RE-EXISTENCE OF ASTRONOMY BY THE ARCHIPELAGO SCHOLAR

Hosen Hosen*  -  Institut Agama Islam Negeri Madura, Indonesia

(*) Corresponding Author

Abstract

 

The science of Islamic astronomy that develops in the Indonesian archipelago is quite diverse with various methods of approach and defined criteria. Along with the development of science and technology, the works of Indonesian archipelago mufti on science of Islamic astronomy seemed to have sunk without a trace. There are only a few that still exist and can be enjoyed by researchers and observers of science of Islamic astronomy. The rest has not been touched to be developed, let alone to be reconstructed. Reconstruction and reexamination of the science of Islamic astronomy by the previous mufti of Indonesian archipelago is very important for several things. As an appreciation for the services of the author, preserve and develope the scientific treasures. The writer examines this issue with the library research method. First, the writer traces the works of Indonesian mufti in an organized manner in each region. Second, classify these works according to the criteria of taqribī or taḥqīqī. Third, reconstruct the works that belong to the taqribī category into the taḥqīqī category. And fourthly, rewrite the works referred to as a form of preservation of scientific treasures in the field of Islamic astronomy. The results that will be obtained from the four stages above are, first; knowing how many previous works of Mufti of Indonesian archipelago in the field of Islamic astronomy in each region shows that Mufti of Indonesian archipelago  had a high concern over  the development of islamci astronomy at that time. Second; You will find a comparison of the number of works that belong to the taqribī and taḥqīqī categories. Third; By reconstructing the works of the taqribī category into the taḥqīqī category, it will further foster enthusiasm for carrying out scientific studies which are verybenefical in order to increase knowledge of Islamic astronomy. And fourth; The preservation of the scientific treasures of the Indonesian archipelago created by previous scholars of the Indonesian archipelago which can be used as a reference for future research.

Keyword: archipelago scholar, islamic astronomy, reconstruction

Abstrak

Ilmu falak yang berkembang di nusantara cukup beragam dengan berbagai metode pendekatan dan kriteria. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karya-karya ulama nusantara tentang ilmu falak seakan tenggelam tanpa bekas. Hanya ada beberapa yang masih eksis dan dapat dinikmati oleh para peneliti dan pemerhati ilmu falak. Selebihnya belum tersentuh untuk dikembangkan apalagi direkonstruksi. Rekonstruksi dan penelahaan kembali terhadap ilmu falak karya ulama nusantara terdahulu sangat penting dilakukan untuk beberapa hal. Sebagai penghargaan atas jasa para mu’allif, melestarikan dan mengembangkan warisan khazanah keilmuan. Penulis mengkaji hal ini dengan metode library research. Pertama penulis menelusuri karya-karya ulama nusantara secara terorganisir dimasing-masing daerah. Kedua melakukan klasifikasi karya-karya tersebut sesuai dengan kriteria taqribī atau taqīqī. Ketiga merekonstruksi karya yang masuk kategori taqribī menjadi kategori taqīqī. Dan keempat menulis kembali karya-karya dimaksud sebagai bentuk pelestarian khazanah keilmuan dibidang ilmu falak. Hasil yang akan diperoleh dalam melakukan empat tahapan diatas adalah, pertama; mengetahui seberapa banyak karya-karya terdahulu ulama nusantara dalam bidang ilmu falak di masing-masing daerah yang menunjukkan bahwa ulama nusantara memiliki perhatian yang tinggi terhadap berkembangnya ilmu falak pada saat itu. Kedua; akan ditemukan perbandingan jumlah dari karya tersebut yang termasuk kategori taqribī dan taqīqī. Ketiga; dengan merekonstruksi karya kategori taqribī menjadi kategori taqīqī semakin menumbuhkan semangat untuk melakukan kajian-kajian keilmuan falak yang sangat bermanfaat dalam rangka meningkatkan pengetahuan. Dan keempat; lestarinya khzanah keilmuan falak hasil karya ulama nusantara terdahulu yang dapat dijadikan rujukan untuk penelitian-penelitian di masa yang akan datang.

