Rekontruksi Penguatan Pesantren dalam Pengembangan Civil Society di Era Globalisasi

Authors

  • Abdul Ghofur UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

DOI:

https://doi.org/10.21580/dms.2016.161.892

Keywords:

Rekontruksi, penguatan, Pesantren, civil society, globalisasi.

Abstract

The role of pesantren in the development of civil society in this era of globalization needs to be re-examined. Along with the various challenges in this era, certain steps required to reconstruct the strengthening of the role of pesantren. Pesantren which has been able to play a role of educating the students should be developed with greater emphasis on strengthening civil society more comprehensively. Based on data and analysis, the authors conclude that: First, schools in addition to religious education institutions, also has the potential for the development of civil society in public education by taking various measures. Second, the schools in conducting educational development of civil society in the community can take two ways: (1) perform variety useful and beneficial activities to the surrounding community (2) to make educational planning directed at the ability and skills of the students respond to the needs and demands communities of origin. Third, the main role of schools in developing Islamic religious education should continue to be empowered and developed primarily related to entrepreneurship and independence, as well as efforts to integrate the religious knowledge and development of civilization in this era of globalization.

 

Peran pesantren dalam pengembangan civil society di era globalisasi ini perlu untuk dikaji ulang. Seiring dengan adanya berbagai tantangan di era ini, langkah-langkah tertentu diperlukan untuk merekontruksi penguatan peran pesantren ini. Pesantren yang selama ini mampu berperan mendidik para santri hendaknya dikembangkan dengan lebih menekankan pada penguatan civil society secara lebih komprehensif. Berdasarkan  data dan analisis,  penulis menyimpulkan bahwa: Pertama, pesantren di samping sebagai lembaga pendidikan agama, juga memiliki potensi untuk melakukan pengembangan pendidikan civil society di masyarakat dengan melakukan berbagai upaya. Kedua, pesantren dalam melakukan pengembangan pendidikan civil society di masyarakat dapat menempuh dua cara: (1) melakukan berbagai akvititas yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya (2) dengan membuat perencanaan pendidikan yang diarahkan pada kemampuan dan ketrampilan para santri dalam merespon kebutuhan dan tuntutan masyarakat asalnya. Ketiga, peran utama pesantren dalam melakukan pengembangan pendidikan agama Islam hendaknya terus diberdayakan dan dikembangkan terutama terkait enterpreneurship dan kemandirian, serta upaya memadukan antara pengetahuan agama dan kemajuan zaman di era globalisasi ini.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdurrahman Wahid, 2001, Menggerakkan Tradisi: Esa-esai Pesantren, Yogyakarta: LkiS

Ahmad Suaedy (Ed.) , 2000, Pergulatan Pesantren dan Demokratisasi, Yogyakarta: LKIS.

Ali Maschan, Drs. H. M.Si, 1999, Kiai dan Politik dalam Wacana Civil Society, Surabaya: Lepkiss

Azyumardi Azra, Prof. Dr. M.A, 1999, Menuju Masyarakat Madani: Gagasan, Fakta dan Tantangan, Bandung: Rosdakarya

Hikam, Muhammad AS, 2000, Islam, demokratisasi, dan pemberdayaan civil society. Erlangga

Ismail SM dan Abdul Mukti (Ed) , 2000, Pendidikan Islam, Demokratisasi dan Masyarakat Madani, Yogyakarta: Pusaka Pelajar.

Steenbrink, Karel A., 1986, Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam dalam kurun Modern, Jakarta: LP3ES

Kompas, Jum’at, 8 Juni 2001

M. Dawam Rahardjo (ed) , 1988, Pesantren dan Pembaharuan, Jakarta: LP3ES

Ma’mun Murod Al-Brebesy, 1999, Menyingkap Pemikiran Politik Gus Dur dan Amien Rais tentang Negara, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Martin Van Bruinessen, 1999, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di Indonesia, Bandung: Mizan

Marzuki Wahid dkk, 1995, Dinamika NU, Perjalanan Sosial dari Cipasung ke Kediri (1994-1999), Jakarta: Kompas-Lakpesdam

Muchsin, M. Bashori dan Yuli Andi Gani dan M. Irfan Islamy, Upaya Pondok Pesantren Dalam Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan, Wacana, Vol. 12 No. 2 April 2009

Hikam, Muhammad AS, 1999, Demokrasi dan Civil Society, Jakarta: LP3ES

Nur Baladina, Membangun Konsep Enterpreneurhip Islam, Ulul Albab; Jurnal Studi Islam, vol. 13, No. 2 Juli-Desember 2012

Pohl, Florian. "Islamic education and civil society: Reflections on the pesantren tradition in contemporary Indonesia." Comparative Education Review Vol. 50, No. 3 tahun 2006.

Sahal Mahfudh, KH. , 1994, Nuansa Fiqh Sosial, Yogyakarta: LkiS

Said, Nur. "Spiritual enterprenership warisan sunan kudus: modal budaya pengembangan ekonomi syari’ah dalam masyarakat pesisir." Equilibrium Vol.2, No. 2 tahun 2016

Umar, Dr, H, M.A, 2015, Dinamika Sistem Pendidikan Islam dan Modernisasi Pesantren, Semarang: Fatawa Publishing

Zamakhsyari Dhofier, 1994, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: LP3ES

Ziemek, , 1996, Pesantren dalam Perubahan Sosial, terj. Butche B. Soendjojo, ed. Siregar, Jakarta: P3M

Zubaedi, Dr. M.Ag, M.Pd, 2007, Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pesantren; Kontribusi Fiqh Sosial Kiai sahal Mahfudh dalam Perubahan Nilai-nilai Pesantren, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Downloads

Published

2016-07-18

Issue

Section

Articles