Uji Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kencana Ungu (Ruellia tuberosa L.)

Authors

  • Santi Nur Handayani Universitas Jenderal Soedirman http://orcid.org/0000-0002-4294-7070
  • Azizah Purwanti Jurusan Kimia FMIPA UNSOED
  • Windasari Windasari jurusan Matematika FMIPA UNSOED
  • Maulana Nur Ardian Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian UNSOED

DOI:

https://doi.org/10.21580/wjc.v3i2.6119

Keywords:

Daun kencana ungu, fitokimia, metabolit sekunder, antibakteri

Abstract

Kencana ungu (Ruellia tuberosa L.) merupakan tumbuhan dari dari genus Ruellia yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Analisis kualitatif fitokimia dilakukan pada ekstrak_etanol_daun kencana_ungu (R. tuberosa L.). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dan aktivitasnya sebagai antibakteri pada ekstrak daun kencana ungu. Metode yang digunakan adalah skrining fitokimia (kualitatif). Senyawa yang di uji dalam penelitian ini meliputi alkaloid, terpenoid, steroid, flavonoid, kardiakglikosida, saponin, dan tanin. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan pada ekstrak menggunakan pengamatan zona bening dengan metode difusi kertas cakram. Konsentrasi larutan ekstrak yang digunakan yaitu 500 ppm, 300 ppm, dan 200 ppm. Ekstrak etanol daun kencana ungu berdasarkan hasil penelitian diketahui__mengandung senyawa_alkaloid,_steroid,_flavonoid,_saponin, dan_tanin. Larutan dengan konsentrasi 500 ppm menunjukkan diameter zona bening terbesar pada kedua bakteri. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak etanol daun kencana ungu berpotensi sebagai antibakteri.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Santi Nur Handayani, Universitas Jenderal Soedirman

chemistry Department

Azizah Purwanti, Jurusan Kimia FMIPA UNSOED

chemistry department

Windasari Windasari, jurusan Matematika FMIPA UNSOED

Mathematic department

Maulana Nur Ardian, Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian UNSOED

Food Technology department

References

Bobbarala, V., 2012, Antimicrobial Agent. Croatia: Intech.

Julianto, T. S., 2019, Fitokimia Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining Fitokimia, Universitas Islam Indonesia: Yogyakarta.

Lemmens, R. H. M. J. dan Bunyapraphatsara, N._2003._Plant_Resources_of South-East_Asia_12(3)_Medical_and_Poisonous_Plant, Journal of Ethnopharmacology, 87(1), 119-129.

Manikandan A. dan Doss, DVA., 2010, Evaluation of biochemical content, nutritional value, trace elements, SDS PAGE and HPTLC profiling in the leaves of Ruellia tuberosa L. and Dipteracanthus patulus Jacq, J Chem Pharm Res, 2 (1), 295-303.

Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Bandung: ITB.

Mutammima, N., 2017, Uji Aktivitas Antijamur, Penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) Serta KLT Bioautografi Ekstrak Etanol Daun Plethekan (Ruellia tuberosa L.) terhadap Candida albicans, Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.

Safitri, A., Fatchiyah., Dewi R.T., Anna R. 2020. Phytochemical screening, in vitro anti-oxidant activity, and in silico anti-diabetic activity of aqueous extracts of Ruellia tuberosa L. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 10(3), 101-108.

Saputra, A., Baru S., dan Idin, S. 2019. Karakterisasi Senyawa Metabolit Sekunder dan Uji Anti Bakteri Spons Phyllospongia Sp. di Perairan yang Berbeda, Sapa Laut, 4(4), 153-162.

Shevla, G., 1985, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.

Vitalia, N., Ahmad N., Aktsar R. A., 2016, Uji Toksisitas Ekstrak Daun Pletekan (Ruellia tuberosa L.) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 3 (1), 124-129.

Yunita, D.W. 2012, Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Sigella sonnei, dan Escherichia coli, Skripsi, Universitas MuhammadiyahSurakarta.

Downloads

Published

2020-12-17