MENINGKATKAN KUALITAS SDM MENUJU TERWUJUDNYA BUDAYA AKADEMIK YANG UNGGUL

Mahsun Mr*  -  UIN Walisongo Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author
Sebagai lembaga pendidikan Islam tertinggi di Indonesia, PTAI (PTAIN & PTAIS) menjadi satu harapan terbaik bagi masyarakat yang ingin mendalami kajian keislaman, bahkan bisa dikatakan sebagai the best offer you can get. Oleh karenanya, dala bidang keilmuan, PTAI diharapkan menjadi tempat bermuaranya berbagai pandangan, pemikiran, dan pendekatan studi Islam. Sedangkan dalam bidang pengabdian kepada masyarakat, diharapkan Perguruan Tinggi dapat mewujudkan peran sosialnya kepada masayarakat luas. Bidang ini dimaksudkan agar Perguruan Tinggi tidak menjadi tempat bermuaranya para elit terpelajar, tetapi menjadi lembaga pencari dan pembersi solusi atau way out terhadap problem-problem sosial (social problem solver). Dengan demikian mahasiswa sebagai salah satu asetnya diharapkan menjadi generasi intelektual, agen perubahan (agen of change), dan mempunyai kepedulian sosial (sense of social crisys)

Keywords: Kualitas SDM, Budaya Akademik

  1. Fuad Jabali dan Jamhari (peny.), IAIN & Modernisasi Islam di Indonesia, (Jakarta: Logos, 2002), hlm. 139.
  2. Mahsun Mahfud, “Tri Dharma Perguruan Tinggi, Sebuah Upaya Membumikan Lembaga pendidikan Tinggi”, Makalah, disampaikan pada acara Studi Pengenalan Kampus di STAI An-Nawawi Purworejo tanggal 28 Agustus 2002.
  3. Nurdien H. Kistanto, “Budaya Akademik dalam Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”, dalam Budaya Akademik dalam Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi UNDIP, 2010.
  4. Kistanto, Budaya Akademik: Kehidupan dan Kegiatan Akademik di PTN dan PTS di Semarang. Laporan Penelitian (Semarang: Universitas Diponegoro. 1997).
  5. Tentang metode empiris-historis silahkan baca Mastuhu, “tradis Penelitian Agama: Dari Paradigma Normatif ke Arah Empirisisme”, dalam Tradisi Baru Penelitian Agama Islam, Tinjauan antar Disiplin Ilmu, Cet. I, (Bandung: Nuansa dan Pusjarlit, 1998).
  6. Mastuhu, “Pendidikan Islam di Indonesia Masih Berkutat pada Nalar Islami Klasik”, dalam Jurnal Taswirul Afkar, Edisi No. II/2001.

Open Access Copyright (c) 2018 Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional

View My Stats
apps