Menjanda sebagai Model Resiliensi Perempuan

Hoiril Sabariman*  -  Program Studi Magister ilmu-ilmu Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia
Siti Kholifah  -  Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia

(*) Corresponding Author

Women in rural Madura prefer to live alone as a widow after being left by husbands (divorced/deceased). This phenomenon is better known as a single mother. The single mother women perform dual roles in the family, namely public roles and domestic roles. This research focuses on the causes of women who prefer to be single mothers as well as their strategies in maintaining resilience in the family. The case study approach and qualitative methods are used to understand the phenomenon. The data show that several factors influence women in Ponteh village to live longer as single mothers than men after getting divorced. Firstly, wanting to raise their children, secondly, for women, divorce is a traumatic event, third, understanding of Islamic thought, fourth, social prestige. The resilience of single mothers is indicated by their multiple roles as women. Women are more active in productive activities as well as reproductive or domestic activities. The contribution of this article is to explain more about the single mother phenomenon in rural Madura.

Keywords: single mother; resiliency; women; Madura

  1. Adela, Fernanda Putra, Zakaria Zakaria, Nurlela Nurlela, dan Adil Arifin. 2019. “Politik Gender dan Otonomi Daerah: Upaya Pemenuhan Hak Perempuan Nelayan di Desa Sei Nagalawan.” JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik Universitas Medan Area 7(1):19–29.
  2. Arini, Ni Wayan. 2014. “Kepemimpinan Lokal dan Kehidupan Sosial Politik Perempuan di Dua Desa Bali Aga Kabupaten Buleleng.” Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 3(2):410–21.
  3. Bianca, Rhapsodea. 2014. “Konstruksi Sosial Single Mother di Kota Surabaya (Studi Deskriptif tentang Single Mother Berusia Produktif yang Mempertahankan Statusnya sebagai Orang Tua Tunggal).” Universitas Airlangga, Surabaya.
  4. Cairney, John, Michael Boyle, David R. Offord, dan Yvonne Racine. 2003. “Stress, Social Support and Depression in Single and Married Mothers.” Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology 38(8):442–49.
  5. Creswell, John W. dan J. David Creswell. 2017. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. 3 ed. Singapura: SAGE Publications, inc.
  6. Edin, Kathryn. 2000. “What Do Low-Income Single Mothers Say about Marriage?” Social Problems 47(1):112–33.
  7. Hasanah, Uswatun dan Sofia Retnowati. 2019. “Dinamika Resiliensi Ibu Single Parent dengan Anak Tuna Ganda.” Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) 3(3):151–61.
  8. Hidayati, Nurul. 2015. “Beban Ganda Perempuan Bekerja (Antara Domestik dan Publik).” Muwazah 7(2):108–19.
  9. Hude, Darwis. 2001. Menjadi Single Parent bukan Sebuah Pilihan. Jakarta: Grafindo Persada.
  10. Layliyah, Zahrotul. 2013. “Perjuangan Hidup Single Parent.” Jurnal Sosiiologi Islam 3(1):88–102.
  11. Matondang, Armansyah. 2014. “Faktor-faktor yang Mengakibatkan Perceraian dalam Perkawinan.” JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA 2(2):141–50.
  12. Mawardi, Kholid, Siti Ma’sumah, dan Faradiena Zulizar. 2017. “Strategi Pemenuhan Ke-butuhan Ekonomi Janda Cerai Mati (Studi Kasus Janda Cerai Mati di Desa Sikanco Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap).” Jurnal Penelitian Agama 18(2):224–40.
  13. Miftahurrohmah, Miftahurrohmah. 2015. “Manajemen Keluarga Perempuan Single Parent: Telaah Gender Kehidupan Keluarga Tenaga Kerja Indonesia.” Palastren: Jurnal Studi Gender 8(1):125–144.
  14. Miles, M. B., A. M. Huberman, dan J. Saldana. 2014. Qualitative Data Analysis. California: SAGE Publications.
  15. Nurpuspita, Dessi dan Yeniar Indriana. 2018. “Hardiness pada Single Mother (Inter-pretative Phenomenological Analysis pada Buruh Pabrik Bulu Mata di Kabupaten Purbalingga).” Empati 7(3):230–35.
  16. Pandapotan, Sihar dan Trisni Andayani. 2018. “Mekanisme Survival Perempuan Peme¬cah Batu di Desa Marjanji, Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai.” JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial 10(1):138–45.
  17. Paramitha, Ida Ayu Pradnya dan Luh Kadek Pande Ary Susilawati. 2016. “Resiliensi Perempuan Janda Nyerod yang pernah Mulih Deha.” Jurnal Psikologi Udayana (Edisi Khusus):92–104.
  18. Rahayu, Afina Septi. 2017. “Kehidupan Sosial Ekonomi Single Mother dalam Ranah Domestik dan Publik.” Jurnal Anaslisa Sosiologi 6(1):82–99.
  19. Ramadhani, Ayuuna Ulfa. 2015. “Feminisasi Kemiskinan pada Single Parent (Studi Analisis Gender Mekanisme Survival Perempuan Kepala Rumah Tangga Masyarakat Perantauan di Jagir Surabaya).” Paradigma: Jurnal Online Mahasiswa S1 Sosiologi UNESA 3(3).
  20. Ritzer, George dan Goodman J. Douglas. 2011. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Predana Media Group.
  21. Saprin, Saprin. 2015. “Resiliensi Single Parent pada Keluarga Buruh Tani: Studi Kasus Single Parent karena Perceraian Ilegal di Desa Gelanggang, Kec. Sakra Timur, Kab. Lombok Timur NTB.” UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
  22. Solikhah, Amirotun. 2016. “Problematika dan Resiliensi keluarga Single Parent (Studi kasus Empat Keluarga di Desa Sabdodadi Bantul).” UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
  23. Upe, Ambo. 2010. Tradisi Aliran dalam Sosiologi. Jakarta: Raja Grafindo.
  24. Wahyuni, Sri, RB Soemanto, dan Bagus Haryono. 2015. “Kenakalan Pelajar dalam Keluarga Single Parent: Studi Kasus pada Pelajar dalam Keluarga Single Parent di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Girimanto, Wonogiri Tahun 2012/2012.” Jurnal Analisa Sosiologi 4(2):1–9.
  25. Wiyata, A. Latief. 2006. Carok Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura. 2 ed. Yogyakarta: LKiS.

Open Access Copyright (c) 2020 JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo)
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher:
Sociology Laboratory - Department of Sociology
Faculty of Social and Political Sciences
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Central Java, Indonesia

 

 
apps