BUDAYA PESANTREN DAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA PONDOK PESANTREN SALAF

M. Syaifuddien Zuhriy*  -  State Islamic University (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

(*) Corresponding Author

As part of the community, pesantren with typical of the main elements such as kiai, santri, mosque, cottage and classical instruction books (kitab kuning), has become its own subculture. Therefore, despite modernization and globalization invaded, pesantren can still maintain its existence. Further­more, many stakeholders indicated that the pesantren are educational institutions that can serve as a model of character education in Indonesia. How the strategies and patterns of character education by pesantren so as to create culture? What are these cultures? These are the two main questions are answered through qualitative research is in pesantren Langitan, Tuban and pesantren Ihyaul Ulum, Gilang.

 

Keywords: pendidikan; karakter; budaya; pesantren

  1. Oxford Learners Pocket Dictionary, Oxford: Oxford University Press, 2003.
  2. Albertus, Doni Koesoema, Pendidikan Karakter; Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Jakarta: Grasindo, 2010.
  3. Aunillah, Nurla Isna, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta: Laksana, 2011.
  4. Daulay, Haidar Putra, Historisitas dan Eksistensi Pesantren dan Madrasah, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001.
  5. Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kiyai, Jakarta: LP3ES, 1981.
  6. Horikoshi Hiroko, Kiai dan Perubahan Sosial, terj. Umar Basalim dan Andy Muarly Sunrawa, Jakarta: P3M, 1987.
  7. Khan, D. Yahya, Pendidikan Karakter Berbasis Potwensi Diri, Mendongkrak Kualitas Pendidikan, Yogyakarta: Pelangi Publishing, 2010.
  8. Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan, Jakarta: Gramedia, 1976.
  9. Lincoln, Yvonna S. dan Guba, Egon G., Naturalistic Inquiry, Beverly Hills: Sage Publications, 1985.
  10. Mastuhu, Tradisi Baru dalam Penelitian Agama Islam Tinjauan Antar Disiplin Ilmu, ed. Deden Ridwan, Bandung: Pusjarlit dan Nuansa, 1998.
  11. Mills, Matthew B. dan Huberman, A. Michael, Qualitative Data Analysis, terj. Tjetjep Rohendi Rohidi, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992.
  12. Poloma, Margaret M., Sosiologi Kontemporer, terj. Tim Yasogama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.
  13. Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak; Peran Moral, Intelektual, Emosional dan Sosial sebagai Wujud Integritas Membangun Jatidiri, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
  14. Sukadji, Soetarlinah, Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penelitian, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 2000.
  15. Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren Pendidikan Alternatif Masa Depan, Jakarta: Gema Insani Press, 1997.
  16. PP. Gilang Babat, Sekilas Potret Madrasah Ihyaul Ulum Gilang Babat Lamongan, t.t.p: t.p, t.th.
  17. PP. Langitan Widang Tuban, Buku Penuntun Santri Langitan, t.t.p: t.p, t.th.
  18. Zubaedi, Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pesantren, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007

Open Access Copyright (c) 2011 M. Syaifuddien Zuhriy
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher:
Institute for Research and Community Services (LP2M)
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Rectorate Building, 3rd Floor
Jl. Prof. Hamka - Kampus 3, Tambakaji Ngaliyan 50185, Semarang, Central Java, Indonesia
Email: walisongo@walisongo.ac.id

 

 
apps