Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati, Cirebon - Indonesia
Google Scholar:
https://scholar.google.co.id/citations?user=frcqaYIAAAAJ&hl=en&oi=sra
Kiai Masykur’s teaching of Sambelun (1860-1960) as a model of sufistic da’wah
Purpose - literature of Sufism in the archipelago showed that Islamic doctrines that have been preached in society have been dialectic with local developments and culture. This assumes an unique yet effective form of da’wah. The purpose of this study is to explain the core teachings of Sambelun as a model of da’wah used by Kiai Masykur to spead Islamic teachings and doctrines among his surroundings.
Method - This paper is based on library research related to the points of Sambelun's teachings. In dissecting and uncovering Sambelun's teachings, three stages of data collection techniques are used, namely the orientation stage, the data collection stage and data analysis.
Result - Sambelun teachings presuppose a human journey that must be forged and trained strictly and continuously with mujahadah and riyadhah in order to obtain the status of insan kamil (perfect/universal man).
Implication - Sambelun teachings are combination of Sufism and local culture which made a distingtion of Javanese Islam, including in Cirebon. Sambelun introduces the essence of man which is the ultimate goal for every salik of God’s path.
Originality - This research is a study of local Sufism in Cirebon by exploring the core of the character's thinking. Furthermore, this study aims to take a deeper look at the role of da’wah of kiai masykur in speading Islam among his surroundings.
***
Tujuan - literatur tasawuf di nusantara menunjukkan bahwa ajaran Islam yang diwartakan di masyarakat telah berdialektika dengan perkembangan dan kebudayaan setempat. Ini mengasumsikan bentuk da’wah yang unik namun efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan inti ajaran Sambelun sebagai model da’wah yang digunakan Kiai Masykur untuk menyebarkan ajaran dan doktrin Islam di lingkungannya.
Metode - Tulisan ini berdasarkan studi kepustakaan terkait dengan pokok-pokok ajaran Sambelun. Dalam membedah dan mengungkap ajaran Sambelun digunakan tiga tahapan teknik pengumpulan data yaitu tahap orientasi, tahap pengumpulan data dan analisis data.
Hasil - Ajaran Sambelun mengandaikan perjalanan manusia yang harus ditempa dan dilatih secara ketat dan berkesinambungan dengan mujahadah dan riyadhah untuk memperoleh status insan kamil (manusia sempurna/universal).
Implikasi - Ajaran Sambelun merupakan perpaduan tasawuf dan budaya lokal yang menjadi pembeda Islam Jawa, termasuk di Cirebon. Sambelun memperkenalkan hakikat manusia yang merupakan tujuan akhir dari setiap salik jalan Tuhan.
Orisinalitas - Penelitian ini merupakan kajian tasawuf lokal di Cirebon dengan menggali inti pemikiran tokoh. Selanjutnya, penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih dalam peran da’wah kiai masykur dalam da’wah Islam di lingkungannya.
Keywords: Da’wah; Sufistik; Sambelun; Kiai; Masykur; Cirebon; Sufistic; Da’wah
- Adenan, A., & Nasution, T. (2020). Wahdat Al-Wujud Dan Implikasinya Terhadap Insan Kamil. Al-Hikmah: Jurnal Theosofi Dan Peradaban Islam, 2(1). https://doi.org/10.51900/alhikmah.v2i1.7609
- Afifi, A. al-’Ala. (2020). At-Tashawwuf: ats-Tsaurah ar-Ruhiyyah fi al-Islam. Muassasah Hindawi.
- Al-Ghazali, M. bin M. (2011). Ihya ’Ulum ad-Din (1st, Vol. 70 ed.). Dar al-Minhaj.
- Al-Kalabadzi, A. B. (n.d.). Kitab at-Ta’arruf li Madzhab Ahl at-Tashawwuf (2nd ed.). Maktabah al-Khanji.
- Almascaty, H. B. (2017). Relasi Persia dan Nusantara Pada Awal Islamisasi: Sebuah Kajian Awal Pengaruh Persia dalam Politik Aceh. Media Syari’ah : Wahana Kajian Hukum Islam Dan Pranata Sosial, 15(1), 53–68. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22373/jms.v15i1.1764
- Amal, M. K. (2014a). Kajian Kitab Bait Dua Belas Karya Moeh. Noer Waliyullah: Analisis Semiotik. Jurnal Lektur Keagamaan, 12(1). https://doi.org/https://doi.org/10.31291/jlk.v12i1.28
- Amal, M. K. (2014b). Kajian Kitab Bait Dua Belas Karya Moeh. Noer Waliyullah: Analisis Semiotik. STAIN Jember.
- Ardiansyah, M. (2015). Fathul ’Arifin dan Tasawuf yang Terpinggirkan: Suluk Bait Duabelas Syekh Kemuning dan Perlawanan terhadap Islam Mainstream di Jember Awal Abad XX. Manuskripta: Jurnal Manassa, 05(02), 273–301.
- Arief Rahman, R., Hakiki Bin Cecep Mustopa, R., Dhiaul Fikri, M., Reza Kusuma, A., Rohman, A., & Studi Lintas Agama, J. (2021). Diskursus Fenomenologi Agama dalam Studi Agama-Agama. Al-Adyan, 16(2), 147–178. https://www.neliti.com/id/publications/371807/
- Arroisi, J., & Sari, N. (2021). Makna Pluralisme Agama dan Relevansinya dalam Tradisi Sufi; Kajian atas Kepribadian Abu Mansur al-Halaj. Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman, 32(1), 111–128. https://doi.org/10.33367/tribakti.v32i1.1279
- Beyers, J. (2017). Religion and culture: Revisiting a close relative. HTS Teologiese Studies / Theological Studies, 73(1). https://doi.org/10.4102/hts.v73i1.3864
- Bruinessen, M. Van. (1995). Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia; Survei Historis, Geografis, dan Sosiologis. Mizan.
