PEMBERDAYAAN PESANTREN UNTUK PENANGGULANGAN ABRASI DI PANTAI DEMAK DAN JEPARA

Abdul Choliq*  -  UIN Walisongo, Indonesia
Awaludin Pimay  -  UIN Walisongo, Indonesia
Ahmad Anas  -  UIN Walisongo, Indonesia

(*) Corresponding Author
karya pengabdian ini difokuskan untuk menanggulangi bencana abrasi pantai melalui pemberdayaan pesantren. Pelibatan komunitas pesantren dalam pengelolaan pesisir akan meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam pelestarian pesisir melalui pendekatan keagamaan. Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai fungsi ganda, sebagai lembaga pendilikan yang mampu mengembangkan pengetahuan dan penalaran, keterampilan dan kepribadian kelompok usia muda dan merupakan sumber referensi tata-nilai Islami bagi masyarakat sekitar, sekaligus sebagai lembaga sosial di pedesaan yang memiliki peran sosial dan mampu menggerakkan swadaya dan swakarsa masyarakat, mampu melakukan perbaikan lingkungan hidup dari segi rohaniah mau pun jasmaniah.Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian dosen ini, ada beberapa hal yang dapat penulis simpulkan yaitu: pertama, bencana abrasi yang terjadi di pantai Jepara dan Demak sudah masuk dalam tahap yang memprihatinkan; kedua, Penanganan bencana abrasi memerlukan kerjasama dari semua elemen masyarakat, baik pemerintah, pihak swasta, dan warga masyarakat; ketiga, warga masyarakat yang tinggal di sekitar pantai yang terkena abrasi perlu dibekali dengan tata cara penangan bencana; keempat, pondok pesantren memiliki peran strategis dalam penanggulangan bencana. Sistem pembelajaran yang integral dan holistic menjadi dasar pesantren untuk melestarikan lingkungan.

Keywords: pesantren, abrasi, lingkungan hidup, dan pemberdayaan

  1. Ahyudin, Peran “Masyarakat dalam Penanganan Bencana”, Makalah Disampaikan pada Focus Group Discussion Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) tgl 17 Maret 2005 di Hotel Bidakara Jakarta
  2. Anonim, 2008. Makalah Tentang Abrasi. Emperordeva’s Weblog, Jakarta.
  3. Anonim, Atasi Abrasi Butuh 100 M Untuk Pemecah Ombak di Pantai Kedungmutih – Berahan Wetan, http://kedungmutihdemak.blogspot.com
  4. Arief, Arifin. 2003. Hutan Mangroove Fungsi & Manfaatnya. Yogyakarta: Kanisius.
  5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Propinsi Jawa Barat dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor, 2000, Atlas Wilayah Pesisir Jawa Barat Bagian Utara, tidak diterbitkan.
  6. Budiono.K, Hardjawidjaksan dkk. 1987, Laporan Penyelidikan Geologi dan Geofisika Marin Daerah Perairan Indramayu dan Sekitarnya, Laporan hasil penelitian Pusat Pengembangan Geologi Kelautan Bandung, tidak diterbitkan.
  7. Camay, Ratih. 2009. Pengertian Abrasi dan Proses Pantai.
  8. Darlan. Y, Kamiludin dkk. 2002. Kajian Penanggulangan Proses Erosi Pantai Tirtamaya Dan Sekitarnya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Laporan hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Bandung. tidak diterbitkan.
  9. Dilisti, 2011. Tingkat Kesadaran Masyarakat Dalam Pelestarian Lingkungan Wilayah Pesisir. Facebook.com/notes/ komunitas-Peduli Lingkungan, Bengkulu.
  10. Hutabarat, Sahala, 2011. Abrasi Pantai Ancam Daratan. Indomaritime institute.org, Jakarta.
  11. Kalay, Degen Erasmus. 2008. Perubahan Garis Pantai di Sepanjang Pesisir PantaiIndramayu. Tesis, Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor
  12. Kementerian Pekerjaan Umum. 2013 Pedoman Teknis Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK), Dirjen Cipta Karya, Jakarta.
  13. Manumono, Danang. 2008. Perubahan Perilaku Masyarakat Kawasan Pesisir Akibat Penurunan Pendapatan Sebagai Dampak Abrasi dan Rob di Kabupaten Demak, Seminar Nasional, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Departemen Pertanian.
  14. Manumonor, Danang, Dampak Abrasi dan Rob Terhadap Perilaku Masyarakat Kawasan Pesisir di Kabupaten Demak.
  15. Mu’in, Fatkhul, 2014. Pantai Bulak Baru Tergerus Abrasi , Jalan dan PantaiKianDekat. http://famuin.blogspot.com
  16. Mu’in, Fatkhul, Abrasi Pantai Jepara Semakin Tambak Tasliman Amblas 100 Meter, http://for-mass.blogspot.com
  17. Nasrullah, Ulin, Ratusan Hektare Tambak Tenggelam
  18. Nugroho, Kharisma dan Yon, Kwan Men. 2011. Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas di Indonesia: Gerakan, Pelembagaan, dan Keberlanjutan. Laporan Penelitian, Tidak diterbitkan.
  19. Purniawan, Arif , Abrasi Di Pesisir Utara Jateng Belum Teratasi,
  20. Ricky, Shuhendry, 2004. Abrasi Pantai di Wilayah Pesisir Kota Bengkulu: Analisis Faktor Penyebab dan Konsep Penanggulangannya. Eprints.undip.ac.id/11970, Semarang.
  21. Supriatna, Nana dkk. 2006. IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah). Jakarta: Grafindo
  22. Yayasan IDEP, 2007. Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat. Yayasan IDEP. Bali.

Open Access Copyright (c) 2016 Abdul Choliq, Awaludin Pimay, Ahmad Anas

Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan
Institute for Research and Community Services (LP2M)
UIN Walisongo, Semarang, Indonesia
Jl. Walisongo No 3-5 Semarang 50185
Central Java, Indonesia
Website: https://lp2m.walisongo.ac.id/
Email: dimas@walisongo.ac.id

ISSN: 1411-9188 (Print)
ISSN: 2502-9428 (Online)

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Get a feed by atom here, RRS2 here and OAI Links here

apps