Kata kunci: ulama nusantara, ilmu falak, rekonstruksi

Keywords: ulama nusantara; ilmu falak; rekonstruksi

  1. Abdullah, Wan Mohd. Shaghir. “Kyai Muhammad Shalih al-Fathani - Ahli Falak Nusantara.” Ulama Nusantara (blog). Accessed June 14, 2020. http://ulama-nusantara.blogspot.com/2006/11/kiyai-muhammad-shalih-al-fathani-ahli.html.
  2. Afriansyah, Rejal. “Biografi Tengku Haji Muhammad Ali Irsyad (Abu Teupin Raya 1915-2003).” Skripsi, Universitas Syiah Kuala, 2017. https://etd.unsyiah.ac.id/baca/index.php?id=47073&page=10.
  3. Amin, M. Faishol. “Studi Analisis Pembaruan Perhitungan Awal Bulan Kamariah Dalam Kitab Ittifaq Dzatil Bain Karya KH. Moh. Zubair Abdul Karim.” Skripsi, UIN Walisongo, 2016. http://eprints.walisongo.ac.id/5770/1/122111071.pdf.
  4. Ardi, Unggul Suryo. “Studi Analisis Hisab Awal Bulan Kamariah Dalam Kitab Wasilatu Al-Mubtadi’in Fi Tarjamati Risalati Al-Qamarain Fi Ijtima’i Al-Nayyirain Karya Syekh Muhammad Nawawi Yunus.” Skripsi, UIN Walisongo, 2017. http://eprints.walisongo.ac.id/7996/1/132611049.pdf.
  5. Arifin, Moch., and Moh. Asif. “Penafsiran al-Qur`ān KH. Iḥsān Jampes; Studi Intertekstualitas Dalam Kitab Sirāj al-Ṭālibīn.” Al-Itqan; Jurnal Studi al-Qur`an 1, no. 2 (July 2015). https://www.academia.edu/39944231/PENAFSIRAN_AL_QURAN_KH_IHSAN_JAMPES_Moh_Arifin20190727_18551_vbia9k.
  6. Azhari, H. Susiknan. Ensiklopedi Hisab Rukyat. 3rd ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.
  7. Azra, Azyumardi. Jaringan Ulama Timur Tengah & Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII; Akar Pembaharuan Islam di Indonesia. Perenial. Depok: Prenadamedia Group, 2018.
  8. BN, Utsman. “Biografi KH. A. Ghazaly Ahli Hisab Persatuan Islam.” Blognya Orang Islam (blog). Accessed January 28, 2019. https://muslimnurdin.wordpress.com/2010/10/23/biografi-kh-a-ghazaly-ahli-hisab-persatuan-islam/.
  9. Butar-Butar, Arwin Juli Rakhmadi. “Kajian Ilmu Falak Di Indonesia: Kontribusi Syekh Hasan Maksum Dalam Bidang Ilmu Falak.” Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies 1, no. 1 (June 2017): 113–34.
  10. ———. Khazanah Astronomi Islam Abad Pertengahan. 1st ed. Purwokerto: UM Purwokerto Press, 2016.
  11. Butar-Butar, H. Arwin Juli Rakhmadi. Mengenal Karya-Karya Ilmu Falak Nusantara; Transmisi, Anotasi, Biografi. I. Yogyakarta: LKiS, 2017.
  12. Chamami, M. Rikza. “KH. Ahmad Dahlan: Ahli Falak Nusantara.” NU Online, Agustus 2016. https://www.nu.or.id/post/read/70710/kh-ahmad-dahlanahli-falak-nusantara.
  13. Chanif, Muhammad. “Analisis Hisab Awal Bulan Qamariah Dalam Kitab Kasyf al-Jilbab.” Skripsi, IAIN Walisongo, 2012. http://eprints.walisongo.ac.id/1380/.
  14. Hassan, Che Ku Nur Saliehah binti Che Ku. “Sheikh Ahmad Fatani & His Contribution in (Fiqh) Islamic Jurisprudence Writing.” International Journal of Academic Rersearch in Bussiness and Social Sciences 7, no. 4 (2017): 186–93.
  15. Hidayat, R. Arid. “Kontroversi Hukum Rokok Dalam Kitab Irsyād al-Ikhwān Karya Syeikh Iḥsān Muḥammad Daḥlān.” International Journal Ihya` Ulum Al-Din 17, no. 2 (2015): 189–208.
  16. Hidayatullah, Nur. “Jaringan Ulama Falak Nusantara (Studi Geonologi Keilmuan Falak Syekh Muhammad Yasin Al-Fadani).” Al-Afaq; Jurnal Ilmu Falak dan Astronomi 1, no. 1 (2019): 35–66.
  17. Hosen. “Kilas Balik Kalender Hijriyah Indonesia; Perjalanan Menuju Penyatuan Kalender Nasional.” Islamuna: Jurnal Studi Islam 4, no. 1 (2017): 81–111. http://dx.doi.org/10.19105/islamuna.v4i1.1352.
  18. ———. Nadir; Ikhtishar Badȋ’ah al-Mitsāl karya KH. Ma’shum bin ’Ali. Pamekasan: Duta Media, 2018.
  19. Humaidi. “Guru Merah Putih: Ulama Betawi Dalam Dalam Perjuangan Kemerdekaan (1945-1950).” Makalah presented at the Seminar Nasional Sejarah ke 4 Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Padang, Padang. Accessed June 11, 2020. https://osf.io/hfkdy/download/?format=pdf.