- Burckhardt, T. (2008). Introduction to Sufi Doctrine. World Wisdow. Inc.
- Devi Umi Solehah. (2021). Konsep Pemikiran Tasawuf Falsafi (Ittihad, Hulul Dan Wihdatul Wujud). Islam & Contemporary Issues, 1(2), 1–8. https://doi.org/10.57251/ici.v1i2.53
- Fuadi, M. R. (2013). Memahami Tasawuf Ibnuu Arabi dan Ibnuu al Farid: Konsep al Hubb Illahi, Wahdat al Wujud, Wahdah al Syuhud dan Wahdat al Adyan. ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam, 14(2), 147. https://doi.org/10.18860/ua.v14i2.2654
- Hajam. (2021). Sufferance within a Cultural Framework as the Preaching Strategy of Sunan Gunungjati in Forming a Civil Society. Journal of Social Studies Education Research, 12(4), 257–285.
- Hamdie, I. M. (2019). Jejak-Jejak Pluralisme Agama dalam Sufisme. Khazanah: Jurnal Studi Islam Dan Humaniora, 17(2), 263. https://doi.org/10.18592/khazanah.v17i2.3207
- Irfanullah, G.-. (2021). Pengaruh Tasawuf Islam dalam Konsep Kedamaian Universal (Sulh-I Kull) Sultan Mughal Jalaluddin Akbar. JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama Dan Kemanusiaan, 7(1), 105. https://doi.org/10.24235/jy.v7i1.8364
- Karim, A., Adeni, A., Fitri, F., Fitri, A., Hilmi, M., Fabriar, S., & Rachmawati, F. (2021). Pemetaan untuk Strategi Da’wah di Kota Semarang Menggunakan Pendekatan Data Mining (Mapping for Da'wah Strategy in Semarang City Using Data Mining Approach). Jurnal Da’wah Risalah, 32(1), 40-55. doi:http://dx.doi.org/10.24014/jdr.v32i1.12549
- Kiki Muhamad Hakiki, A. S. K. (2018). Insan Kamil dalam Perspektif Abd al-Karim al-Jili dan Pemaknaannya Dalam Konteks Kekinian. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 03(02), 175–186.
- Louis Massignon, P. K. (2006). Kitab Akhbar al-Hallaj au Munajiyat al-Hallaj. at-Takween.
- Miswari, M. (2018). Gagasan Nuruddin Ar-Raniri Dalam “Tibyan Fi Ma’rifah Al-Adyan.” At-Tafkir, 11(1), 31–66. https://doi.org/10.32505/at.v11i1.527
- Mukhlis, M. (2017). Legalitas Agama (Tahaqquq Al-Adyân) Perspektif Ibn ‘Arabî. Ulumuna, 10(1), 155–178. https://doi.org/10.20414/ujis.v10i1.435
- Mustamain, K. (2020). Ontologi Tasawuf Falsafi dalam Konsep Wahdatul Wujud Ibnu Arabi. Rausyan Fikr: Jurnal Studi Ilmu Ushuluddin Dan Filsafat, 16(2), 267–281. https://doi.org/10.24239/rsy.v16i2.630
- Muttaqin, A. (2012). Islam and the Changing Meaning of Spiritualitas and Spiritual in Contemporary Indonesia. Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies, 50(1), 23–56. https://doi.org/10.14421/ajis.2012.501.23-56
- Nasution, F. (2020). Kedatangan dan Perkembangan Islam ke Indonesia. MAWA’IZH: JURNAL DA’WAH DAN PENGEMBANGAN SOSIAL KEMANUSIAAN, 11(1), 26–46. https://doi.org/10.32923/maw.v11i1.995
- Noer, M. (n.d.). Bait Duabelas: Ilmu al-Mukasyafah wa al-Ilham. Pesantren Nahdhal al-’Arifin.
- Pals, D. L. (2015). Nine Theories of Religion. Oxford University Press.
- Perry, J. R. (2002). Arabic Languange v. Arabic Elements in Persian.
- Ritchie, C. I. A. (1981). Food in Civilization: How History Has Been Affected By Human Tastes.
- Saumantri, T. (2022). Islamisasi Di Nusantara Dalam Bingkai Teoritis. AT-THARIQ: Jurnal Studi Islam Dan Budaya, 2(2).
- Setiawan, R. (2016). Memaknai Kuliner Tradisional di Nusantara: Sebuah Tinjauan Etis. RESPONS, 21(01), 113–140.
- Sidik, M. A. (2022). Tadabbur analysis of the Concept of Wahdah Al-Wujud in The Quran. Takwil: Journal of Quran and Hadith Studies, 1(1), 105–121. https://doi.org/10.32939/twl.v1i1.1305
- Sukardi, A. (2015). Da’wah Islam Melalui Ajaran Tasawuf. Al-Munzir, 8(1).
- Suryaman, E. (2015). Jalan hidup Sunan Gunung Jati: Sejarah factual dan Filosofi Seorang Pandhita-Raja. Nuansa Cendikia.
- Suteja. (2016). Sufisme Lokal: Mencari Akar Tradisi Tasawuf Cirebon (1st ed.). Pangger Publishing.
- Syafa’ah, A. (2015). Peran dan Perjuangan Kiai Masykur di Desa Karangsari Weru Cirebon (1835-1961) (1st ed.). Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
- Zaidan, Y. (1998). al-Fikr ash-Shufi baina ’Abd al-Karim al-Jili wa Kibar ash-Shufiyyah (2nd ed.). Dar al-Amin.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.