2.845.
Tilarsono, Bambang Edi, Husnul Yaqin, and Amri Amri. “Tinjauan Hukum Waris Islam Dalam Penundaan Pembagian Harta Warisan.” AL-AQWAL : Jurnal Kajian Hukum Islam 1, no. 1 (2022): 17–35. https://doi.org/10.53491/alaqwal.v1i1.278.
Tri Nugroho, Agung. “Seserahan Dalam Perkawinan Adat Lampung Lampung.” Sabda 14, no. 1 (2019): 31–41. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/sabda.14.1.31-41.
Uyun, Nurul. “Membaca Mitos Dan Tradisi Dalam Konflik Perkawinan Beda Etnis.” Populika 11, no. 1 (2023): 23–33. https://doi.org/10.37631/populika.v11i1.700.
Yansa, Hajra, Yayuk Basuki, M. Yusuf K, and Wawan Ananda Perkasa. “UANG PANAI’ DAN STATUS SOSIAL PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA SIRI’ PADA PERKAWINAN SUKU BUGIS MAKASSAR SULAWESI SELATAN.” Jurnal Pena 3, no. 2 (2023): 33–44. https://doi.org/https://doi.org/10.26618/jp.v3i2.1004.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).