Giliran Tradition as a Social Practice of Religious Plurality in Kalisat Community, Temanggung, Central Java

Fina Nayla Farha*  -  Department of Sociology and Anthropology, Faculty of Social Sciences and Political Sciences, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia
Kuncoro Bayu Prasetyo  -  Department of Sociology and Anthropology, Faculty of Social Sciences and Political Sciences, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

The community at Kalisat Hamlet is religiously plural, with the adherents of Buddhism, Islam, Protestantism, Catholicism, and Sapta Dharma living side by side. A social-religious practice called the Giliran tradition has emerged from this plurality—a religious gathering held regularly and simultaneously by all religious groups in Kalisat Hamlet on Saturday nights. This study aims to explain the religious plurality in Kalisat Hamlet, analyze the relationship between the Giliran tradition and the habitus of plurality using Bourdieu’s social practice theory, and analyze the impact of the Giliran tradition on the social order in Kalisat Hamlet. This study uses a descriptive qualitative method with data collected from interviews and field observations. The results show that the plurality in Kalisat Hamlet has produced the Giliran tradition called Paritanan for Buddhists, Yasinan for Muslims, Bestonan for Christians, and Sujudan for Sapta Dharma. The Giliran tradition has also established three basic values—harmony, tolerance, and integration—embedded in the social life of the Kalisat Hamlet community. The values lay a foundation for creating a social order in the Kalisat Hamlet community, which is diverse yet harmonious.

