Demokrasi dan Media Sosial: Konstelasi Politik dalam Kreasi Meme

Akhriyadi Sofian*  -  Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

Nowdays digital media especially social media (socmed) has a significant role to disseminate message and information. Socmed with each plattform becomes an effective communication channel through text, video, or picture. And meme is one of the unique communication media in socmed. Creating a meme needs photo or picture which is added short sentence or phrase as a caption to bold the meaning. Multiplication meme in socmed is a must, either duplication or reduplication, therefore very riskful to manipulate information (hoax). Central Java Province have held regional election, and many creation of memes were used by both candidate supporters massively as media campaign to win the election. Many hoax are found in socmed during the election, and also negative and black campaign for sure. This article based on a qualitative research about the meme’s phenomenon of regional election of Central Java Province which was observed in socmed. While discourse theory is used to analyze datas, then we will understand that meme is a visualization of message that has contestation of idea which is argued in virtual space.

 

Sekarang ini media digital khususnya media sosial (medsos) mempunyai peran yang sangat signifikan dalam mendiseminasikan pesan dan informasi. Medsos dengan berbagai platformnya menjadi sebuah saluran komunikasi yang efektif baik itu berupa teks, video, ataupun gambar. Dan meme merupakan salah satu keunikan media komunikasi di medsos. Kreasi meme memerlukan foto ataupun gambar dengan tambahan kalimat pendek atau frasa untuk mempertegas makna. Multiplikasi meme di medsos merupakan suatu keniscayaan, baik berupa duplikasi ataupun reduplikasi, karenanya sangat beresiko untuk memanipulasi informasi (hoax). Pemanfaatan meme secara masif untuk kepentingan politik terlihat pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jawa Tengah. Kedua kubu kandidat secara masif memanfaatkan meme sebagai media kampanye untuk memenangkan Pilkada. Berbagai hoax tersebar dalam bentuk meme di medsos selama pergelaran Pilkada: baik itu berupa kampanye negatif maupun kampanye hitam. Artikel ini berbasis pada riset kualitatif mengenai fenomena meme di medsos selama Pilkada Jateng. Teori wacana dipakai oleh peneliti untuk menganalisis data sehingga difahami bahwa meme merupakan visualisasi pesan yang didalamnya mengandung ide yang dikontestasikan di medsos.

Keywords: meme; medsos; hoax; Pilkada; media kampanye

  1. Andriadi, Fayakhun. 2017. Partisipasi Politik Virtual Demokrasi Netizen di Indonesia. Jakarta: RM Books
  2. Ardha, Berliani. 2014. Social Media Sebagai Media Kampanye Partai Politik 2014 di Indonesia. Jurnal Visi Komunikasi, Vol. 13, No. 01.
  3. Burton, Graeme. 2012. Media dan Budaya Populer. Yogyakarta: Jalasutra.
  4. Carah, Nicholas & Eric Louw. 2015. Media & Society Production, Content & Participation. London: Sage Publication
  5. Ida, Rahmah. 2014. Metode Penelitian Studi Media dan Kajian Budaya. Jakarta: Kencana
  6. Jati, Wasisto Raharjo. 2016. Cyberspace, Internet, dan Ruang Publik Baru: Aktivisme Online Politik Kelas Menengah Indonesia. Yogyakarta: Jurnal Pemikiran Sosiologi Vol. 3 No. 1.
  7. Krekovic, Slavomir. 2003. New Media Culture: Internet as a Tool of Cultural Transformation in Central and Eastern Europe. Vienna: IWM Junior Visiting Fellows Conference, Vol. 14.
  8. Shifman, Limor. 2013. Memes in a Digital World: Reconciling with a Conceptual Troublemaker. Journal of Computer-Mediated Communication 18, page: 362-377.
  9. _____________. 2014. The Cultural Logic of Photo-Based Meme Genres. United Kingdom: . Journal of Visual Culture Sage Publication.
  10. Sugihartati, Rahma. 2014. Perkembangan Masyarakat Informasi & Teori Sosial Kontemporer. Jakarta: Kencana
  11. Tapsell, Ross. 2018. Kuasa Media di Indonesia Kaum Oligarkhi, Warga, dan Revolusi Digital. Jakarta: Marjin Kiri.
  12. Sumber:https://chirpstory.com/li/378948
  13. Sumber:https://twitter.com/68332ece2ec54e7/status/941835101343645696
  14. https://kampusnesia.com/2018/03/15/tim-pemenangan-ganjar-taj-yasin-akan-optimalkan-medsos/
  15. http://redaksiindonesia.com/read/demi-pilkada-gus-mus-pun-diseret-seret.html
  16. https://www.gatra.com/rubrik/nasional/312735-ini-pesan-buya-syafii-buat-ganjar-pranowo
  17. https://pilkada.tempo.co/read/1056505/pasangan-calon-hanya-boleh-punya-5-akun-medsos-di-pilkada-2018
  18. https://www.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/18/01/08/p281hh409-bawaslu-tegaskan-akan-proses-hukum-pelaku-kampanye-hitam
  19. https://www.msn.com/id-id/news/other/membaca-kekuatan-pdip-via-media-sosial-di-3-pilkada-wilayah-jawa/ar-BBIWgu0
  20. https://kumparan.com/@kumparannews/ganjar-mengaku-pernah-kembalikan-goodie-bag
  21. https://kumparan.com/@kumparannews/ganjar-kasus-e-ktp-pasti-digoreng-di-pilgub-jateng
  22. https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3922036/ganjar-tantang-pesaingnya-adu-program-bukan-adu-fitnah
  23. https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3921941/relawan-ganjar-laporkan-4-situs-penyebar-hoax
  24. https://duta.co/wp-content/uploads/2018/04/IMG-20180419-WA0048-696x385.x24517.jpg,
  25. http://www.rmoljateng.com/read/2018/04/18/3023/Beredar-Spanduk-Tegakkan-Khilafah-Bersama-Sudirman-Ida,-PKS:-Itu-Fitnah!-
  26. https://zonamedia.co/opini/media-baru-dalam-ranah-politik-kontemporer-indonesia/

Open Access Copyright (c) 2020 JPW (Jurnal Politik Walisongo)
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
 
 
JPW (Jurnal Politik Walisongo)
Published by Department of Political Science
Faculty of Social and Political Science
Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus III UIN Walisongo Semarang 
https://fisip.walisongo.ac.id/
Email: jpw@walisongo.ac.id

 
ISSN: 2503-3190 (p)
ISSN: 2503-3204 (e)
DOI: 10.21580/jpw

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
 
View My Stats
Flag Counter
apps