NETIZEN JURNALISME DAN TANTANGAN DAKWAH DI MEDIA BARU

Mokhamad Abdul Aziz*  -  Walisongo Islamic University

(*) Corresponding Author

Perubahan media lama ke media baru diikuti dengan budaya baru masyarakat informasi. Mereka menyerbu internet dengan berbagai kompleksitasnya. Hal ini telah menguatkan budaya jurnalisme warga yang telah muncul beberapa tahun sebelumnya. Era kini bisa disebut sebagai era netizen journalism, yang harapannya dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Namun, saat ini tidak bisa dielakkan, dampak negatif internet begitu nyata, terbukti dengan banyaknya pelanggaran dan penyalahgunaannya. Ketidakpahaman atau keterbatasan pengetahuan netizen mengenai etika dan prinsip yang harus digunakan dalam bermedia sosial, maka dampak buruk terhadap penggunanya tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu, diperlukan literasi media yang menyeluruh dan kontestual untuk menjelajah seluruh netizen agar memahami netiket di media baru. Kini netizen telah Social media bahkan harus dimanfaatkan sebagai sarana dakwah. Para ulama perilaku mencari format strategi yang jitu untuk berdakwah di media sosial.

 

Keywords: netizen jounalism, netiket, dakwah media baru

Open Access Copyright (c) 2018 Islamic Communication Journal
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Islamic Communication Journal
Published by the Department of Islamic Communication and Broadcasting
Faculty of Da'wa and Communication UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +62 858-6727-8693 (Admin ICJ)
Website: https://fakdakom.walisongo.ac.id/

ISSN: 2541-5182 (Print)
ISSN: 2615-3580 (Online)


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

 
apps