Keywords: giliran tradition; habitus; religious plurality; social practice

  1. Adi, Depict Pristine, and Ade Fitri Amalia. 2022. “Toleransi Beragama dalam Praktek Sosial Masyarakat (Studi Kasus Hubungan Mayoritas dan Minoritas Agama di Desa Sukoreno Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember).” Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities 3(1):52–60. doi: 10.22515/isnad.v3i1.5273.
  2. Ahda, M. Naufal Firosa, and Yusuf Ratu Agung. 2022. “Praktik Meditasi pada Penghayat Kepercayaan Sapta Darma.” Societas Dei: Jurnal Agama dan Masyarakat 9(2):209–34. doi: 10.33550/sd.v9i2.328.
  3. Arifin, Bustanul. 2016. “Implikasi Prinsip Tasamuh (Toleransi) dalam Interaksi Antar Umat Beragama.” Fikri: Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya 1(2):391–420. doi: 10.25217/jf.v1i2.20.
  4. Arifinsyah, Arifinsyah, Husna Sari Siregar, and Rahmad Syahputra Nasution. 2021. “Resolusi Konflik Rumah Ibadah (Studi Kasus atas Kerusakan Masjid Al Amin).” Studia Sosia Religia 4(1):64–73. doi: 10.51900/ssr.v4i1.9554.
  5. Azisi, Ali Mursyid. 2020. “Peran Agama dalam Memelihara Kesehatan Jiwa dan sebagai Kontrol Sosial Masyarakat.” Al-Qalb: Jurnal Psikologi Islam 11(2):55–75. doi: 10.15548/alqalb.v11i2.1683.
  6. Bourdieu, Pierre. 2010. Arena Produksi Kultural: Sebuah Kajian Sosiologis Budaya. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
  7. Djuniasih, Elisabeth, and Aceng Kosasih. 2019. “Penerapan Karakter Toleransi Beragama pada Masyarakat Cigugur yang Pluralisme.” Jurnal Pendidikan Karakter 10(1):1–11. doi: 10.21831/jpk.v0i1.22987.
  8. Dowd, Robert A. 2016. “Religious Diversity and Religious Tolerance.” Journal of Conflict Resolution 60(4):617–44. doi: 10.1177/0022002714550085.
  9. Falina, Maria. 2021. “Religious Diversity and Equality in Interwar Yugoslavia.” Studies in Religion/Sciences Religieuses 50(4):539–59. doi: 10.1177/0008429820978967.
  10. Fitriana, Ayu. 2021. “Pluralisme Beragama dalam Bingkai Kebhinekaan.” Proceedings Seminar Nasional IAHN-TP Palangka Raya 2:93–101. doi: 10.33363/sn.v0i2.71.
  11. Fitriani, Shofiah. 2020. “Keberagaman dan Toleransi Antar Umat Beragama.” Analisis: Jurnal Studi Keislaman 20(2):179–92. doi: 10.24042/ajsk.v20i2.5489.
  12. Gea, Ondrasi, Hanna Dewi Aritonang, and Senida Harefa. 2022. “Peran Pemimpin Agama Berbasis Wawasan Pluralisme dalam Merawat Toleransi Beragama di Indonesia.” Jurnal Teologi Cultivation 6(2):47–63. doi: 10.46965/jtc.v6i2.1599.
  13. Ghazali, Adeng Muchtar. 2016. “Toleransi Beragama dan Kerukunan dalam Perspektif Islam.” Religious: Jurnal Studi Agama-Agama dan Lintas Budaya 1(1):25–40. doi: 10.15575/rjsalb.v1i1.1360.
  14. Guo, Siying, and Christi Metcalfe. 2019. “Religion as a Social Control: A Longitudinal Study of Religious Involvement and Substance Use.” Crime & Delinquency 65(8):1149–81. doi: 10.1177/0011128718787510.
  15. Gusnanda, Gusnanda, and Nuraini Nuraini. 2020. “Menimbang Urgensi Ukhuwah Wathaniyah dalam Kasus Intoleransi Beragama di Indonesia.” Jurnal Fuaduna: Jurnal Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan 4(1):1–14. doi: 10.30983/fuaduna.v4i1.3237.
  16. Hak, Imamul, and Ibrahim. 2023. “Tradisi Riolo sebagai Resiliensi Komunitas: Praktik Sosial Masyarakat Adat pada Masa Pandemi Covid-19 di Dataran Tinggi, Gowa.” Vox Populi 5(2):266–85. doi: 10.24252/vp.v5i2.34886.
  17. Hartani, Mallia, and Soni Akhmad Nulhaqim. 2020. “Analisis Konflik Antar Umat Beragama di Aceh Singkil.” Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik 2(2):93–99. doi: 10.24198/jkrk.v2i2.28154.
  18. Hoffmann, John P. 2015. “Religion: Morality and Social Control.” pp. 333–37 in International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences. Vol. 19. Elsevier.
  19. Humas Prov. Jateng. 2019. “Dari Kaloran, Ganjar Ingin Wujudkan Indonesia yang Toleran.” Retrieved (https://jatengprov.go.id/publik/dari-kaloran-ganjar-ingin-wujudkan-indonesia-yang-toleran/).
  20. Jenkins, Richard. 2016. Membaca Pikiran Bourdieu. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
  21. Jufri, Muwaffiq. 2020. “Persoalan Hukum Pengakuan Hak-Hak Penganut Aliran Kepercayaan di Bidang Administrasi Kependudukan.” Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional 9(3):461–80. doi: 10.33331/rechtsvinding.v9i3.470.
  22. Karim, Abdul, and Miftakhul Munir. 2017. “Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural.” Al-I’tibar: Jurnal Pendidikan Islam 3(1). doi: 10.30599/jpia.v3i1.197.
  23. Kusuma, Grinata, Hendrian Yonata, and Agus Leo Handoko. 2020. “Peranan Kebudayaan Tionghoa terhadap Perkembangan Agama Buddha (Studi Kasus di Desa Rancaiyuh Kecamatan Panongan Kabupaten Tangerang).” Jurnal Ilmu Agama dan Pendidikan Agama Buddha 2(2):117–30.
  24. Lestari, Julita. 2020. “Pluralisme Agama di Indonesia (Tantangan dan Peluang Bagi Keutuhan Bangsa).” Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial 6(1):1–12. doi: 10.21580/wa.v6i1.4913.
