TONO SAKSONO DALAM PENENTUAN AKHIR MEGA MERAH DI PANTAI TRISIK, KULON PROGO
DOI:
https://doi.org/10.21580/jish.v9i1.22041Keywords:
Syafaq, Waktu Isya, Astrofotografi, Tono Saksono, Mega MerahAbstract
Hilangnya mega merah umumnya digunakan sebagai acuan penentuan awal waktu Isya kerap menimbulkan kontroversi pendapat yang berbeda oleh para ahli. Perbedaan ini yang mendasari penggunaan metode blink comparator dalam teknik analisa citra astrofotografi. Penelitian ini menggunakan teori sudut pandang dari tokoh ahli falak, Tono Saksono. Sebagai parameter perhitungan, penelitian ini menggunakan perspektif Kementrian Agama RI sebagai parameter validasinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana observasi lapangan (field research) dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian ini. Data primer berasal dari hasil akusisi data di lapangan yang dilakukan di Pantai Trisik, Kulon Progo. Data sekunder diunduh dari online data; weather spark dan light pollution map. Senja atau syafaq belum hilang secara sempurna atau bahkan hilang lebih cepat sebelum ketinggian Matahari mencapai -18°. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor alam yaitu cuaca, kondisi awan dan hujan serta factor dari lingkungan sekitar seperti polusi cahaya. Dari perspektif Kementerian Agama RI dalam situs website Bimas Islam, awal waktu salat di Pantai Trisik dinilai tidak sesuai. Ditinjau dari situs peta kecerlangan langit (light pollution maps) daerah ini memiliki indeks skala bortle level 3 dinilai ideal untuk dilakukan pengamatan syafaq al-ahmar. Dalam penelitian ini secara garis besar dapat diambil kesimpulan bahwa kriteria Tono Saksono tidak sesuai dalam penentuan waktu akhir mega merah di Pantai Trisik, Kulon Progo, dan kriteria Kementerian Agama RI lebih sesuai untuk lokasi tersebut.
Downloads
References
Butar-Butar, Arwin Juli Rakhmadi, MA. Fajar dan Syafak: Dalam Kesarjanaan Astronom Muslim dan Ulama Nusantara. Yogyakarta: LKIS. 2018.
Hidayat ,Faiz. “Penentuan Awal Waktu Isya Kementerian Agama RI Menggunakan Astrofotografi: Studi Kasus Di Pantai Tegalsambi, Kabupaten Jepara”. Skripsi. Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Walisongo. Semarang. 2020.
Ismail. Dinamika Jadwal Waktu Salat di Indonesia: Analisis Peran dan Wewenang Kementerian Agama. Yogyakarta: CV. Bildung Nusantara. 2022.
Mabruroh, Batas Waktu Sholat Isya Berdasarkan Hadits Nabi SAW, https://www.republika.co.id/, 9 Februari 2024 diakses pada 12.30 WIB.
Mahfudz. “Uji akurasi Awal Waktu Subuh Kementrian Agama RI Menggunakan Astrofotografi di Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur”. Skripsi. Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Walisongo. Semarang. 2020.
Qusthalaani, Imam. “Kajian Fajar dan syafaq perspektif fikih dan astronomi, Mahkamah”, vol. 3, no.1. 2018.
Rojak, Encep Andul. “Koreksi Ketinggian Tempat Teradap Fikih Waktu Salat: Analisis Jadwal Waktu Salat Kota Bandung”. Jurnal Al-Ahkam. vol. 27. no. 2. 2017.
Sabda, Abu. Ilmu Falak: Rumusan Syar’i dan Astronomi. Waktu Shalat dan Arah Kiblat 1. Bandung: Persis Pers. 2019.
Safrida ,Lidya. Machzumi. “Analisis Astronomical Twilight sebagai Tanda Penentuan Awal Waktu Salat Isya”, ASTROISLAMICA: Journal of Islamic Astronomy, Vol. 1, No. 1, 2022.
Saksono, Tono. Evaluasi Awal Waktu Subuh dan Isya. Jakarta: UHAMKA Press Bekerjasama LPP AIKA UHAMKA. 2017.
Septianto, Arif. “Teknik Astrophotografi Dalam Penentuan Pola Akhir Senja (Hilangnya Mega Merah) Sebagai Awal Masuknya Waktu Isya Dengan Image Processing”, Jurnal Kumparan Fisika , vol. 4, no. 2, 2021.
Setyanto, Hendro, “Perubahan Warna Fajroni dan Awal Fajar Sejati”, https://kabarlangit.com/, 21 Desember 2023 diakses pada 07.37 WIB.
Utami, Aprelia Chandra Wahyu, “Studi Komparasi Qaul Jadid Imam Syafi’i dan Tono Saksono Tentang Penentuan Awal Waktu Isya” Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Surabaya. 2021.