Raso Banagari: Ekspresi Sosial Perantau terhadap Pembangunan Kampung Halaman

Syamsurizaldi Syamsurizaldi*  -  Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Andalas, Padang, Indonesia
Annisa Aulia Putri  -  Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Andalas, Padang, Indonesia
Miftahul Viona Sari  -  Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Andalas, Padang, Indonesia
Ridho Yoliandri  -  Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Andalas, Padang, Indonesia

(*) Corresponding Author
Generally, emigrants have a deep interest in the condition of their hometown. In the Minang community, that sense is called "raso banagari", a sense of belonging to the nagari. One form of embodiments of raso banagari is to participate in the development of nagari, both directly and indirectly. Managing the participation of nagari emigrants in the Solok Regency, the Solok Regent made policy in the form of Regent Regulation Number 10 of 2017 concerning Collaboration between the Regional Government and the Nagari Government with Solok Emigrants. Solok Regency has 47 nagari emigrant organizations out of 70 nagari(s). This study aims to determine and analyze the form and level of emigrant participation in nagari development in Solok Regency. This research uses a combination of quantitative and qualitative methods. The results showed that the form of emigrant participation in the development of the nagari was mostly in the form of donations of money, ideas, and networking.

Keywords: emigrant; nagari development; participation; Solok

  1. Adi, Isbandi Rukminto. 2001. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat, dan Intervensi Komunitas. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
  2. Ahfan, Rahmawati, Asrori Asrori, dan Hotnier Sipahutar. 2015. “Implikasi Juara Lomba Desa pada Perkembangan Desa.” Jurnal Bina Praja 07(04):297–305.
  3. Chouguill, M. B. 2002. “A Letter of Community Participation for Under Development Countries.” Habitat Intl 20(3):431‐444.
  4. Ekaputra, Erigas. 2018. Data dan Infromasi Manfaat Dana Desa di Provinsi Sumatera Barat. Badan Penelitian, Pengembangan, Pendidikan, Pelatihan dan Informasi Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dan LPPM Universitas Andalas.
  5. Ermayanti, Hendrawati, dan Lucky Zamzami. 2018. “Studi Partisipasi Masyarakat terhadap Pelaksanaan Program PNPM Mandiri di Sumatera Barat.” Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya 20(1):33–43.
  6. Henryk, Stepanus. 2013. “Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan di Kelurahan Sungai Keledang Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda.” eJournal Ilmu Peme-rintahan FISIP Universitas Mulawarman 1(2):612–25.
  7. Kato, Tsuyoshi. 2005. Adat Minangkabau dan Merantau dalam Perspektif Sejarah. Jakarta: Balai Pustaka.
  8. Latif, Adam, Irwan Irwan, Muhammad Rusdi, Ahmad Mustanir, dan Muh Sutrisno. 2019. “Partisipasi Masyarakat dalam Pem-bangunan Infrastruktur di Desa Timoreng Panua Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidenreng Rappang.” Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan 5(1):1–15.
  9. Mahayana, Wayan. 2013. “Peran Kepala Desa dalam Meningkatkan Pembangunan Desa di Desa Bumi Rapak Kecamatan Kaubun Kabupaten Kutai Timur.” eJournal Ilmu Pemerintahan 1(1).
  10. Melis, Melis, Abd. Aziz Muthalib, dan Apoda Apoda. 2016. “Analisis Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi di Desa Wawolesea, Kecamatan Laloso, Kabupaten Konawe Utara).” Jurnal Ekonomi (JE) 1(1):99–405.
  11. Naim, Mochtar. 1984. Merantau: Pola Migrasi Suku Minangkabau. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  12. Ningrum, Harni Abrianti. 2014. “Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri.” eJournal Sosiatri-Sosiologi FISIP Universitas Mulawarman 2(3):1–13.
  13. Putri, Annisa Aulia. 2019. “Partisipasi Perantau; Basamo Mambangun Nagari di Nagari Sungai Pua Kabupaten Agam.” Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik 4(1):42–54.
  14. Putri, Pristiyanilicia. 2018. “Peranan Urang Rantau terhadap Pembangunan Masyarakat Nagari Pasca Gempa 30 September 2009.” Hal. 497–502 in Seminar Nasional Royal (SENAR) 2018. Kisaran: Amik Royal.
  15. Rohman, Nanang. 2010. “Implementasi Kebijakan Pembangunan Desa Dampaknya terhadap Koordinasi UPTD dalam Peningkatan Kinerja Pemerintahan Desa dan Efektivitas Pembangunan Desa.” Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik 1(1):30–36.
  16. Ruslan, D. 2005. “Tata Pemerintahan yang Baik (Good Governance) dalam Pembangunan Daerah.” Jurnal Kewarganegaraan 3(2):
  17. –203.
  18. Samiyono, David. 2017. “Membangun Harmoni Sosial: Kajian Sosiologi Agama tentang Kearifan Lokal sebagai Modal Dasar Harmoni Sosial.” JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo) 1(2):195–206.
  19. Sastropoetro, Achmad Santoso. 1986. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Alumni.
  20. Soleh, Ahmad. 2017. “Strategi Pengembangan Masyarakat Desa.” Jurnal Sungkai 5(1):32–52.
  21. Sugiono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
  22. Suteng, B. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
  23. Syamsurizaldi, Annisa Aulia Putri, Rozidateno Putri Hanida, dan Suherdian Antoni. 2018. “Dampak Perkembangan Sumber Keuangan Nagari terhadap Inovasi Program dan Kegiatan Pembangunan Nagari di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013-2016.” Jurnal Pembangunan Nagari 3(1):75–96.
  24. Syamsurizaldi, Syamsurizaldi, Annisa Aulia Putri, dan Suherdian Antoni. 2019. “Model Collaborative Governance pada Nagari Rancak di Provinsi Sumatera Barat.” Jurnal Pembangunan Nagari 4(1):99–121.

Open Access Copyright (c) 2020 JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo)
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher:
Sociology Laboratory - Department of Sociology
Faculty of Social and Political Sciences
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Central Java, Indonesia

 

 
apps