  25. Muamalah, Mahdinatin, Reva Ramadhana Bella Pratiwi, Rizki Meilina Nabila, and Anggun Margaretha Sutomo Putri. 2023. “Tradisi Ogoh-Ogoh untuk Mewujudkan Kerukunan Antarumat Hindu dan Islam.” Journal of Education Research 4(1):276–82. doi: 10.37985/jer.v4i1.120.
  26. Mugiyo, Mugiyo. 2020. “Nyadran Kali dalam Perspektif Buddhisme (Studi Kasus pada Masyarakat Umat Buddha di Desa Kalimanggis, Kaloran, Kabupaten Temanggung).” Sabbhata Yatra: Jurnal Pariwisata dan Budaya 1(1):45–59. doi: 10.53565/sabbhatayatra.v1i1.146.
  27. Muniri, Anma. 2020. “Tradisi Slametan: Yasinan Manifestasi Nilai Sosial-Keagamaan di Trenggalek.” J-PIPS (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial) 6(2):71–81. doi: 10.18860/jpips.v6i2.9050.
  28. Nataniel, Demianus. 2019. “Paulus dalam Konflik Antarumat Beragama: Membaca Konflik di Maluku Utara Berdasarkan Sikap Nasionalisme Paulus.” Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian 4(2):195–210. doi: 10.21460/gema.2019.42.458.
  29. Nugraha, Yogi, and Yudi Firmansyah. 2019. “Karakter Toleransi Beragama dalam Sudut Pandang Generasi Milenial.” Jurnal Moral Kemasyarakatan 4(2):69–76. doi: 10.21067/jmk.v4i2.3856.
  30. Nugrahani, Farida. 2014. Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Surakarta: Deepublish.
  31. Prakoso, Bintang Padu, and Herman Wilianto. 2020. “Penerapan Konsep Kejawen pada Rumah Tradisional Jawa.” Arteks: Jurnal Teknik Arsitektur 5(2):165–72. doi: 10.30822/arteks.v5i2.219.
  32. Pransefi, Megamendung Danang. 2021. “Aliran Kepercayaan dalam Administrasi Kependudukan.” Media Iuris 4(1):19–36. doi: 10.20473/mi.v4i1.24687.
  33. Rahmawati, Anita, and Sugeng Harianto. 2020. “Praktik Sosial Masyarakat Desa Tondowulan dalam Tradisi Mayangi di Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang.” Jurnal Paradigma 9(2).
  34. Ramadhani, Nur Fahmi. 2014. “Kontestasi Kekuasaan dalam Praktik Sosial Keagamaan GP Ansor Jombang sebagai Salah Satu Ormas Islam di Kabupaten Jombang.” [Undergraduate thesis]. Universitas Brawijaya.
  35. Riyadi, Agus. 2018. “Tradisi Keagamaan dan Proses Sosial pada Kaum Muslim Pedesaan.” International Journal Ihya’ ’Ulum Al-Din 20(2):193–216. doi: 10.21580/ihya.20.2.4046.
  36. Rohman, M. Abdul. 2019. “Potret Kerukunan di Kalimanggis Upaya Rawat Keindonesiaan.” SuaraMerdeka.Com. Retrieved (https://www.suaramerdeka.com/jawa-tengah/pr-04104291/potret-kerukunan-di-kalimanggis-upaya-rawat-keindonesiaan).
  37. Rooksby, Emma. 2017. Habitus: A Sense of Place. Vol. 1. edited by J. Hillier. London: Routledge.
  38. Saputri, Ravita Mega, Alil Rinenggo, and Suharno Suharno. 2021. “Eksistensi Tradisi Nyadran sebagai Penguatan Identitas Nasional di tengah Modernisasi.” Civics Education and Social Science Journal (CESSJ) 3(2):99. doi: 10.32585/cessj.v3i2.2080.
  39. Siburian, Ayu Lusoi M., and Waston Malau. 2018. “Tradisi Ritual Bulan Suro pada Masyarakat Jawa di Desa Sambirejo Timur Percut Sei Tuan.” Gondang: Jurnal Seni dan Budaya 2(1):28–35. doi: 10.24114/gondang.v2i1.9764.
  40. Sukamto, Amos. 2015. “Dampak Peristiwa G30S Tahun 1965 terhadap Kekristenan di Jawa, Sumatera Utara dan Timor.” Jurnal Amanat Agung 11(1):85–129.
  41. Sumbulah, Umi. 2015. “Pluralisme dan Kerukunan Umat Beragama Perspektif Elite Agama di Kota Malang.” Analisa: Journal of Social Science and Religion 22(1):1–13.
  42. Suranto, Suranto. 2019. “Manifestasi Kearifan Lokal sebagai Akar Nasionalisme Pancasila pada Dialog Lintas Agama di Kaloran, Temanggung.” Jurnal Pencerahan: Mencerdaskan dan Mencerahkan 11(2):83–98. doi: 10.58762/jupen.v11i2.6.
  43. Suryanda, Sigit, Faradilla Fadlia, and Iqbal Ahmady. 2021. “Degradasi Budaya Akibat Asimilasi pada Masyarakat Melayu Tamiang: Analisis Praktik Sosial Pierre Bourdieu.” Journal of Political Sphere (JPS) 2(1):29–43.
  44. Susanti, Jijah Tri, and Dinna Eka Graha Lestari. 2021. “Tradisi Ruwatan Jawa pada Masyarakat Desa Pulungdowo Malang.” Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial 4(2):94–105. doi: 10.22219/satwika.v4i2.14245.
  45. Susanti, Rina Dewi. 2017. “Tradisi Kenduri dalam Masyarakat Jawa pada Perayaan Hari Raya Galungan di Desa Purwosari Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi (Kajian Teologi Hindu).” Jurnal Penelitian Agama Hindu 1(2):489. doi: 10.25078/jpah.v1i2.286.
  46. Urrozi, Khoirun Nisa. 2019. “Toleransi sebagai Idiologi Beragama (Kajian Fungsional atas Keragaman Agama).” Religi: Jurnal Studi Agama-Agama 15(1):107–22. doi: 10.14421/rejusta.2019.1501-07.
  47. Wijayana, Diah, and Nur Hidayat Sardini. 2019. “Pelanggaran Hak Asasi Manusia Masyarakat Minoritas Jemaat Ahmadiyah (Studi Kasus: Perusakan Masjid Al-Kautsar Jemaat Ahmadiyah di Desa Purworejo Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal Tahun 2016).” Journal of Politic and Government Studies 8(3):91–100.

Open Access Copyright (c) 2023 JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo)
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher:
Sociology Laboratory - Department of Sociology
Faculty of Social and Political Sciences
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Central Java, Indonesia

 

 
apps