RETHINKING USWAH HASANAH: Etika Dakwah dalam Bingkai Hiperrealitas
DOI:
https://doi.org/10.21580/jid.v35.2.1612Keywords:
uswah hasanah, da’wa ethics, Islamic symbol, hyperrealityAbstract
This paper aimed to discusses the activity of preaching (dakwah) as being part of the imaging world. The phenomenon is about dai as the advertisement representative from moslem fashion in media. The existence of media behind preaching makes it as a part of media industry. Therefore, consumerism appears as the excesses of capitalism intangible in a spectacle which no longer serves as a guide. This paper employs hyperreality theory of Jean Baudrillard to examine media constructions of reality beyond media. Media act as the bridge of communication in viewing the reality to bring the popular culture, consumerism, and consider it as significant image. We also compare the movement of preaching in media from uswah hasanah concept. However, the activity of preaching in the advancement of technology always faced with challenges, so its movement would be changing and should be adjusted without separated from the Islamic dakwah ethics. Therefore, dai as an actor in preaching does not be predominance by advertisement. Beside that, the important thing, that be supposed to give attention from dai and mad’u, is Islamic substantial not Islamic symbol.
***
Tulisan ini membahas tentang aktivitas dakwah yang menjadi bagian dari dunia pencitraan. Yakni tentang keberadaan dai sebagai agen atau bintang iklan sebuah busana muslim. Dengan adanya media yang berada di balik layar dakwah menjadikan dakwah bagian dari industri media. Sehingga tampak konsumerisme sebagai ekses kapitalisme yang berwujud pada tontonan yang tak lagi menjadi tuntunan. Teori hyperrealitas Jean Baudrillard digunakan untuk membaca konstruksi media terhadap realitas di luar media. Media mempunyai peran sebagai jembatan komunikasi dalam melihat realitas, sehingga mampu memunculkan budaya populer, sikap konsumerisme, dan menganggap penting citra. Di sini juga digunakan konsep uswah hasanah sebagai salah satu cara pandang terhadap fenomena dai media. Sebab bagaimanapun, aktivitas dakwah pada perkembangan teknologi sekarang ini selalu dihadapkan dengan berbagai perubahan, namun perubahan tersebut harus tetap disesuaikan dengan etika dakwah. Oleh karena itu, dai sebagai ujung tombak aktifitas dakwah jangan sampai didominasi oleh iklan. Selain itu juga diperlukan kesadaran baik dari dai ataupun mad’u agar tidak hanya mementingkan simbol Islam seperti formalisasi jilbab, tetapi juga memperhatikan substansi dari ajaran Islam.
Downloads
References
Abdullah, M. Yatimin, Pengantar Studi Etika, (Jakarta: Raja Grafindo Pustaka, 2006).
Al-Qahthani, Sa’d ibn Ali ibn Wahf, Muqawwimāt ad-Dā’iyah an-Nājih fi Dhau’ al-Kitab wa as-Sunnah: Mafhum wa Nazhar wa Tathbîq, Terj. Aidil Novia, Menjadi Dai yang Sukses, (Jakarta: Qisthi Press, 2005).
Anas, Ahmad, Paradigma Dakwah Kontemporer, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2006).
Antoni, Riuhnya Persimpangan Itu: Profil dan Pemikiran Para Penggagas Kajian Ilmu Komunikasi, (Solo: Tiga Serangkai, 2004).
Ghulen, Fethullah, Dakwah: Jalan Terbaik dalam Berpikir dan Menyikapi Hidup, (Jakarta: Republika, 2011).
Halimi, Safrodin, Etika Dakwah dalam Prespetif Al-Qur’an, (Semarang: Walisongo Press, 2010).
Hermawan, Anang. “Televisi dan Budaya Instan” dalam Masduki dan Muzayin Nazaruddin (ed.), Media, Jurnalisme, dan Budaya Populer, (Yogyakarta: Prodi Komunikasi UII dan UII Press, 2008).
Izutsu, Tosihiko, Konsep-konsep Etika Religius dalam Qur’an. Judul asli: Ethico-Religious Concepts in The Qur’an. Terj. Agus Fahri Husein, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993).
Poster, Mark. “Introduction”. Mark Poster (ed.). Jean Baudrillard: Selected Writings. Diunduh dari http://www.humanities.uci.edu/ mposter/ books/Baudrillard,%20Jean%20-%20Selected%20Writings.ok.pdf pada 12 januari 2015.
Piliang, Yasraf Amir, Bayang-bayang Tuhan: Agama dan Imajinasi, (Bandung: Mizan, 2014).
Rosyidi, Imron (ed.), Agama dalam Pergumulan Masyarakat Dunia, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997).
Sarbini, Ahmad, “Profesionalisme Dai Berbasis Tuhid”, dalam Asep Muhyiddin (dkk.), Kajian Dakwah Multiprespektif: Teori, Metodologi, Problem, dan Aplikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014).
Shihab, M. Quraish, Secercah Cahaya Ilahi: Hidup Bersama Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 2000).
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.
Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 2007).
Tajiri, Hajir, “Isu-isu Aktual Dakwah: Prespektif Etika”, dalam Asep Muhyiddin. dkk., Kajian Dakwah Multiprespektif: Teori, Metodologi, Problem, dan Aplikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014).
Yuswohandi, Marketing to The Middle Class Moslem: Kenali Perubahannya, Pahami Perilakunya, Petakan Strateginya, Google books, diunduh pada 12 Januari 2015.
https://nururbintari.wordpress.com/2014/06/23/geliat-pasar-busana-muslim-Islamic Economy|Marcomm Cases in Indonesia diunduh pada 2 April 2015.
http://profil.merdeka.com/mancanegara/j/jean-baudrillard diunduh pada 12 Januari 2015.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).