  20. Husnan, Usman, Moch. Muhairil Yusuf, and Badrus Sholeh. Guru Orang-Orang Pesantren. Edited by Mohammad Achyat Ahmad. 1st ed. Pasuruan: Pustaka Sidogiri, 2013.
  21. Ilyas, Ahmad Fauzi. “Syekh Ahmad Khatib Minangkabau dan Polemik Tarerkat Naqsyabandiyah di Nusantara.” Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies 1, no. 1 (2017): 86–112. http://dx.doi.org/10.30821/jcims.v1i1.1008.
  22. Izzuddin, Ahmad. “Syaikh Zubair Umar al-Jailany (w. 1411 H/1990 M) dalam Sejarah Hisab di Indonesia.” Al-Marshad; Jurnal Astronomi Islam dan Ilmu-Ilmu Berkaitan 2, no. 2 (2016): 94–105. https://doi.org/10.30596/jam.v2i2.2532.
  23. Khazin, Muhyiddin. Kamus Ilmu Falak. Yogyakarta: Buana Pustaka, 2005.
  24. M., Toni. “Karakteristik Pembaharuan Pemikian Islam oleh Syeikh Djamil Djambek (1863-1947) dan Syeikh Abdul Karim Amrullah (1879-1945) di Minangkabau pada Awal Abad XX.” Skripsi, UIN Sunan Kalijaga, 2008. http://digilib.uin-suka.ac.id/2306/.
  25. Mahiroh, Faridah Hidayatul. “Perbandingan Pemikiran KH. Muhammad Faqih Maskumambang dan KH. Ammar Faqih Maskumambang Dalam Merespon Gerakan Wahabi Tahun 1922-1961 M.” Skripsi, UIN Sunan Ampel, 2019. http://digilib.uinsby.ac.id/31737/.
  26. Mustofa, Ali. Tashilul Wildan; Terjemah Sullamun Nayyiroin. 1st ed. Ploso: Maktabah Musthofafwiyah, 2018.
  27. Noupal, Muhammad. “Kontroversi Tentang Sayyid Utsman bin Yahya (1822-1914) Sebagai Penasehat Snouck Hurgronje.” In Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS XII), 1370–91. Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2012. https://core.ac.uk/download/pdf/34212359.pdf.
  28. Putri, Hasna Tuddar. “Pemikiran Syekh Abbas Kutakarang tentang Hisab Penentuan Awal Bulan Hijriyah,” n.d. http://eprints.walisongo.ac.id/41/1/Hasna_Tuddar_Putri_Tesis_Sinopsis.pdf.
  29. “Rekontsruksi.” In Kamus Besar Bahasa Indonesia (Daring/Online), March 10, 2020. https://kbbi.web.id/rekonstruksi.
  30. Rizal, Muhammad, and Muhammad Iqbal. “Dayah and Meunasah: Abu Teupin Raya Is the Reformer of Islamic Education in Aceh.” Jurnal Pendidikan Islam 7, no. 1 (June 2018): 185–208. https://doi.org/10.14421/jpi.2018.71.185-207.
  31. Rohmat, H. “Penentuan Awal Bulan Qamariyah Menurut Muhammadiyah.” Ijtimaiyya; Jurnal Pengembangan Masyarakat 7, no. 1 (February 2014): 127–45.
  32. Rosyadi, Mohammad Imron. “Pemikiran Hadis Abdurrauf As-Singkili Dalam Kitab Mawa’izat Al-Badi’ah.” Diroyah; Jurnal Ilmu Hadis 2, no. 1 (September 2016): 55–62.
  33. Rozali, Muhammad. “Kontribusi Syaikh Hasan Maksum dalam Bidang Pendidikan di Sumatera Utara.” JUSPI: Jurnal Sejarah Peradaban Islam 1, no. 2 (2017): 277–87.
  34. Saad, Diyak Ulrahman bin Mat, and Muhammad Faiz Mukmin bin Abdul Mutalib. “Sumbangan Shaykh Ahmad Al-Fathani (1856-1908) Terhadap Ilmu Nahu,” n.d. http://conference.kuis.edu.my/pantumn2017/images/prosiding/Diyak.pdf.
  35. Sa’adah, Arifatus. “Ngudud dan Ngipok Menurut Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri.” Skripsi, UIN Sunan Ampel, 2016. http://digilib.uinsby.ac.id/4734/.
  36. SW, Oman Fathurohman. “Saadoe’ddin Djambek Dan Hisab Awal Bulannya.” In Bunga Rampai Hisab Rukyat dan Perbedaannya, 92–123. Jakarta: Departemen Agama RI, 2018. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29754.
  37. Sya’ban, A. Ginanjar. “Sirajut Thalibin, Syarah Kiai Ihsan Jampes atas Kitab Tasawuf Imam al-Ghazali.” NU Online, April 6, 2017. https://www.nu.or.id/post/read/76762/sirajut-thalibin-syarah-kiai-ihsan-jampes-atas-kitab-tasawuf-imam-al-ghazali.

Open Access Copyright (c) 2020 al-Hilal: Journal of Islamic Astronomy

Publisher

Faculty of Sharia and Law, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang in collaboration with Asosiasi Dosen Falak Indonesia (ADFI)
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +62 24 7601291
https://fsh.walisongo.ac.id/
email: [email protected]

 
apps