Kontekstualisasi Pendidikan Kritis Berbasis Pemikiran Ali Syari’ati di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.21580/jish.11.2824Keywords:
critical education, Ali Shari'ati, independent, social awareness, human ego, Islamic education, Indonesia, pendidikan kritis, Ali Syari’ati, independen, kesadaran social, ego manusia, pendidikan Islam,Abstract
This paper aims to find out the contextualization of the critical ideology of Ali Syari'ati in the field of Islamic education. This paper uses a qualitative approach by gathering various literature on Ali Syari'ati's critical thinking, then analyzing it in the context of national education in Indonesia. The results of the study show that: first, education must be able to free humans from all forms of colonialism. second: the aim of critical education is to create an independent person and become a social prophet (rushan fekr) whose duty is to bring the people towards the desired ideals together, namely social welfare, free from acts of tyranny and misery of the people. third: making enlightened students that they are able to get out of four social prisons which include nature, history, society and human ego. In the context of Islamic education in Indonesia it can be realized by shaping students to be highly critical, independent and socially conscious individuals.
Keywords: critical education; Ali Shari'ati; independent; social awareness; human ego; Islamic education; Indonesia;
Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui kontekstualisasi ideologi kritis Ali Syari’ati dibidang pendidikan Islam. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan berbagai literatur mengenai pemikiran kritis Ali Syari’ati, kemudian dianalisis dalam konteks pendidikan Nasional di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, Pendidikan harus dapat membebaskan manusia dari semua bentuk penjajahan. kedua: tujuan pendidikan kritis adalah untuk mewujudkan pribadi yang merdeka dan menjadi nabi sosial (rushan fekr) yang bertugas untuk membawa umat menuju cita-cita yang diinginkan bersama, yaitu kesejahteraan sosial, terbebas dari tindak kezaliman dan kesengsaraan umat. ketiga: menjadikan siswa yang tercerahkan yaitu mereka mampu keluar dari empat penjara sosial yang meliputi sifat dasar, sejarah, masyarakat, dan ego manusia. Dalam konteks pendidikan Islam di Indoenesia bisa diwujudkan dengan membentuk anak didik menjadi pribadi yang kritis, independen dan berkesadaran sosial yang tinggi.
Kata Kunci: pendidikan kritis; Ali Syari’ati; independen; kesadaran social; ego manusia; pendidikan Islam; IndonesiaDownloads
References
Bagir, Haidar. Belajar Hidup dari Rumi (Jakarta: Penerbit Mizan, 2015),. Bandung: Mizan, 2015.
Dewi, Ernita. “Pemikiran Filosofi Ali Syari’ati.” Jurnal Substantia 14, no. 2 (2012): 233.
“ENDIDIKAN KRITIS DAN REFORMASI PENDIDIKAN NASIONAL | Kartono | KHAZANAH PENDIDIKAN.” Diakses 7 Februari 2019. http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/khazanah/article/view/641/633.
Fadli, Failasafus, dan Nanang Hasan Susanto. “MODEL PENDIDIKAN ISLAM KREATIF WALISONGO, MELALUI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN YANG MENYENANGKAN.” JURNAL PENELITIAN 11, no. 1 (2 Februari 2017): 25–54. https://doi.org/10.21043/jupe.v11i1.2169.
Habermas, Jurgen. , The Theory of Communicative Action. Lifeworld and System: A Critique of Functionalist Reason. Vol. 2. Boston: Beacon Press, 1987.
Mashadi. “Pemikiran dan Perjuangan Ali Syari’ati.” Jurnal Al-Ulum 11, no. 1 (2011).
Mu’ammar, M., Arfan. Gagasan Pendidikan Ivan Ilich, , Volume 3, Nomor 2, Sya’ban 1428 H, t.t.
Musyaddad, Kholid. “, Problematika Pendidikan di Indonesia.” Edu-Bio 4 (t.t.): 2013.
Nugroho, Anjar. “PENGARUH PEMIKIRAN ISLAM REVOLUSIONER ALI SYARI’ATI TERHADAP REVOLUSI IRAN.” Profetika: Jurnal Studi Islam 15, no. 02 (8 Juni 2016): 190-207–207. https://doi.org/10.23917/profetika.v15i02.1998.
Ramadhan, M. “TEOLOGI KEMANUSIAAN STUDI ATAS PEMIKIRAN ALI SYARIATI.” Jurnal THEOLOGIA 22, no. 2 (2011). https://doi.org/10.21580/teo.2011.22.2.609.
Ridwan,(Ed.), M. Deden. Melawan Hegemoni Barat: Ali Syari’ati dalam Sorotan Cendekiawan. Jakarta, 1999.
Ritzer, George, dan Douglas J. Goodman. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana, 2007.
Sabara, Sabara. “Pemikiran Teologi Pembebasan Ali Syari’ati” 20, no. 2 (27 Maret 2017): 212–33.
Saptohutomo, Aryo Putranto. “Ali Syari’ati, Akhir Tragis Sang Pemikir, diakses,” 12 2017. https://m.merdeka/dunia/ali-syariati- akhir-tragis-sang-pemikir.html,.
Sardy (ed.), Martin. , Pendidikan Manusia (Bandung: Alumni, 1985. Bandung: Alumni, 1985.
Subkhan, Edi. Pendidikan Kritis: Kritik atas Praksis Neoliberalisasi dan Standardisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2016.
Suhaimi, El. Pemerintahan Islam Menurut Ali Syari’ati. Disertasi. medan: (IAIN Sumatera Utara: Medan, 2012.
Sutono, Agus. “MENEGUHKAN PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT PENDIDIKAN NASIONAL.” CIVIS 5, no. 1/Januari (2015). http://journal.upgris.ac.id/index.php/civis/article/view/628.
Waseso, Hendri Purbo. “PENDIDIKAN KRITIS DAN REKONSTRUKSI KURIKULUM MADRASAH.” Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam Dan Sosial 3, no. 2 (28 Desember 2016): 111–20. https://doi.org/10.21580/wa.v3i2.1147.
Za, Tabrani. “ISU-ISU KRITIS DALAM PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF PEDAGOGIK KRITIS.” Jurnal Ilmiah Islam Futura 13, no. 2 (1 Februari 2014): 250–70. https://doi.org/10.22373/jiif.v13i2.75.
Zulfatmi, Zulfatmi. “REFORMASI SEKOLAH (STUDI KRITIS TERHADAP PEMIKIRAN IVAN ILLICH).” JURNAL ILMIAH DIDAKTIKA: Media Ilmiah Pendidikan Dan Pengajaran 14, no. 1 (1 Agustus 2013). https://doi.org/10.22373/jid.v14i1.498.