Konversi Identitas Preman Menjadi Laskar di Solo
DOI:
https://doi.org/10.21580/wa.v6i2.3167Keywords:
Preman, Jamaah Tabligh, Haroki, LaskarAbstract
Konversi identitas laskar mantan preman menarik untuk dikaji. Perubahan pertama dari preman menjadi anggota jamaah tabligh yang gerakannya menjauhi politik praktis berubah menjadi anggota gerakan haroki yang melawan pemerintahan dan anti demokrasi. Identitas perlawanan muncul pada mantan anggota jamaah tabligh yang mendahulukan ikhramul muslimin dan tidak mempermasalahkan system pemerintahan negaranya. Perubahan berikutnya adalah menjadi anggota laskar, perubahan terakhir tidak mengejutkan karena kedua gerakan memiliki tujuan sama yaitu penegakan syariat Islam di Indonesia dengan pola yang berbeda. Haroki lebih mementingkan pembinaan anggota dan membesarkan jamaah sementara laskar mendahulukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik. Proses mengkategorisasi diri pada suatu kelompok dan proses pindah dari satu kelompok ke kelompok yang lain, kemudian proses pembandingan kelompoknya dengan kelompok lain sehingga menjadi ingoup favoritism (fanatik kuat) dan merendahkan kelompok lain menjadi pembahasan dalam kajian ini dengan pendekatan teori identitas sosial.Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2020-09-29
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).