ISLAM DAN PENGUATAN IDENTITAS BUDAYA MELALUI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI ERA DIGITAL
DOI:
https://doi.org/10.21580/wa.v11i2.24214Abstract
Era digital memberikan kemudahan masyarakat dalam melakukan komunikasi dan telekomunikasi. Dampak dari kebebasan dalam menyebarluaskan informasi adalah krisis identitas budaya. Kebudayaan barat dapat mudah masuk melalui media informasi dan komunikasi serta menggeser posisi kebudayaan lokal. Akibatnya generasi muda kehilangan nilai-nilai kebudayaan asli dan cenderung menerapkan gaya hidup sesuai dengan kebudayaan bangsa Barat. Homogenisasi budaya yang disebabkan oleh era digital menyebabkan hilangnya keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Penguatan identitas budaya memiliki peran krusial dalam menjaga nilai-nilai yang di wariskan turun-temurun dan menjadi sebuah landasan dalam menghadapi perubahan zaman termasuk globalisasi. Penelitian ini mengkaji tentang problematika dan urgensi identitas kebudayaan di era digital dan peran pendidikan IPS dalam menguatkan identitas budaya generasi muda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan cara perolehan data melalui studi literatur yang relevan dengan fokus penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islam sangatlah erat dalam memperhatikan budaya dan melalui konsep IPS dapat menciptakan generasi muda yang memiliki ketrampilan berkomunikasi, bersosialisasi, dan berempati. Ketrampilan tersebut penting dalam menghadapi perubahan zaman serta menguatkan identitas kebudayaan. Implementasi pendidikan IPS dapat di terapkan secara holistik melalui pembelajaran di sekolah dengan mengintegrasikan teknologi, dan pengawasan dari orang tua dalam rangka menghadapi digitalisasi informasi kebudayaan yang di konsumsi oleh generasi muda.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).