PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT BERBASIS MASJID Studi Kasus di Masjid Baiturrahman Klidon Sinduharjo Ngaglik Sleman

Azis Muslim*  -  State Islamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

(*) Corresponding Author

In Indonesia todays, the number of mosques, according to the Indonesian Council of Mosques, is no less than 700 thousand mosques. This number represents the greatest number of mosques in the world. From the large number of those, only a small portion has still been developed for handling poverty problems. Based on ths issue, it is necessary examine the Baiturrahman Mosque in Klidon Sinduharjo Ngaglik Sleman. This study will investigate and describe the success of economic empowerment achieved by the mosque, especially in tackling the poverty problems among the surrounding congregation of societies. The study shows that the managements of Baiturrahman mosque operate some stages  in empowering the local economy. First, they build management phases, such as building the perception of stakeholders regarding the mosque function, managing the mosque in accordance with modern management, and building success dreams. Second, they apply the management principles, such as serving the congregations, making innovation and creativity for them, giving and enhancing the congregations rule in the mosque. Third, they choose the right strategy, such as starting to do the simplest and easiest thing, as well as considering the ongrgations’ interests.

 

****

Di Indonesia, jumlah masjid menurut Dewan Masjid Indonesia tidak kurang dari 700 ribu masjid. Jumlah ini merupakan jumlah terbesar dari masjid di dunia. Dari jumlah tersebut, hanya sebagian kecil masih dikembangkan untuk menangani masalah kemiskinan. Berdasarkan masalah tersebut, perlu melihat Masjid Baiturrahman di Klidon Sinduharjo Ngaglik Sleman. Peneliti-an ini akan menyelidiki dan menggambarkan keberhasilan pemberdayaan ekonomi yang dicapai oleh masjid, terutama dalam menanggulangi masalah kemiskinan di antara jama’ah sekitar masyarakat. Studi ini menunjukkan bahwa manajemen masjid Baiturrahman mengoperasikan beberapa tahapan dalam memberdayakan ekonomi lokal. Pertama, membangun manajemen, seperti membangun persepsi stakeholders mengenai fungsi masjid, mengelola masjid sesuai dengan manajemen modern, dan mimpi membangun kesuksesan. Kedua, menerapkan prinsip-prinsip manajemen, seperti melayani jama’ah, membuat inovasi dan kreativitas bagi mereka, memberikan dan meningkatkan jama’ah di masjid. Ketiga, memilih strategi yang tepat, seperti mulai melakukan hal yang sederhana dan mudah, serta mempertimbangkan kepentingan organisasi.

Keywords: economic empowerment, Baiturrahman mosque

  1. Abdurrahman, M, Islam Transformatif, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995).
  2. Alcock, P dan Craig, G, Monitoring and Evaluation of Local Authority Anti-Poverty Strategies in the UK. International Journal of Public Sector Management. Vol. 11. No. 7 1998.
  3. Azra, A, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII: Akar Pembaruan Islam Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2004).
  4. Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008).
  5. Baswir, R, Agenda Ekonomi Kerakyatan, (Yogyakarta: IDEA, 1997).
  6. Bogdan, R.C. dan Biklen, S.K, Qualitative Research for Education, (Boston: Ally and Bacon Inc., 1982).
  7. Djunaidi, A dan Al-Asyhar, T, Menuju Era Wakaf Produktif: Sebuah Upaya Progresif untuk Kesejahteraan Umat, (Jakarta: Mitra Abadi Press, 2006).
  8. Gemari, “Menag Canagkan Posdaya Berbasis Masjid di Pemalang”, Edisi 74 Tahun VIII. Maret 2007
  9. Mardikanto, T, Konsep-Konsep Pemberdayaan Masyarakat: Acuan Bagi Aparat Birokrasi, Akademisi, Praktisi dan Peminat/Pemerhati Pemberdayaan Masyarakat, (Surakarta: Fakultas Pertanian UNS, 2010).
  10. Marquardt, M.J, Building The Learning Organization: Mastering The 5 Elements for Corporate Learning, (Davies-Black Pub, 2002).
  11. Mas’udi, M. F, Agama Keadilan: Risalah Zakat (Pajak) dalam Islam, (Jakarta, Pustaka Firdaus, 1991).
  12. ______, Memakmurkan Masjid Nahdliyin untuk Kejayaan Umat dan Bangsa, (Jakarta: P3M, 2006).
  13. Miles, H.B dan Huberman, A.M, Qualitative Data Analyse, a Source Book of New Methods, (Beverly Hill: Sage Publication, 1984).
  14. Muslim, A, Metodologi Pengembangan Masyarakat, (Yogyakarta: Teras, 2009).
  15. Nasution, H, Islam Rasional, Gagasan dan Pemikiran. Cet. IV, (Bandung: Mizan, 1996).
  16. Pedler, M., Burgoyne, J.G dan Boydell, T,The Learning Company: a Strategy for Sustainable Development, (UK: Mc Graw Hill, 1997).
  17. Pertiwi, R.R, Manajemen Dakwah Berbasis Masjid. Jurnal MD Vol. 1. No. 1,2008
  18. Pulungan, J. Suyuti dalam Nina M. Armando et al. , Ensiklopedi Islam. Jilid IV, (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1995).
  19. Senge, P.M, The Fifth Discipline: The Art and Practice of The Learning Organization,(New York: Doubleday, 1991).
  20. Slamet, Y, Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi, (Surakarta: UNS Press, 1994).
  21. Sukidjo,Model Evaluasi Program Pengentasan Kemiskinan Pada PNPM Mandiri Perkotaan, Disertasi, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2011).
  22. Sulistiyani, A.T, Kemitraan dan Model-model Pemberdayaan, (Yogyakarta: Gava Media, 2004).
  23. Tasmara, T, Membudayakan Etos Kerja Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002).
  24. Tjokrowinoto, M, Pembangunan Dilema dan Tantangan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002).
  25. Wrihatnolo, R.R. dan Dwidjowijoto, R.N,Manajemen Pemberdayaan: Sebuah Pengantar dan Panduan untuk Pemberdayaan Masyaraka, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2007).

Open Access Copyright (c) 2016 Jurnal Ilmu Dakwah

View My Stats

 

Indexed by


      

Jurnal Ilmu Dakwah
Published by Faculty of Da'wa and Communication UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +622214085031
https://fakdakom.walisongo.ac.id/
Email: ilmudakwah@walisongo.ac.id

ISSN: 1693-8054 (print)
ISSN: 2581-236X (online)
DOI : 10.21580/jid


This work is licensed under CC Atribution - Non Comercial - ShareAlike 4.0.

 
apps